Rabu, 11 November 2009

Ritual Pelengkap Terapi

MEDITASI semakin populer sebagai terapi pelengkap untuk menangani masalah kesehatan. Mengapa?

Awalnya, makna meditasi berkaitan dengan kebaktian spiritual dan pengembangan jiwa. Seiring berjalannya waktu, meditasi dapat digunakan sebagai terapi untuk mengatasi masalah kesehatan.


Meditasi terbukti mampu menenangkan pikiran, emosi, dan kesehatan mental. Peneliti dari Universitas Alberta Evidence menganalisis hubungan meditasi dengan dampak bagi kesehatan tubuh. Dalam studi disebutkan, masalah tekanan darah tinggi, sakit jantung, dan masalah kesehatan lain dapat diatasi melalui meditasi.

"Di samping menerapkan pola hidup sehat, dengan meditasi kualitas hidup semakin meningkat pada penderita hipertensi, stres, dan sakit kronis," ujar peneliti Maria Ospina MSc.

Menurut Ospina, penderita yang melakukan meditasi rutin akan mengurangi kecemasan, menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol, dan mengurangi gejala post-traumatic stress syndrome (PTSD).

"Meditasi mampu menurunkan kadar kortisol dalam darah. Ketika hormon kortisol meninggi, berarti seseorang berada dalam keadaan stres," tutur peneliti lain, Kenneth Bond MA.

Adapun stres merupakan salah satu faktor utama pemicu penyakit. Stres adalah suatu kondisi keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis.

Stres sendiri sebenarnya bukanlah penyakit, tetapi merupakan respons tubuh dan pikiran terhadap tekanan (stresor). Sebenarnya, keadaan yang positif bila kadar kortisol dalam keadaan yang masih wajar. Kala stres, korteks adrenal mengeluarkan hormon stres yaitu kortisol yang juga dikenal sebagai hormon katabolik (pembongkar). Dengan keluarnya hormon kortisol mengakibatkan perubahan proses metabolisme tubuh. Akibatnya, gula darah menjadi naik dan terjadinya resistensi hormon insulin.

Selain itu, kortisol juga menjadi ancaman serius bagi tulang karena hormon kortisol yang berlebihan dapat mempercepat laju penyusutan tulang. Jika berlebihan, kadar hormon kortisol akan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Alhasil, tubuh mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degeneratif.

Stres telah menjadi "bagian hidup", gejala yang menyertai seperti sakit di bagian kepala, jantung berdegup kencang, tangan berkeringat, nafsu makan menurun, marah, sukar menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

Tentu saja, gejala stres tidak bisa dibiarkan terus-menerus tanpa melakukan tindakan apa pun. "Salah satunya bisa melakukan meditasi. Melalui terapi meditasi, seseorang akan lebih tenang dan menyikapi permasalahan dengan lebih baik," sebut Irma Gustiana A MPsi, psikolog dari Lembaga Terapan Psikologi Universitas Indonesia.

Saat hidup penuh dengan tekanan untuk menjernihkan pikiran dapat beralih ke meditasi sejenak. Saat meditasi, Anda membutuhkan ketenangan. Dalam situasi ini, perlu mengosongkan pikiran sesaat untuk melepaskan sejenak bagian jiwa untuk mencapai suatu tingkat kedamaian.

Meditasi berhubungan dengan pusat perhatian (otak) ketika memfokuskan kepada suatu objek. Respons otak terhadap stimulus pun sangat cepat. Pemusatan perhatian akan menyebabkan pikiran lebih tenang sehingga lebih mudah dalam mengambil suatu keputusan.

"Misalkan, menggunakan aroma terapi. Saat hidung mencium bau aroma terapi, seketika pula akan menstimulus otak. Hasilnya, tubuh akan terasa lebih rileks dan menenangkan. Selain itu, penggunaan lilin juga bisa membantu," sebut ibu dari Darren dan Hazzel itu. Bila meditasi rutin dilakukan, Irma mengatakan, otak akan terlatih untuk memusatkan perhatian dan lebih fokus terhadap objek.

Sumber : sindo//tty

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive