Rabu, 21 Juli 2010

Cuma Olahraga Juga Bisa Langsing


Hampir 13 minggu terakhir ini Lusia (39) rutin menyambangi sebuah pusat kebugaran di mal Taman Anggrek. Ia rutin berlatih olah tubuh sedikitnya 3 kali dalam seminggu. Di bawah bimbingan personal trainer perempuan berambut pendek itu melakukan berbagai latihan fisik yang intensitasnya terus ditingkatkan setiap minggu.

Hasilnya tidak percuma. Dalam tempo 13 minggu, bobot tubuhnya turun dari 124,9 kg menjadi 111,8 atau turun 13,1 kg. "Saya sangat puas. Sebelumnya saya hampir putus asa karena berat badan terus bertambah. Sejak tahun 2000 total saya naik hampir 40 kg," katanya.

Lusia merupakan salah satu dari 40 peserta Lose Big Programme, sebuah program penurunan berat badan yang dilakukan secara berkelompok dan dirancang khusus untuk orang dengan indeks massa tubuh 25 atau lebih. Program penurunan berat badan ini dikembangkan oleh Dave Nuku, regional fitness manager Fitness First.

Kelebihan bobot tubuh dari sisi kesehatan sudah dibuktikan merugikan sehingga seseorang yang bobot tubuhnya sudah melebihi batas normal oleh dokter selalu dianjurkan untuk mengurangi asupan makanan dan berolahraga.

Walaupun Lusia tidak memiliki gangguan kesehatan, namun kematian sang kakak yang meninggal di usia 44 tahun akibat komplikasi diabetes dan penyakit jantung menyadarkannya. "Waktu kakak meninggal, saya tersadar tidak boleh terus begini. Saya tidak ingin hidup menjadi sia-sia," paparnya.

Biaya yang harus dikeluarkan oleh para peserta Lose Big Programme memang tidak bisa dibilang murah, yakni sekitar empat juta rupiah untuk program berdurasi 13 minggu. Namun selain mendapat bimbingan latihan, mereka juga mendapatkan sesi edukasi dan motivasi. "Pada dasarnya yang diperlukan adalah transformasi menyeluruh, baik fisik, pola pikir dan gaya hidup," kata Rowan Searle, country manager Fitness First Indonesia.

Peserta program pelangsingan tersebut yang mencatat penurunan berat badan paling banyak adalah Jani Gurnani (54) yang awalnya hanya ingin ikut berpartisipasi saja. Sebagai peserta tertua, siapa sangka ternyata bobot tubuhnya justru paling cepat berkurang. "Di minggu pertama, bobot saya langsung turun 9 kg," ujarnya.

Jani mengakui pada awalnya program yang diberikan sangat berat. "Awalnya saya merasa kecapekan. Tapi dari minggu ke minggu, rasanya semakin enteng seiring dengan meningkatkanya stamina saya," paparnya.

Pengalaman Jani juga dirasakan oleh Lusia. "Dulu saya kalau berlari atau jalan cepat selama 20 menit, bagian engkel kaki langsung sakit," kata Lusia yang terpaksa berhenti dari pekerjaannya sebagai pelatih outbound karena sering merasa kelelahan dan kakinya sering bengkak.

Beruntung karena mereka melakukan program ini secara berkelompok, banyak dukungan dari teman-teman "seperjuangan" yang ikut meningkatkan motivasi. "Teman-teman di kelompok saya membuat olahraga terasa lebih fun, waktu dua jam pun sering tidak terasa," kata Lusia.

"Sekarang badan saya terasa lebih enteng dan lincah. Meski saya masih punya target untuk menurunkan berat badan sampai di bawah 100 kg," kata Lusia yang kini ukuran bajunya telah mengecil dari ukuran "4 L" menjadi "double L".

Para pakar mengungkapkan program penurunan berat badan bisa efektif mengurangi bobot tubuh jika dibarengi dengan mengurangi kalori yang dimakan dan menambah kalori yang dibakar. Karena itu diet secara drastis, misalnya dengan tidak makan sama sekali, atau hanya makan sayuran saja tidak dianjurkan karena tubuh memerlukan semua zat gizi, termasuk lemak.

"Sejauh ini saya tidak melakukan diet ketat. Dari awal pun para peserta program tidak dibatasi untuk menjauhi makanan tertentu. Namun saya menghindari makanan gorengan dan mengurangi ngemil," kata Lusia.

Bila kangen pada camilan-camilan kesukaannya, Lusia mengakui bahwa ia kembali mengingat motivasinya untuk menurunkan berat badan. "Saya tidak mencari langsing, tapi mencari sehat. Karena itu saya tidak mau motivasi saya luntur oleh hal-hal kecil," ucapnya.



Sumber
Kompas.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive