Kamis, 05 November 2009
Sebaik Apakah Susu bagi Tubuh?
23.49 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
“Ayo dihabiskan susunya”, wejangan ini adalah nasihat paling sering yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sebagian besar dari kita menelan bulat-bulat saran itu karena menyakini manfaatnya.
Seiring berjalannya waktu dengan jumlah penelitian yang dilakukan, kita juga mengetahui bahwa susu sapi memang kaya akan kalsium dan vitamin D. Inilah yang kemudian diklaim sebagai nutrisi yang diperlukan tubuh. Namun, dengan jumlah penelitian mengenai susu yang terus meningkat, ternyata banyak peneliti yang tidak mengamini klaim tersebut secara utuh.
Sebab, ternyata mengonsumsi susu dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan risiko kesehatan baru. Salah satu yang paling mudah dilihat sebagai alasan para peneliti menyimpulkan hal tersebut adalah pola ternak sapi yang berubah untuk tujuan komersial.
Secara umum, susu sapi terdiri atas air, lemak, protein, laktosa, mineral, vitamin, dan enzim-enzim. Komposisi ini akan berubah ketika pola konsumsi sapi berubah yang kemudian memengaruhi siklus pemerahan susu dan susu yang dihasilkan. Atas nama memperoleh untung besar, tidak sedikit produsen susu yang menyederhanakan proses tersebut. Alhasil, komponen susu pun berubah secara keseluruhan.
Belum lagi ketika sapi-sapi diberi hormon tambahan agar produksi susunya lebih banyak, ini akan menambah panjang daftar struktur susu yang berubah drastis. Apa ini artinya kita harus beralih ke susu organik?
Dua ahli biologi molekular University of California, Jean Lee dan Randy Wei, menyarankan agar kita mengonsumsi susu organik. Sebab, mulai dari makanan dan proses pemerahan susu dibiarkan berlangsung secara alami. Selain memilih susu organik, keduanya juga menyarankan agar tidak mengonsumsi susu secara berlebihan. Takaran yang disarankan adalah dua gelas sehari. Susu tidak akan bekerja maksimal jika kita tidak mengimbanginya dengan makanan sehat lainnya. (Preventiononline- Siagian Priska)
Seiring berjalannya waktu dengan jumlah penelitian yang dilakukan, kita juga mengetahui bahwa susu sapi memang kaya akan kalsium dan vitamin D. Inilah yang kemudian diklaim sebagai nutrisi yang diperlukan tubuh. Namun, dengan jumlah penelitian mengenai susu yang terus meningkat, ternyata banyak peneliti yang tidak mengamini klaim tersebut secara utuh.
Sebab, ternyata mengonsumsi susu dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan risiko kesehatan baru. Salah satu yang paling mudah dilihat sebagai alasan para peneliti menyimpulkan hal tersebut adalah pola ternak sapi yang berubah untuk tujuan komersial.
Secara umum, susu sapi terdiri atas air, lemak, protein, laktosa, mineral, vitamin, dan enzim-enzim. Komposisi ini akan berubah ketika pola konsumsi sapi berubah yang kemudian memengaruhi siklus pemerahan susu dan susu yang dihasilkan. Atas nama memperoleh untung besar, tidak sedikit produsen susu yang menyederhanakan proses tersebut. Alhasil, komponen susu pun berubah secara keseluruhan.
Belum lagi ketika sapi-sapi diberi hormon tambahan agar produksi susunya lebih banyak, ini akan menambah panjang daftar struktur susu yang berubah drastis. Apa ini artinya kita harus beralih ke susu organik?
Dua ahli biologi molekular University of California, Jean Lee dan Randy Wei, menyarankan agar kita mengonsumsi susu organik. Sebab, mulai dari makanan dan proses pemerahan susu dibiarkan berlangsung secara alami. Selain memilih susu organik, keduanya juga menyarankan agar tidak mengonsumsi susu secara berlebihan. Takaran yang disarankan adalah dua gelas sehari. Susu tidak akan bekerja maksimal jika kita tidak mengimbanginya dengan makanan sehat lainnya. (Preventiononline- Siagian Priska)
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2009
(48)
-
▼
November
(48)
- Antidepresan Tak Terlalu Efektif Mengatasi Depresi
- Waspadai Kanker Kolorektal
- Ritual Pelengkap Terapi
- Flu Merebak di Musim Hujan
- Tak Mau Gemuk, Cobalah Sarapan Pagi
- Susu Kambing Jadi Pilihan
- Pemulihan Cepat Katarak
- Waspadai DBD dengan Penanganan yang Tepat
- Terobosan Pengobatan Tulang Punggung
- Lahir dari Gen Bahagia
- Berapa Lama Paru-Paru Anda Bertahan?
- Kebutuhan Tidur, Haruskah 8 Jam?
- Katarak Penyebab Kebutaan
- Gemuk Tapi Sehat
- Usia Vs Berat Badan
- Kanker Penyakit Karena Mengubah Gaya Hidup
- Mendeteksi lebih dini kanker Serviks
- Kanker Payudara dan cara Penyembuhan nya
- Macam-macam penyebab Diabetes
- Strees Yang Bertragedi
- Makanan Pengancam Paru-Paru
- Teh Rosella, Penurun Kolesterol Sekaligus Antioksidan
- another benefit from tea
- Jenis Makanan yang Membuat gemuk
- Memahami Metabolisme Glukosa Anda
- Salah Satu cara Menyembuhkan Vertigo
- Sel Punca untuk Obati AIDS dan Diabetes
- Ahli Kesehatan di Yunani Kontra Vaksin Flu Babi
- Normalkah tumbuh kembang Anak ?
- Gangguan pada mata
- Kedelai bagi pasien gagal ginjal
- Pil cocok untuk tunda kehamilan pertama
- Cegah sejak dini, yuk...
- Bukan hanya karena usia lanjut
- Operasi katarak tak lagi menakutkan
- Aturan Main Berkawat Gigi
- Tips Anak umur 12 th masih ngompol
- Pengobatan Sinusitis
- KE KENTALAN DARAH DALAM TUBUH, MENGAPA TERJADI???
- Layanan Kesehatan Jangan Dibedakan
- Penyebab Bengkak Kaki
- Sebaik Apakah Susu bagi Tubuh?
- Minum Susu Justru Sebabkan Osteoporosis?
- INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI MIRINGOPLASTI CANGKOK ...
- Penanganan Gendang Telinga Robek dengan Miringopla...
- Arti Dari Stroke
- Penyakit Varises pada Kantong Zakar
- Menangkal Biang Keringat
-
▼
November
(48)
0 komentar:
Posting Komentar