Jumat, 21 Mei 2010

Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan

Pernahkah terbayangkan, di lautan juga ada pulau bagi para kuman? Pulau itu menjadi tempat ideal bagi kuman untuk berkembang biak dan menyebarkan penyakit-penyakit waterborne (didapat dan ditularkan di air).

Pulau yang dimaksud sebenarnya adalah marine snow, atau salju laut yang terbentuk dari sisa-sisa organisme yang mati. Dinamakan salju laut karena wujudnya adalah serpihan putih yang melayang-layang di air laut.

Bangkai binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati di sekitar pantai akan membusuk dan terurai, dan sisanya melayang-layang dalam bentuk salju laut sebelum akhirnya mengendap bersama pasir dan benda lain. Kadang-kadang, salju laut menjadi makanan bagi ikan-ikan dan kerang di lautan.

Dikutiip dari Livescience, Jumat (14/5/2010), para peneliti menemukan bahwa endapan salju laut tak hanya menjadi makanan ikan. Bagi kuman-kuman seperti virus dan bakteri, endapan salju laut ibarat pulau yang ramah untuk berlindung.

Ketika berada di air laut, kuman-kuman harus berjuang menghadapi berbagai ancaman seperti sinar matahari, salinitas atau kadar garam yang tinggi, maupun predator. Berlindung di antara endapan salju laut membuat kuman lebih mampu bertahan hidup bahkan berkembang biak.

“Sisa-sisa penguraian organisme memberikan iklim-mikro yang menguntungkan bagi para kuman. Jika tidak dikendalikan, salju laut bisa menjadi media bertumbuhnya kuman-kuman patogen,” ungkap Fred Dobbs dari Old Dominion University yang ikut dalam penelitian tersebut.

Di dalam endapan salju laut, metabolisme kuman-kuman tersebut meningkat (yang artinya menjadi lebih aktif). Jenis kuman di tempat tersebut juga lebih beragam dibandingkan yang teramati pada sampel air.

Ini menguatkan kesimpulan bahwa endapan salju laut merupakan penampungan yang baik bagi para kuman. Peneliti juga menemukan beberapa jenis patogen mampu berkembangbiak di tempat tersebut.

Meskipun demikian, peneliti kesulitan untuk melihat kemungkinan penularan kuman-kuman patogen ke manusia. Sifat salju laut yang melayang-layang meski telah membentuk endapan dapat mempersulit pengambilan sampel.

Menurut para peneliti, ada beberapa hal yang lebih memungkinkan untuk diteliti lebih lanjut. Misalnya, berapa lama kuman-kuman itu bisa tumbuh dengan subur, serta hubungan antara ukuran endapan salju laut dengan seberapa beragam jenis kuman yang tinggal di dalamnya.

Penelitian tersebut didanai oleh National Science Foundation (NSF)-National Institutes of Health (NIH) Ecology of Infectious Diseases (EID). Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Aquatic Microbial Ecology edisi 4 Mei 2010.

Sumber:
Detik Health


Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive