Rabu, 11 November 2009

Flu Merebak di Musim Hujan

FLU yang ditengarai dengan gejala pilek, batuk, dan demam selalu mewabah kala musim hujan atau cuaca dingin. Mengapa demikian?

Pada musim hujan seperti sekarang ini, penyakit flu biasanya mudah menyebar dan penularannya pun sangat cepat. Hampir semua orang mafhum dengan gejala tersebut sehingga berusaha menjaga agar daya tahan tubuh tetap kuat. Pasalnya, daya tahan tubu yang lemah sangat mudah terjangkit virus influenza yang menyebabkan flu. Namun, tahukah Anda bagaimana hubungan antara merebaknya flu dan bergantinya musim hujan atau dingin.


Saat ini fenomena tersebut--mewabahnya penyakit flu pada musim hujan atau dingin--berhasil dipecahkan Institut Nasional untuk Pengembangan Kesehatan Anak dan Manusia Institut Nasional (National Institute Child Health and Human Development/NICHD), salah satu badan dalam Institut Kesehatan Nasional(National Institutes of Health/NIH)di Amerika Serikat.

Menurut Joshua Zimmerberg dari NICHD, perubahan musim ikut memengaruhi perubahan virus influenza untuk beradaptasi. Pada musim hujan atau terjadi penurunan suhu biasanya virus influenzaakan melindungi tubuhnya dengan material kaya lemak.

Lalu, timbunan lemak yang menyelimuti tubuhnya mengeras dan itulah yang membuatnya bisa bertahan hidup dalam cuaca dingin. Perubahan bentuk itu jelas tak terlihat secara kasat mata. Gambaran mudahnya, perubahan bentuk virus influenza seperti mentega padat.

Bentuk itu hanya bisa melelehatau berubah jika masuk ke dalamsaluran pernapasan manusia karenasuhu lebih hangat. Setelah lapisan lemaknya mencair, virus influenza akan mudah masuk dan menginfeksi sel dalam tubuh manusia. Selang beberapa hari virus influenza berkembang dan menyebabkan flu pada manusia. Gejalanya adalah pilek, batuk, dan demam.

"Jadi, proses terinfeksinya seperti ketika Anda makan permen yang akan meleleh ketika berada di dalam tenggorokan," jelas Joshua Zimmerberg.

Penemuan ini seakan menjadi jawaban atas pencarian banyak ilmuwan yang ingin mengetahui mengapa setiap musim hujan atau dingin penyakit flu selalu menjangkit.

Selama ini belum ada penjelasan ilmiah yang memuaskan. Sebab, sebagian besar penelitian menyimpulkan bahwa virus influenza tak bisa berkembang biak padamusim panas karena mudah mati bila terkena radiasi sinar matahari.

"Namun, bukan hanya karenatak bisa bertahan hidup pada musim panas karena adanya radiasi sinar matahari. Ada penjelasan lain, yaitu virus influenza pada musim dingin berubah bentuk tubuhnya menjadi likuid sehingga mudah masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit flu," jelasnya.

Dalam penelitian ini, Zimmerberg dan timnya menggunakan nuclear magnetic resonance imaging untuk mempelajari perubahan bentuk virus influenza. Meski bisa berubah bentuk, virus tak bisa menduplikasi tubuhnya sendiri untuk berkembang biak. Untuk itu, virus "membajak" sel dalam tubuh manusia untuk bisa memperbanyak diri.

Untuk membajak sel tubuh manusia, virus menggunakan membran bagian luar untuk menyelimuti sel yang menjadi korban. Kemudian, virus memasukkan material genetik ke dalam sel dan menjadikan sel tersebut pabrik yang memproduksi banyak virus.

Pola ini berbeda dengan beberapa virus yang bisanya meledakkan diri dalam sel hidup untuk memperbanyak diri. Virus influenza menggunakan lipida atau protein dari sel untuk membentuk membran yang bisa tetap melindunginya.

Sumber : Sindo Sore//tty

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive