Jumat, 28 Mei 2010

Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual


INGIN mencari tahu apakah seseorang tertarik kepada Anda? Cobalah mendengarkan nada suara lawan bicara Anda. Menurunkan suara, menurut temuan studi terbaru, bisa mengkomunikasikan ketertarikan seksual.

Meskipun ketertarikan seksual selalu dikaitkan dengan tampilan luar, bukti menunjukkan bahwa suara juga mempunyai kedudukan yang sama. Suara, terang peneliti Susan Hughes dari Albright College, bisa menyampaikan sejumlah besar informasi sosial dan biologis. Informasi ini bisa membangkitkan atau justru mematikan gairah.

Hughes dan timnya mempelajari perilaku 45 mahasiswa di Albright, 20 lelaki dan 25 perempuan . Tujuh puluh sembilan persen dari kelompok tersebut adalah warga kulit putih, 12,5 persen warga Afrika-Amerika, 6,3 persen Asia dan 2,1 persen Hispanik. Rata-rata usia partisipan adalah 21,6.

Para mahasiswa melakukan survei telepon dengan menggunakan Skype. Suara mereka direkam dan selanjutnya dianalisis. Mereka diminta menelpon dan meninggalkan pesan suara sambil melihat gambar wajah individu fiktif yang menerima pesan mereka, dari internet. Individu fiktif tersebut mempunyai tingkat daya pikat yang berbeda-beda.

"Kita menemukan bahwa lelaki dan perempuan menggunakan suara bernada rendah dan menunjukkan gairah fisiologis yang lebih tinggi saat berbicara dengan target lawan jenis yang lebih menarik," tutur Hughes, seperti dikutip situs webmd.com, Rabu (26/5).

Meskipun Hughes dan timnya berharap agar perempuan menaikkan nada suara mereka agar terdengar lebih feminim, hasil yang keluar justru sebaliknya.

"Kelihatannya ada stereotip umum di budaya kita yang menganggap bahwa suara perempuan dikatakan seksi jika terdengar parau, mendesah, dan bernada rendah," terang Hughes."Hal ini menunjukkan bahwa motivasi untuk menunjukkan suara perempuan yang seksi atau menggoda berlawanan dengan motivasi agar terdengar feminim."

Saat perempuan secara alami menurunkan nada suaranya, terang Hughes, kemungkinan dia sedang berusaha agar terdengar lebih memikat dan menarik."Ini merupakan sinyal ketertarikan romatis.

Sejumlah bukti menunjukkan bahwa individu memanipulasi suara mereka saat berbicara dengan orang yang berbeda dan dalam suasana yang berbeda. Sebagai contoh, terang Hughes, suara perempuan terdengar lebih kompeten saat berbicara dengan bos mereka dibandingkan saat berbicara dengan bawahan. Sedang suara lelaki lebih kompeten saat berbicara dengan teman. Selain itu, orang-orang cenderung menaikkan nada suara saat berusaha menipu orang lain. (IK/OL-08)


Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive