Sabtu, 07 November 2009

Bukan hanya karena usia lanjut

Katarak memang layak disebut sebagai penyakit “tua”. Bukan saja karena rekam jejaknya yang sudah melanglang buana dan kerap menjadi momok sejak berpuluh-puluh tahun silam.



Tetapi, juga lantaran penyakit mata akibat kerusakan lensa ini lebih suka menghinggapi orang-orang berusia lanjut. Menilik karakternya itu, layaklah apabila katarak dimasukkan dalam kategori penyakit degeneratif atau penyakit yang disebabkan kemunduran atau kemerosotan akibat lanjut usia.
“Lebih dari 50% kasus katarak dialami oleh orang berusia 50 tahun lebih, tapi belakangan ada pula kaus katarak yang ditemukan pada orang yang berusia lebih muda, bahkan pada bayi,” ungkap dr Elisa Manueke SpM, ahli spesialis mata pada Rumah Sakit Islam Surakarta yang lebih populer dengan sebutan RS Yarsis itu.
Dalam pengertian awam, katarak dapat diartikan sebagai penyakit akibat perubahan kondisi lensa mata. Pada kondisi normal, lensa mata semestinya jernih dan tembus cahaya sehingga cahaya yang ditangkap dapat langsung diteruskan ke retina dan diterjemahkan oleh syaraf. Pada kasus katarak, lensa mata mengalami kekeruhan. Alhasil, cahaya yang ditangkap sulit diteruskan ke retina, akibatnya pandangan menjadi kabur, seperti ada kabut yang menghalangi.
Belakangan, katarak tak hanya menghinggapi orang tua saja, namun remaja, anak-anak bahkan bayi pun tak luput dari penyakit yang satu ini. Tetapi, berbeda dengan penderita usia lanjut, kekeruhan lensa mata pada pasien remaja, anak dan bayi besar kemungkinan disebabkan oleh infeksi atau trauma. Kasus katarak yang dialami bayi misalnya, umumnya terjadi akibat infeksi virus saat kehamilan.
“Bayi yang terkena katarak, harus segera mendapat penanganan berupa operasi, kalau tidak, perkembangan organ mata bisa terganggu dan berlanjut pada kebutaan. Selain faktor infeksi, katarak juga dapat dipicu oleh benturan atau trauma pada bagian mata dan penyakit gula akut (diabetes).”
Karena itu, setiap orang, tak peduli berapa pun usianya, perlu waspada apabila pandangan terlihat kabur, berkabut, ukuran kacamata kerap berubah-ubah, terasa silau berlebih di siang hari atau ada penglihatan ganda. Boleh jadi Anda menderita gejala awal katarak. Ibarat kaca mobil buram yang mengganggu aktivitas mengemudi, keluhan akibat katarak juga memiliki gejala yang tak jauh berbeda dengan gangguan yang terjadi pada kaca mobil yang buram itu.
“Gejala pandangan kabur pada katarak berbeda dengan gangguan mata minus yang bisa diatasi dengan bantuan kacamata. Pandangan penderita katarak tidak bisa dibantu dengan kacamatan jenis apapun,” timpal dr Elisa lagi. - Oleh : Esmasari Widyaningtyas

Solopos

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive