Kamis, 10 Juni 2010

Mitos dan Fakta Seputar Rematik


PENYAKIT rematik seringkali dianggap sepele sehingga biasanya tidak langsung diperiksakan ke dokter jika gejalanya masih ringan. Biasanya pasien akan berobat ke dokter setelah menunggu lama dan rasa sakitnya bertambah parah dan berlangsung terus menerus. Selain itu, seiring meningkatnya angka harapan hidup dan bertambahnya jumlah penderita rematik, maka semakin banyak pula mitos-mitos seputar rematik yang beredar di masyarakat.

Berikut beberapa mitos seputar rematik yang bisa mengacaukan penanganan rematik itu sendiri:

1. Mandi malam, udara dingin, serta ruangan ber-AC akan memperparah reumatik.

Faktanya: Menurut dr. Rudy Hidayat, Sp.PD, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), hal ini sama sekali tidak benar."Hal ini tidak ada hubungannya, kecuali rematik dengan keluhan nyeri pada ujung-ujung jari tangan dan kaki. Kondisi ini bisa diperberat oleh udara dingin, tetapi sangat jerang ditemukan pada rematik dan secara umum tidak betul," tegas Rudy.

2. Makanan seperti jeroan, alkohol, makanan berlemak, serta seafood dan sayuran memperparah kondisi reumatik.

Faktanya: Sebagian besar penyakit rematik tidak ada hubungannya dengan makanan. Jika Anda merasa pegal-pegal, sakit, dan kemudian terdiagnosa mengalami pengapuran, maka Anda tidak boleh menghindari sayuran. Hal ini akan menyebabkan Anda kekurangan vitamin. Terkecuali pada gout (asam urat), Anda tidak perlu menghindari makanan ini.

"Jika sudah pasti gout yang menyebabkan nyeri sendi, baru dihindari makanan tersebut. Tapi, tidak semua rematik harus menghindari jenis makanan ini," terang Rudy.

3. Rematik merupakan penyakit keturunan

Faktanya: Beberapa jenis penyakit rematik seperti asam urat dan lupus dipengaruhi oleh faktor genetik."Kedua jenis rematik ini dipengaruhi oleh faktor keturunan tetapi bukan 100% juga. Sedangkan, jenis reumatik yang lainnya lebih cenderung disebabkan oleh gaya hidup," ujar Rudy.

4. Rematik adalah penyakit orangtua

Faktanya: Rematik bukanlah penyakit orangtua. Penyakit ini bisa menyerang bayi hingga orangtua. Tetapi, kelompok usia tertentu biasanya berkaitan dengan kejadian jenis penyakit rematik tertentu."Bayi bisa menderita tulang lemah atau tulang rapuh, usia dewasa banyak mengalami lupus, dan makin tua biasanya lebih banyak mengalami rematik arthritis," terang Rudy.

5. Rematik hanya menyerang perempuan

Faktanya: penyakit rematik bisa menyerang baik laki-laki maupun perempuan. Tetapi, jenis penyakit rematik tertentu bisa lebih dominan pada satu jenis kelamin. Lupus misalnya, lebih banyak dijumpai pada perempuan dibandingkan pada laki-laki.

6. Rematik tidak bisa dicegah

Faktanya: Rematik bisa dicegah dengan mewaspadai faktor risiko seperti berat badan, aktivitas dan gaya hidup. Menurut Rudy, Anda bisa mencegah rematik dengan mempertahankan berat badan, aktif berolahraga, serta menerapkan pola hidup sehat.

7. Rematik adalah penyakit tulang sendi

Faktanya: Rematik tidak hanya menyerang tulang dan sendi. Tetapi juga bisa terjadi pada otot, jaringan lunak seperti urat, kapsul sendi dan bursa, serta organ-organ tubuh seperti jantung, ginjal, mata, paru, kulit, dan sebagainya.

8. Rematik disebabkan oleh infeksi

Faktanya: Hal ini benar pada jenis rematik arthritis septik. Tapi, terang Rudy, Hal ini tidak berlaku pada sebagian besar jenis rematik lainnya.



Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive