Kamis, 05 November 2009
Penanganan Gendang Telinga Robek dengan Miringoplasti cangkok lemak
23.46 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Gendang telinga / membran timpani /tympanic membrane / eardrum adalah suatu membran/selaput yang terletak antara telinga luar dan telinga tengah. Fungsi membran ini sangat vital dalam proses mendengar. Bila terjadi kerusakan pada membran ini dapat dipastikan bahwa fungsi pendengaran seseorang terganggu. Robeknya membran ini merupakan salah satu kerusakan yang sering dialami baik pada anak-anak maupun dewasa. Penyebab robeknya membran ini antara lain disebabkan oleh infeksi telinga tengah(otitis).
Trauma baik secara langsung maupun tidak langsung misalnya tertusuk alat pembersih kuping, suara ledakan yang berada didekat sekali dengan telinga kita, menyelam dengan kedalaman yang dianggap tidak aman, trauma kepala akibat kecelakaan kendaraan bermotor dsb. Umumnya tanda dan gejala robeknya gendang telinga antara lain nyeri telinga yang hebat disertai keluar darah dari telinga (yang disebabkan trauma) sedangkan yang disebabkan infeksi umumnya terdapat demam yang tak turun-turun, nyeri telinga (otalgia), gelisah dan tiba-tiba keluar cairan/nanah dengan atau tanpa darah.
Umumnya dokter THT akan menangani keadaan akut ini dahulu dengan meredakan gejala dan sumber penyebabnya sambil dievaluasi kondisi membran/gendang telinganya. Bila gejala dan sumber penyebabnya telah tertangani dan dalam penilaian selama 1 bulan gendang telinga ini tidak menutup spontan, biasanya akan disarankan penutupan gendang telinga ini melalui prosedur pembedahan/operasi (tentu setelah dievaluasi manfaat penutupan membran ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi pendengaran, mencegah bahaya infeksi berulang pada telinga tengah).
Miringoplasti merupakan prosedur pembedahan yang dirancang khusus untuk menutup perforasi/lubang membran timpani atau gendang telinga. Ini merupakan prosedur yang sering dilakukan dan membutuhkan metode yang sangat teliti dimana ahli bedah THT tidak hanya bertindak sebagai “tukang tempel” saja. Pembedahan ini bertujuan mengembalikan fungsi membran timpani (MT) sebagai reseptor gelombang suara.
Hampir sebagian besar perforasi MT baik pada anak-anak maupun orang dewasa ukurannya kurang dari 50% dari seluruh luas permukaan MT dan lokasi biasanya di daerah tepi (marginal). Perdileksi tersering lokasinya berada di area timpani anterior.
Berdasarkan metodenya, miringoplasti dapat dilakukan melalui pendekatan transkanal, endoaural dan postaurikular. Keputusan penggunaan metode pembedahannya bergantung pada kondisi patologis (luas perforasi), anatomi regional MT, keahlian individu operator.
Berdasarkan pertimbangan kekambuhan/kegagala n bahkan komplikasi pembedahannya, penggunaan metode miringoplasti transkanal menggunakan cangkok lemak dengan bantuan endoskopi merupakan pembedahan yang potensial dan secara signifikan memberikan hasil yang baik kerena menggunakan metode invasive minimal. Metode ini juga dapat dikerjakan didalam ruang praktek klinik sehari-hari menggunakan anastesi lokal.
Beberapa ahli telah memulai menggunakan miringoplasti dengan cangkok lemak sejak tahun 1962 diawali oleh Ringenberg melakukan miringoplasti terhadap 25 pasien dengan tingkat keberhasilan 86,5%. Gross tahun 1989 melaporkan keberhasilan 79,2% dari 28 pasien. Deduens tahun 1993 melaporkan tingkat keberhasilan 89% dari 30 pasien. Thomasin tahun 2000 dari 81 pasien tingkat keberhasilannya 92%.1
Trauma baik secara langsung maupun tidak langsung misalnya tertusuk alat pembersih kuping, suara ledakan yang berada didekat sekali dengan telinga kita, menyelam dengan kedalaman yang dianggap tidak aman, trauma kepala akibat kecelakaan kendaraan bermotor dsb. Umumnya tanda dan gejala robeknya gendang telinga antara lain nyeri telinga yang hebat disertai keluar darah dari telinga (yang disebabkan trauma) sedangkan yang disebabkan infeksi umumnya terdapat demam yang tak turun-turun, nyeri telinga (otalgia), gelisah dan tiba-tiba keluar cairan/nanah dengan atau tanpa darah.
Umumnya dokter THT akan menangani keadaan akut ini dahulu dengan meredakan gejala dan sumber penyebabnya sambil dievaluasi kondisi membran/gendang telinganya. Bila gejala dan sumber penyebabnya telah tertangani dan dalam penilaian selama 1 bulan gendang telinga ini tidak menutup spontan, biasanya akan disarankan penutupan gendang telinga ini melalui prosedur pembedahan/operasi (tentu setelah dievaluasi manfaat penutupan membran ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi pendengaran, mencegah bahaya infeksi berulang pada telinga tengah).
Miringoplasti merupakan prosedur pembedahan yang dirancang khusus untuk menutup perforasi/lubang membran timpani atau gendang telinga. Ini merupakan prosedur yang sering dilakukan dan membutuhkan metode yang sangat teliti dimana ahli bedah THT tidak hanya bertindak sebagai “tukang tempel” saja. Pembedahan ini bertujuan mengembalikan fungsi membran timpani (MT) sebagai reseptor gelombang suara.
Hampir sebagian besar perforasi MT baik pada anak-anak maupun orang dewasa ukurannya kurang dari 50% dari seluruh luas permukaan MT dan lokasi biasanya di daerah tepi (marginal). Perdileksi tersering lokasinya berada di area timpani anterior.
Berdasarkan metodenya, miringoplasti dapat dilakukan melalui pendekatan transkanal, endoaural dan postaurikular. Keputusan penggunaan metode pembedahannya bergantung pada kondisi patologis (luas perforasi), anatomi regional MT, keahlian individu operator.
Berdasarkan pertimbangan kekambuhan/kegagala n bahkan komplikasi pembedahannya, penggunaan metode miringoplasti transkanal menggunakan cangkok lemak dengan bantuan endoskopi merupakan pembedahan yang potensial dan secara signifikan memberikan hasil yang baik kerena menggunakan metode invasive minimal. Metode ini juga dapat dikerjakan didalam ruang praktek klinik sehari-hari menggunakan anastesi lokal.
Beberapa ahli telah memulai menggunakan miringoplasti dengan cangkok lemak sejak tahun 1962 diawali oleh Ringenberg melakukan miringoplasti terhadap 25 pasien dengan tingkat keberhasilan 86,5%. Gross tahun 1989 melaporkan keberhasilan 79,2% dari 28 pasien. Deduens tahun 1993 melaporkan tingkat keberhasilan 89% dari 30 pasien. Thomasin tahun 2000 dari 81 pasien tingkat keberhasilannya 92%.1
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2009
(48)
-
▼
November
(48)
- Antidepresan Tak Terlalu Efektif Mengatasi Depresi
- Waspadai Kanker Kolorektal
- Ritual Pelengkap Terapi
- Flu Merebak di Musim Hujan
- Tak Mau Gemuk, Cobalah Sarapan Pagi
- Susu Kambing Jadi Pilihan
- Pemulihan Cepat Katarak
- Waspadai DBD dengan Penanganan yang Tepat
- Terobosan Pengobatan Tulang Punggung
- Lahir dari Gen Bahagia
- Berapa Lama Paru-Paru Anda Bertahan?
- Kebutuhan Tidur, Haruskah 8 Jam?
- Katarak Penyebab Kebutaan
- Gemuk Tapi Sehat
- Usia Vs Berat Badan
- Kanker Penyakit Karena Mengubah Gaya Hidup
- Mendeteksi lebih dini kanker Serviks
- Kanker Payudara dan cara Penyembuhan nya
- Macam-macam penyebab Diabetes
- Strees Yang Bertragedi
- Makanan Pengancam Paru-Paru
- Teh Rosella, Penurun Kolesterol Sekaligus Antioksidan
- another benefit from tea
- Jenis Makanan yang Membuat gemuk
- Memahami Metabolisme Glukosa Anda
- Salah Satu cara Menyembuhkan Vertigo
- Sel Punca untuk Obati AIDS dan Diabetes
- Ahli Kesehatan di Yunani Kontra Vaksin Flu Babi
- Normalkah tumbuh kembang Anak ?
- Gangguan pada mata
- Kedelai bagi pasien gagal ginjal
- Pil cocok untuk tunda kehamilan pertama
- Cegah sejak dini, yuk...
- Bukan hanya karena usia lanjut
- Operasi katarak tak lagi menakutkan
- Aturan Main Berkawat Gigi
- Tips Anak umur 12 th masih ngompol
- Pengobatan Sinusitis
- KE KENTALAN DARAH DALAM TUBUH, MENGAPA TERJADI???
- Layanan Kesehatan Jangan Dibedakan
- Penyebab Bengkak Kaki
- Sebaik Apakah Susu bagi Tubuh?
- Minum Susu Justru Sebabkan Osteoporosis?
- INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI MIRINGOPLASTI CANGKOK ...
- Penanganan Gendang Telinga Robek dengan Miringopla...
- Arti Dari Stroke
- Penyakit Varises pada Kantong Zakar
- Menangkal Biang Keringat
-
▼
November
(48)
0 komentar:
Posting Komentar