Jumat, 28 Mei 2010
IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
18.35 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Sinyalemen tentang adanya produk-produk minuman tertentu yang menggunakan aspartan, bahan pemanis yang jauh lebih kuat ketimbang induk gula, ternyata tidak terbukti kebenarannya.
Hal ini dikatakan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kota Bekasi, dr. Anthony D Tulak, di Bekasi, Kamis (27/5/2010). "Isu itu muncul akibat adanya persaingan bisnis antara sesama pelaku usaha," kata dia.
Dia mengatakan, pihaknya telah menerima pemberitahuan dari pengurus besar IDI terkait hasil pemeriksaan laboratorium dan penelitian badan pengawas obat dan makanan mengenai kandungan aspartan pada minuman tertentu.
"Setelah diteliti secara cermat ternyata kandungan aspartan pada beberapa minuman merek tertentu tidak terbukti kebenarannya. Kita minta masyarakat tidak perlu khawatir," ujar dokter spesialis paru-paru tersebut.
Disebutkan kandungan aspartan tersebut bila sampai ke tulang sumsum bisa mematikan tulang, bila ke otak menimbulkan kanker dan penyakit berbahaya lainnya seperti diabetes mellitus.
Ia menyebutkan, pemberitahuan kandungan aspartan tersebut akan menimbulkan keresahan bila tidak dilakukan penelitian seksama dan disampaikan hasilnya sesuai fakta.
Dikatakan, pengurus IDI sendiri mandiri dalam mengambil keputusan dan bila hasil penelitian badan POM tidak ada kandungan aspartannya akan diumumkan apa adanya , begitu juga sebaliknya.
Penyebutan minuman tertentu tersebut mengandung aspartan, menurut Anthony yang juga wakil direktur RSU Kota Bekasi itu tidak didasarkan pada kenyataan sebenarnya tapi lebih pada upaya meruntuhkan kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu.
Sebelumnya sebuah LSM Kesehatan di Kota Bekasi, mempertanyakan kepada IDI dan badan POM tentang kebenaran sinyalemen kandungan aspartan pada minuman tersebut. Menurut pengurus LSM tersebut, Sony, penggunaan aspartan bila benar merupakan suatu pelanggaran berat karena menimbulkan efek sangat berbahaya.
Ia meminta kepada produsen makanan dan minuman untuk menghindari penggunaan bahan kimia seminimal mungkin karena bagaimanapun dalam jangka panjang penggunaan secara terus menerus akan menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Sumber
BEKASI, KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Hal ini dikatakan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kota Bekasi, dr. Anthony D Tulak, di Bekasi, Kamis (27/5/2010). "Isu itu muncul akibat adanya persaingan bisnis antara sesama pelaku usaha," kata dia.
Dia mengatakan, pihaknya telah menerima pemberitahuan dari pengurus besar IDI terkait hasil pemeriksaan laboratorium dan penelitian badan pengawas obat dan makanan mengenai kandungan aspartan pada minuman tertentu.
"Setelah diteliti secara cermat ternyata kandungan aspartan pada beberapa minuman merek tertentu tidak terbukti kebenarannya. Kita minta masyarakat tidak perlu khawatir," ujar dokter spesialis paru-paru tersebut.
Disebutkan kandungan aspartan tersebut bila sampai ke tulang sumsum bisa mematikan tulang, bila ke otak menimbulkan kanker dan penyakit berbahaya lainnya seperti diabetes mellitus.
Ia menyebutkan, pemberitahuan kandungan aspartan tersebut akan menimbulkan keresahan bila tidak dilakukan penelitian seksama dan disampaikan hasilnya sesuai fakta.
Dikatakan, pengurus IDI sendiri mandiri dalam mengambil keputusan dan bila hasil penelitian badan POM tidak ada kandungan aspartannya akan diumumkan apa adanya , begitu juga sebaliknya.
Penyebutan minuman tertentu tersebut mengandung aspartan, menurut Anthony yang juga wakil direktur RSU Kota Bekasi itu tidak didasarkan pada kenyataan sebenarnya tapi lebih pada upaya meruntuhkan kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu.
Sebelumnya sebuah LSM Kesehatan di Kota Bekasi, mempertanyakan kepada IDI dan badan POM tentang kebenaran sinyalemen kandungan aspartan pada minuman tersebut. Menurut pengurus LSM tersebut, Sony, penggunaan aspartan bila benar merupakan suatu pelanggaran berat karena menimbulkan efek sangat berbahaya.
Ia meminta kepada produsen makanan dan minuman untuk menghindari penggunaan bahan kimia seminimal mungkin karena bagaimanapun dalam jangka panjang penggunaan secara terus menerus akan menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
Sumber
BEKASI, KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar