Rabu, 11 November 2009

Kanker Penyakit Karena Mengubah Gaya Hidup

SETIAP tahun penderita kanker semakin meningkat tanpa mengenal batasan umur. Kanker adalah pertumbuhan yang tidak normal (tidak terkontrol) yang terkadang tampak seperti benjolan.

Dalam keadaan normal,sel membelah sesuai kebutuhan. Pada penderita kanker, sel bermutasi tidak terkontrol dan mendesak sel-sel sehat. Keganasan sel kanker bertambah saat membelah setiap 2-6 minggu.


Menurut Prof Dr Abdul Muthalib SpPD KHOM, perubahan sel-sel tersebut dipicu banyak hal dan belum ada penyebab pasti. Faktor genetik dituding sebagai pemicu utama penyebab kanker payudara.

Bila ada saudara yang mengalami kanker payudara, akan berisiko mengalami penyakit ini di usia yang lebih muda. Hubungan keterkaitan akan meningkatkan risiko di lini pertama seperti ibu, saudara perempuan, dan anak. Sedangkan lini kedua berasal dari nenek dan saudara dari ibu.

"Selain genetik, gaya hidup yang dijalani juga memicu perjalanan penyakit ini," ujar Abdul. Gaya hidup seperti merokok, makanan kurang mengandung serat, kurang olahraga, obesitas, dan paparan dari sinar ultraviolet.

Masih ada satu lagi faktor pemicu kanker payudara yaitu stres. Menurut dia, stres yang dirasakan akan melemahkan sistem imunitas sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Apabila mempunyai faktor genetik serta ditunjang faktor pemicu lain akan mempercepat pertumbuhan sel kanker.

Konsultan Ahli dari Department of Emergency Medicine Deaconess Glover Hospital Mary Buechler MD menambahkan, faktor makanan juga menjadi pemicu.

Buechler mengatakan, penduduk di negara maju lebih banyak daripada di negara berkembang. Terbukti jumlah penderita kanker payudara di Amerika lebih banyak daripada di Jepang terkait dengan pola diet yang dijalankan.

"Penduduk di Amerika Serikat lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kurang makanan berserat yang berasal dari buah-buahan dan sayuran," kata dia.

Di samping itu, mengonsumsi alkohol dan merokok juga akan meningkatkan risiko. Wanita yang mengonsumsi alkohol dua sampai lima kali sehari akan meningkatkan risiko dua kali untuk berkembang menjadi kanker payudara.

Gaya hidup yang lain seperti kurangnya aktivitas fisik akan meningkatkan risiko kanker payudara. Meskidemikian, sampai saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan frekuensi saat berolahraga.

Sebuah studi yang diprakarsai Women's Health Initiative (WHI) menyebutkan, olahraga ringan sebanyak satu sampai dua kali sehari akan mengurangi risiko mengalami kanker payudara sampai 18 persen.



Sumber : sindo//tty

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive