Jumat, 09 Juli 2010
Bagaimana Cacingan Bisa Menular
Sebanyak 60-90 persen penduduk Indonesia menderita cacingan. Meski tidak menyebabkan kematian, gangguan pencernaan ini tetap perlu diwaspadai. Cacingan bisa memicu gizi buruk, menurunkan kecerdasan, dan produktivitas penderitanya.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), menjelaskan, ada tiga jenis cacing yang menjadi pemicunya yaitu cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing tambang (Ankylostoma duodenale dan Necator americanus), dan cacing cambuk (Trichuris trichuria).
“Satu ekor cacing dapat mengisap darah, karbohidrat dan protein setiap sehari,” kata Tjandra saat ditemui di acara Combantrin Media Event 'Aku Bebas Cacing Bebas Berkreasi', di FX Lifestyle Mall, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Juli 2010.
Ia menjelaskan bahwa cacing gelang yang bersarang di dalam tubuh manusia bisa menyerap 0,14 karbohidrat dan 0,035 protein per hari. Cacing cambuk bisa mengisap darah sebanyak 0,005 ml per hari, sedangkan cacing tambang mampu mengisap darah sebanyak 0,2 ml per hari.
Banyak cara yang dilakukan cacing-cacing tersebut untuk memasuki tubuh manusia, di antaranya:
1. Menembus telapak tangan atau kaki
Saking kecilnya larva cacing tambang dapat masuk menembus telapak tangan dan kaki.
2. Menular melalui sentuhan
Larva cacing bisa berpindah dari anak yang terinfeksi cacingan ke anak lainnya yang sehat.
3. Jajanan
Larva cacing dapat terbawa angin dan hinggap ke jajanan yang tidak bersih yang dimakan oleh anak-anak. Jadi usahakan jangan jajan sembarangan.
4. Tangan dan kuku yang kotor
Tangan yang kotor dan bahan makanan yang tidak dicuci dengan sempurna jika masuk ke dalam mulut bisa mengantarkan cacing bersarang dalam tubuh.
“Untuk itu gerakan cuci tangan pakai sabun akan digalakkan, karena salah satu cara efektif mencegah cacingan adalah dengan mencuci tangan. Kami berharap prevalensi cacingan menurun hingga 20 persen pada 2015,” kata Tjandra.
Jumlah penderita terbanyak adalah anak usia sekolah dasar. Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan jumlah penderita usia SD yakni 80 persen anak di Jakarta Utara, 74,70 persen anak di Jakarta Barat, dan 68,42 anak di Jakarta Selatan. “Prevalensi anak usia SD masih tinggi, 60-80 persen. Untuk itu, perlu sosialisasi seputar masalah penyakit ini kepada masyarakat,” katanya. (pet)
Sumber
VIVAnews
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), menjelaskan, ada tiga jenis cacing yang menjadi pemicunya yaitu cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing tambang (Ankylostoma duodenale dan Necator americanus), dan cacing cambuk (Trichuris trichuria).
“Satu ekor cacing dapat mengisap darah, karbohidrat dan protein setiap sehari,” kata Tjandra saat ditemui di acara Combantrin Media Event 'Aku Bebas Cacing Bebas Berkreasi', di FX Lifestyle Mall, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 Juli 2010.
Ia menjelaskan bahwa cacing gelang yang bersarang di dalam tubuh manusia bisa menyerap 0,14 karbohidrat dan 0,035 protein per hari. Cacing cambuk bisa mengisap darah sebanyak 0,005 ml per hari, sedangkan cacing tambang mampu mengisap darah sebanyak 0,2 ml per hari.
Banyak cara yang dilakukan cacing-cacing tersebut untuk memasuki tubuh manusia, di antaranya:
1. Menembus telapak tangan atau kaki
Saking kecilnya larva cacing tambang dapat masuk menembus telapak tangan dan kaki.
2. Menular melalui sentuhan
Larva cacing bisa berpindah dari anak yang terinfeksi cacingan ke anak lainnya yang sehat.
3. Jajanan
Larva cacing dapat terbawa angin dan hinggap ke jajanan yang tidak bersih yang dimakan oleh anak-anak. Jadi usahakan jangan jajan sembarangan.
4. Tangan dan kuku yang kotor
Tangan yang kotor dan bahan makanan yang tidak dicuci dengan sempurna jika masuk ke dalam mulut bisa mengantarkan cacing bersarang dalam tubuh.
“Untuk itu gerakan cuci tangan pakai sabun akan digalakkan, karena salah satu cara efektif mencegah cacingan adalah dengan mencuci tangan. Kami berharap prevalensi cacingan menurun hingga 20 persen pada 2015,” kata Tjandra.
Jumlah penderita terbanyak adalah anak usia sekolah dasar. Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan jumlah penderita usia SD yakni 80 persen anak di Jakarta Utara, 74,70 persen anak di Jakarta Barat, dan 68,42 anak di Jakarta Selatan. “Prevalensi anak usia SD masih tinggi, 60-80 persen. Untuk itu, perlu sosialisasi seputar masalah penyakit ini kepada masyarakat,” katanya. (pet)
Sumber
VIVAnews
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juli
(198)
- Seorang Pria di Inggris Meninggal karena Kanker Pa...
- Dua Menit Per Hari Agar Pernikahan Awet
- Inilah Akibat nya orang yang sering Depresi
- Hal inilah penyebab Testis Dapat Mengecil
- Ternyata Makin Banyak Duduk, Makin Pendek Umur
- Unit Radiologi RSUD Sabang Lancar Lagi
- Makanan Penangkal Perut Kembung
- Mengapa Perlu Kurangi Asupan Garam
- Bugar di Pantai dengan Konsep Feng Shui
- Bahaya Bercinta Saat Hawa Panas
- Yang Bikin Wanita Nyaman Saat Bercinta
- Ingat Komplikasi Diabetes
- Otak Juga Perlu Nge-Gym
- PMI Tidak Menjual Darah
- Menghayati Rasa Orang Lain
- Efek Buruk Tokoh Kartun pada Pola Makan Anak
- Mengapa Menstruasi Bisa Tak Teratur
- Inilah Ramuan Mujarab Para Ibu di Dunia
- Antioksidan Sehatkan Jantung
- Empat Langkah Bakar 1200 Kalori Per Hari
- Tetap Seksi Meski Menopause
- Cengkeh, Sumber Antioksidan Terbaik
- Perempuan Hamil Boleh Minum Secangkir Kopi Per Hari
- Benarkah Roti Picu Gangguan Pencernaan
- Minum Kopi Tak Ganggu Prostat
- Waspada jika Kencing Tak Bisa Dikontrol
- Diet Tanpa Kalsium Sebabkan Tulang Keropos
- Ajak Anak Sehari Tak Nonton TV
- Inilah Masakan Sehat ala Yunani
- theholmgroupaz, a trusted place to buy a house
- theholmgroupaz, a trusted place to buy a house
- 8 Trik Hindari Selingkuh Gara-gara Facebook
- Kadar Kolesterol Anak Menurun tanpa Intervensi
- Bercinta Bisa Memuaskan Tanpa Klimaks?
- Penyakit Kurang Gizi Orang Modern
- Keuntungan Frekuensi Bercinta Teratur
- Makan Ikan Setiap Pekan Diduga Turunkan Risiko Sak...
- Pengapuran Itu Apa Sih?
- Ukur Kadar Testosteron Anda!
- Sampo Misterius Sehatkan Rambut dalam 14 Hari
- Deteksi Autisme Lewat Suara Anak
- Cegah Kebiasaan Suntik Insulin
- Tersedia Vaksin Meningitis Halal
- Cuma Olahraga Juga Bisa Langsing
- Buah & Sayuran Terbaik untuk Kecantikan Kulit
- Lansia Rawan Diabetes dan Stroke
- Darah Dijadikan Minuman Berenergi
- Kondom Tertinggal di Rahim
- Arus Informasi Pacu Anak Tumbuh Lebih Cepat
- Pria Bersuara Berat Pertanda Jantan
- Kulit Cantik dan Kencang Berkat Emas
- Transformasi demi Badan "Six Packs"
- Pinggul Besar, Daya Ingat Lemah
- Insulin Hirup Dapat Bantu Kembalikan Ingatan Pende...
- Deteksi Kesehatan Lewat Mimpi
- Protein, Penyempurna Otot
- Tutuplah Mulut Saat Bersin
- Senam Kegel untuk Pria
- Perlu Riset Mendalam Khasiat Herbal
- Penelitian Daun Torbangun Rizal Damanik
- 10 Kanker Mematikan di Indonesia
- Kulit Cantik dan Kencang Berkat Emas
- Mengapa Orang Gemuk Perlu Diet
- Waspadai Kentang Beracun
- Menjadi Suporter Berhenti Merokok
- Langsung Dibakar, Limbah RS Berbahaya
- Teh Hijau dan Hitam Baik untuk Jantung
- Wanita 30-an Lebih "Galdira"?
- Cinta yang Menyehatkan
- Webinar Pendidikan Seks Remaja
- Perempuan AIDS Mayoritas Ibu RT
- Influenza Menular Lewat Jabat Tangan
- Tubuh Langsing Berpotensi Miliki Lemak Bahaya
- Vitamin D Pengaruhi Resiko Dementia Pada Manula
- Makanan Pencegah Pikun
- Minyak Ikan Kurangi Risiko Kanker Payudara
- Empat Hal Sangat Dibutuhkan Anak
- Apakah Anda Menjadi Gemuk Usai Menikah
- 15 Menit yang Mendebarkan dalam bercinta
- Payudara Terbesar Butuh Satu Galon Silikon
- Sup Plasenta Bikin Awet Muda
- Isotop Yodium Atasi Kanker Prostat
- Begini Cara Brokoli Mengalahkan Kanker
- Sikat Gigi Tak Usir Semua Bakteri
- Lingkar Kepala dan Risiko Demensia
- Pasangan Bercinta 139 kali Setahun?
- Mengapa Perlu Batasi Anak Nonton Televisi
- Mempersiapkan Kesuburan Pada Pasien Kanker
- 4 Nutrisi Penting Bagi Ibu Hamil
- Lima Makanan 'Wajib' Bagi Wanita
- Deteksi Kanker Lewat Penciuman Anjing
- Buang Racun Tubuh dengan Tidur
- Mengintip Perilaku Seksual Berdasar Usia
- Lima nutrisi penting untuk pertumbuhan anak
- Mengatasi kulit kombinasi
- Menghindari kesalahan saat diet
- Makanan penguat rambut
- Brokoli efektif melawan peradangan usus
- Pria juga bisa kanker payudara
- Merawat bayi yang miliki kulit sensitif
-
▼
Juli
(198)
0 komentar:
Posting Komentar