Jumat, 11 Juni 2010
Ketika Penuaan Mulai Melanda Pria

JAKARTA, - STAMINA menurun seiring bertambahnya usia. Sebagian besar para pria akan mengalami hal ini cepat atau lambat. Observasi tentang usia dan pergerakan yang melambat terkadang membuat kita menjadi kurang produktif dalam bidang fisik ataupun akademis.
Pada masa lewat paruh baya inilah kinerja menurun dan diperlukan usaha lebih untuk mempertahankan kecepatan yang kita miliki layaknya waktu muda dulu. Tak jarang pula terjadi, ketika fisik terlalu banyak bekerja, badan akan terasa sakit dan pegal, mulai sulit berkonsentrasi dan mudah lupa. Kurangnya energi, tenaga dan ketahanan tubuh ketika menua merupakan hal wajar. Termasuk, kurangnya gairah seks dan ereksi tidak tahan lama.
Faktanya, proses penuaan hanya bisa kita hadapi dengan usaha sebisanya, dicegah jika bisa dan ditunda apa yang bisa ditunda. Ilmu medis masa kini pun telah banyak menyampaikan pesan mengenai gaya hidup sehat, gizi dan penggantian hormon yang dapat menunda penuaan dini.
Hormon yang mempengaruhi proses penuaan pada pria dan wanita, seperti hormon gonadal, adrenal, thyroid dan hormon pertumbuhan. Dengan adanya penggantian hormon ini, makan hormon penuaan akan sedikit diproduksi, dan hormon-hormon baru ini lah yang akan membantu perbaikan sel-sel tubuh dan mempertahankan fungsi tubuh.
Meski demikian, praktik penggantian hormon pada pria lanjut usia ini merupakan praktik medis yang cukup pesat pertumbuhannya dan perdebatan mengenai “andropause” kerap terjadi beberapa tahun terakhir.
“Andropause” merupakan kondisi mental, fisik dan seksual pria yang berkaitan dengan tingkat testosteron yang rendah. Tingkat testosteron yang semakin rendah dipercaya akan meningkatkan munculnya gejala-gejala adropause. Meski demikian, penggunaan kata “andropause” dalam hal ini belumlah tepat.
Pertama, tidak benar bahwa andropause merupakan “menopause” pada pria. Gejala andropause terjadi secara rutin. Hal ini terjadi ketika terjadi perubahan dalam tubuh yang mempengaruhi kualitas hidup. Selain itu, tidak bisa disamakan antara efek dari terapi penggantian hormon wanita saat menopause dengan efek penggantian testosteron pada pria.
Kedua, “andropause” sangat jelas berarti bahwa kelenjar sel seks (gonad) sudah tidak lagi diproduksi. Pada “kondisi penuaan” ini, tingkat testosteron semakin menurun, namun tidak nol. Selain ini, menurunnya produksi testosteron seiring bertambahnya usia tidaklah sama pada semua pria, karena tidak semua pria mengalami penurunan produksi testosteron.
Tingkat penurunan pada setiap pria berbeda-beda, dengan gejala yang berbeda-beda pula. Para ahli menyebut istilah tersebut dengan nama SLOH atau symptomatic late-onset hypogonadism, yang artinya gejala defisiensi sistem reproduksi yang mengakibatkan menurunnya fungsi sel seks atau gonad (rahim atau testis).
Setiap pria tahu bahwa kita mengalami penurunan pada saat kita menua. Bisa jadi SLOH. Kira-kira 50% pria mengalami gejala-gejala ini pada usia 55 tahun. Namun hypogonadism pada pria ini kerap tidak dilaporkan dan didiagnosa lebih lanjut.
Sejak dini, yang dapat dilakukan para pria yang mulai merasa stamina adalah dengan mengenali gejala-gejala SLOH. Sehingga pemeriksaan tingkat testosteron pun dapat dilakukan untuk mendapatkan diagnosa pasti. Perawatan yang dilakukan pun dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan. Terapi testosteron tentu patut untuk dipertimbangkan agar SLOH tidak menyebabkan kualitas hidup dan stamina menurun. (abd)
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar