Kamis, 27 Mei 2010
Bedah beku, harapan baru penderita kanker
04.39 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Vonis kanker saja rasanya sudah cukup ampuh mematikan separuh semangat hidup seseorang. Bagaimana tidak? Hingga kini belum ada satupun pengobatan yang mampu menjamin kesembuhan penderita kanker, terutama kanker stadium lanjut.
Bayangan rentetan terapi yang melelahkan dan mahal sekejap langsung membayangi. Itu pun belum terbukti mampu menjamin kesembuhan.
Alhasil, kebanyakan penderita kanker hanya bisa pasrah menggantung asa menjalani prosedur terapi yang belum tentu mampu mengembalikan kesehatannya. Lebih parah lagi, di Indonesia —dimana kesadaran kesehatan belum jadi prioritas— banyak penderita kanker baru datang berobat setelah kondisinya sudah cukup parah dan peluang kesembuhan makin tipis.
Kini, ada harapan baru bagi penderita kanker stadium lanjut. Para ahli menyebutnya teknik bedah beku (cryosurgery). Metode pengobatan ini memungkinkan ahli medis melakukan pembedahan menghancurkan sel kanker pada bagian yang tepat dengan sayatan minim dan harapan sembuh yang lebih besar.
Cryosurgery sebenarnya sudah cukup lama diperkenalkan di negara-negara barat. Prosedur bedahnya cukup sederhana. Namun, mesin dan ahli teknik bedah ini masih terhitung minim. Di kawasan Asia saja, tercatat hanya dua negara yang memiliki peralatan mumpuni untuk pelaksanaan cryosurgery, yaitu China dan Indonesia.
“Di Indonesia pun hanya dua rumah sakit yang melayani bedah beku, yaitu satu rumah sakit di Jakarta dan RS Islam Surakarta,” kata dr Darmawan Ismail SpBTKV, ahli bedah jantung, paru dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Islam Surakarta.
Prosedur cryosurgery atau bedah beku ini diawali dengan pemetaan posisi dan kedalaman sel kanker yang ingin dihancurkan, dengan bantuan CT scan. Selanjutnya, dokter akan membuat sayatan kecil pada kulit untuk memasukan alat khusus berbentuk jarum atau probes yang akan langsung menembus sel kanker.
Jadi antibodi
Lalu, dengan semburan gas Argon, sel kanker dibekukan hingga mencapai suhu -120 derajat Celcius. “Pada bedah beku, kami tidak melakukan pengangkatan sel kanker seperti pada bedah konvensional. Sel kanker hanya dibekukan hingga akhirnya mati sendiri,” terang dr Darmawan.
Proses cryosurgery memakan waktu antara dua jam hingga 2,5 jam. Sel kanker yang telah dibekukan lalu mati dan hancur dengan sendirinya dalam waktu antara enam hingga sembilan bulan. Poin plus teknologi ini adalah, sel kanker yang hancur, selanjutnya akan diserap perlahan oleh tubuh melalui pembuluh darah.
Sel kanker yang mati lantas bereaksi dengan sel ketahanan tubuh dan muncul sebagai antibodi kanker alami. “Antibodi alami ini ampuh membunuh sel-sel kanker mikro yang mungkin saja tersebar di sekitar sel kanker primer. Hal ini dapat memacu daya tahan tubuh pasien, sehingga proses penyembuhan kanker bisa lebih optimal,” papar dr Darmawan.
Dengan menjalani cryosurgery, pasien kanker tak perlu lagi dibayangi ketakutan nyeri pascaoperasi. Pasalnya, Darmawan menjamin nyeri pascabedah beku bisa hilang dengan cepat. “Tim dokter hanya akan membuat sayatan kecil, tak lebih dari 0,5 sentimeter. Selama operasi, pasien juga hanya dibius lokal.”
Konon, berdasarkan penelitian yang dirilis sejumlah lembaga kesehatan internasional, persentase harapan hidup penderita kanker yang menjalani cryosurgery lebih besar ketimbang pasien yang hanya menjalani terapi konvensional.
Disebutkan Darmawan, dari 100% pasien kanker stadium lanjut yang menjalani bedah kanker konvensional hanya sekitar 22% yang mampu melewati masa satu tahun. Sementara itu, pasien yang menjalani cryosurgery, sekitar 50%-nya mampu bertahan hidup. Selanjutnya, dalam jangka waktu lima tahun sekitar 6% pasien yang menjalani cryosurgery berhasil sembuh total, sementara pasien dengan bedah konvensional yang berhasil melewati masa krisis tercatat kurang dari 1%.
“Penderita kanker baru bisa dinyatakan sembuh total bila berhasil melewati masa lima tahun sejak diagnosis ditegakkan. Nah, dengan teknik cryosurgery harapan sembuh bisa dari kanker bisa lebih tinggi,” tutup Darmawan.
Sumber
Solopos.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Bayangan rentetan terapi yang melelahkan dan mahal sekejap langsung membayangi. Itu pun belum terbukti mampu menjamin kesembuhan.
Alhasil, kebanyakan penderita kanker hanya bisa pasrah menggantung asa menjalani prosedur terapi yang belum tentu mampu mengembalikan kesehatannya. Lebih parah lagi, di Indonesia —dimana kesadaran kesehatan belum jadi prioritas— banyak penderita kanker baru datang berobat setelah kondisinya sudah cukup parah dan peluang kesembuhan makin tipis.
Kini, ada harapan baru bagi penderita kanker stadium lanjut. Para ahli menyebutnya teknik bedah beku (cryosurgery). Metode pengobatan ini memungkinkan ahli medis melakukan pembedahan menghancurkan sel kanker pada bagian yang tepat dengan sayatan minim dan harapan sembuh yang lebih besar.
Cryosurgery sebenarnya sudah cukup lama diperkenalkan di negara-negara barat. Prosedur bedahnya cukup sederhana. Namun, mesin dan ahli teknik bedah ini masih terhitung minim. Di kawasan Asia saja, tercatat hanya dua negara yang memiliki peralatan mumpuni untuk pelaksanaan cryosurgery, yaitu China dan Indonesia.
“Di Indonesia pun hanya dua rumah sakit yang melayani bedah beku, yaitu satu rumah sakit di Jakarta dan RS Islam Surakarta,” kata dr Darmawan Ismail SpBTKV, ahli bedah jantung, paru dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Islam Surakarta.
Prosedur cryosurgery atau bedah beku ini diawali dengan pemetaan posisi dan kedalaman sel kanker yang ingin dihancurkan, dengan bantuan CT scan. Selanjutnya, dokter akan membuat sayatan kecil pada kulit untuk memasukan alat khusus berbentuk jarum atau probes yang akan langsung menembus sel kanker.
Jadi antibodi
Lalu, dengan semburan gas Argon, sel kanker dibekukan hingga mencapai suhu -120 derajat Celcius. “Pada bedah beku, kami tidak melakukan pengangkatan sel kanker seperti pada bedah konvensional. Sel kanker hanya dibekukan hingga akhirnya mati sendiri,” terang dr Darmawan.
Proses cryosurgery memakan waktu antara dua jam hingga 2,5 jam. Sel kanker yang telah dibekukan lalu mati dan hancur dengan sendirinya dalam waktu antara enam hingga sembilan bulan. Poin plus teknologi ini adalah, sel kanker yang hancur, selanjutnya akan diserap perlahan oleh tubuh melalui pembuluh darah.
Sel kanker yang mati lantas bereaksi dengan sel ketahanan tubuh dan muncul sebagai antibodi kanker alami. “Antibodi alami ini ampuh membunuh sel-sel kanker mikro yang mungkin saja tersebar di sekitar sel kanker primer. Hal ini dapat memacu daya tahan tubuh pasien, sehingga proses penyembuhan kanker bisa lebih optimal,” papar dr Darmawan.
Dengan menjalani cryosurgery, pasien kanker tak perlu lagi dibayangi ketakutan nyeri pascaoperasi. Pasalnya, Darmawan menjamin nyeri pascabedah beku bisa hilang dengan cepat. “Tim dokter hanya akan membuat sayatan kecil, tak lebih dari 0,5 sentimeter. Selama operasi, pasien juga hanya dibius lokal.”
Konon, berdasarkan penelitian yang dirilis sejumlah lembaga kesehatan internasional, persentase harapan hidup penderita kanker yang menjalani cryosurgery lebih besar ketimbang pasien yang hanya menjalani terapi konvensional.
Disebutkan Darmawan, dari 100% pasien kanker stadium lanjut yang menjalani bedah kanker konvensional hanya sekitar 22% yang mampu melewati masa satu tahun. Sementara itu, pasien yang menjalani cryosurgery, sekitar 50%-nya mampu bertahan hidup. Selanjutnya, dalam jangka waktu lima tahun sekitar 6% pasien yang menjalani cryosurgery berhasil sembuh total, sementara pasien dengan bedah konvensional yang berhasil melewati masa krisis tercatat kurang dari 1%.
“Penderita kanker baru bisa dinyatakan sembuh total bila berhasil melewati masa lima tahun sejak diagnosis ditegakkan. Nah, dengan teknik cryosurgery harapan sembuh bisa dari kanker bisa lebih tinggi,” tutup Darmawan.
Sumber
Solopos.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar