Rabu, 11 November 2009

Tak Mau Gemuk, Cobalah Sarapan Pagi

REMAJA yang takut gemuk tak perlu repot repot berdiet. Sekarang ada cara mudah. Sarapan pagilah secara teratur. Kok bisa?

Keinginan memiliki badan tetap langsing sekarang punya jawaban yang mudah dilakukan, yaitu rutin sarapan pagi sebelum beraktivitas sehari-hari seperti sekolah atau kuliah. Remaja yang rutin sarapan ternyata lebih bisa mengontrol berat badan dibandingkan yang tidak sarapan pagi.


Menurut Mark Pereira dari University Minnesota School of Public Health, remaja yang rutin sarapan pagi biasanya mudah mengontrol nafsu makannya sepanjang hari. Dengan sarapan pagi, saat makan siang dan malam jumlah yang dikonsumsi tidak terlalu banyak. Sarapan pagi juga membuat tubuh lebih segar dan aktif saat melakukan kegiatan karena energi yang diserap langsung disalurkan ke tubuh.

Dengan adanya makanan yang mengisi perut sejak pagi, saat siang hari perut tidak terlalu kosong sehingga hanya butuh makan secukupnya. Begitu juga dengan malam hari, jumlah makanan yang dikonsumsi tidak berlebihan.

Berbeda dengan remaja yang selalu melewatkan sarapan pagi. Karena tak ada makanan yang diolah, mereka tak punya cukup energi untuk beraktivitas sehingga terlihat lemas dan kurang bergairah. Begitu siang tiba dan aktivitas semakin tinggi, perut mereka akan semakin kelaparan. Akibatnya, porsi makan yang dikonsumsi pun lebih besar. Padahal, jumlah makanan yang masuk ke dalam perut secara berlebihan mempersulit pencernaan mengolahnya menjadi energi.

Bukan itu saja, makanan yang berlebihan bisa menimbun di dalam tubuh karena tidak tersalurkan sebagai energi secara merata. Apalagi saat makan malam, porsi yang disantap semakin banyak.

"Dalam penelitian yang kami lakukan, ditemukan remaja dan anak-anak yang makan pagi secara rutin setiap hari kondisi tubuhnya dan pola hidup sehat. Selain terlihat lebih aktif, mereka memiliki pola makan lebih teratur. Hal itu membuat asupan lemak dan kolesterol lebih terkontrol, serta kebutuhan serat untuk tubuh pun terpenuhi dengan baik," jelas Mark Pereira.

Namun, Pereira mengingatkan agar nilai gizi saat sarapan diperhatikan, jangan sembarangan memasukan berbagai jenis makanan. Dia menyarankan agar saat sarapan sebaiknya menghindari kue yang manis dan penuh gula, seperti donat lapis cokelat dan sereal yang ditambah gula atau manisan.

"Sereal biasanya mengandung banyak serat dan nutrisi, meskipun kadar gulanya tinggi. Untuk itu, sebaiknya dikonsumsi dengan susu rendah lemak dan buah-buahan atau jus. Dengan memperhatikan kadar gizi yang baik, sarapan akan memberikan manfaat maksimal," ungkapnya.

Kesimpulan yang disampaikan Pereira berdasarkan penelitian terhadap sekitar 2.216 remaja yang tinggal di Minneapolis-St Paul. Dia lalu mempelajari pola makan, gaya hidup, dan kondisi berat tubuh para remaja itu selama lima tahun.

Saat penelitian dimulai para remaja itu masih berusia di bawah 15 tahun. Hasilnya, remaja yang biasa sarapan teratur memiliki postur tubuh lebih ideal. Berbeda dengan remaja yang tak sarapan, berat badannya rata-rata kelebihan sekitar 2,3 kg atau 5 pounds.

Secara keseluruhan di Amerika Serikat sebanyak 25 persen remaja dan anak-anak selalu melewatkan sarapan pagi. Tak heran di Negeri Paman Sam kasus obesitas menjadi masalah besar karena membuat kualitas kesehatan remaja menurun.

Sumber : Sindo Sore//tty

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive