Jumat, 28 Mei 2010

Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi


ANDA tentu sudah sering mendengar bahwa probiotik atau bakteri baik, sangat berperan dalam menjaga kesehatan usus. Namun, studi baru-baru ini telah mengindikasikan bahwa bakteri ini juga bisa mengatasi berbagai gangguan lain, mulai dari diabetes tipe 1 hingga fibromyalgia.

Apa saja manfaat lainnya? Berikut uraian pakar nutrisi sekaligus penulis buku Good Gut Bugs, Kathryn Marsden, untuk Anda.

Bakteri usus

Ada berbagai jenis bakteri yang hidup di seluruh tubuh, sebagian besar hidup dalam usus. Bakteri ini dikenal dengan bakteri komensal. Dalam kondisi normal, bakteri ini tidak berbahaya bagi tubuh. Beberapa tipe bakteri bermanfaat (bakteri baik), tapi ada juga yang berpotensi mengundang bahaya.

Sebagai contoh, 'superbug' bacterium Clostridium difficile atau bakteri penyebab maag helicobacter pylori bisa hidup dalam tubuh tanpa menimbulkan bahaya. Akan tetapi, bakteri ini akan menyebabkan penyakit jika lingkungan usus tidak seimbang dan memungkinkan mereka bertambah banyak.

Sedang bakteri baik selalu mejaga kesehatan tubuh. Mikroorganisme hidup ini bekerja memperbaiki keseimbangan usus dengan cara mengurangi dan menghambat pertumbuhan polutan dan bakteri berbarbahaya dari makanan.

Bau napas (bad breath)

Sebagian besar bau badan, aeperti bau napas, disebabkan oleh bakteri jahat. Masalah bau napas bisa disebabkan oleh pembusukan gigi, gusi tidak sehat, pencernaan yang buruk, bakteri helicobacter pylori atau sejumlah gangguan kesehatan lainnya. Tapi, masalah terbesar adalah bakteri dalam mulut yang turut mengonsumsi semua makanan yang masuk.

Beberapa orang secara alami mempunyai jumlah bakteri jahat (patogenik) yang rendah dan memiliki jumlah bakteri baik yang jauh lebih tinggi. Sayangnya, terang Marsden, hanya dua persen dari populasi yang masuk ke dalam kelompok ini. Sisanya harus bekerja untuk menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan jahat.

Penanganan

Selain melakukan perawatan mulut, cobalah menambah jumlah bakteri baik dalam usus dengan menambah asupan produk susu yang difermentasi, seperti yogurt, ke dalam diet Anda. Selain itu, Anda bisa menggunakan suplemen probiotik secara teratur.

Sejumlah bukti menunjukkan bahwa suplemen ini membantu mengatur pertumbuhan bakteri jahat. Suplemen probiotik bekerja mengurangi risiko keruskaan gigi pada gigi anak. Artinya, kasus gigi berlubang, sariawan dan infeksi mulut yang terjadi juga akan semakin sedikit begitu anak memasuki usia dewasa.

Konstipasi

Kerja usus yang lambat seringkali dipicu oleh kurangnya bakteri baik dalam usus.

Penanganan

Perbaiki diet Anda. Sebagian besar orang kekurangan serat dalam diet. Cobalah menambah dengan mengonsumsi sereal oatmeal, buah, sayuran, kacang polong, biji-bijian dan kacang-kacangan. Selain itu, jangan lupa memperbanyak minum air, jus, teh dan sup. Salah satu penyebab lambatnya gerakan tinja adalah kekurangan cairan.

Untuk memaksimalkan hasil, cobalah menambah asupan probiotik, seperti yogurt dan cairan susu (buttermilk) ke dalam diet atau gunakan suplemen probiotik kualitas terbaik hingga masalah konstipasi teratasi. Kemudian, lakukan hal yang sama selama sebulan, setiap selang waktu beberapa bulan.

Menurut Marsden, beberapa studi menunjukkan bahwa memperbaiki diet dan menambah probiotik merupakan cara baik untuk mencegah dan mengatasi konstipasi.

Alergi

Peneliti menemukan adanya hubungan antara bakteri dalam usus dengan alergi. Orang-orang yang menderita alergi memiliki kadar bakteri baik yang lebih rendah dalam usus. Dan probiotik, menurut Marsden, bisa membantu mengembalikan keseimbangan bakteri, bekerja sebagai pertahanan dalam usus.

Penanganan

Cobalah minum probiotik setiap hari. Penelitian, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, menunjukkan, orang-orang yang menyertakan susu fermentasi dalam diet, memiliki kekebalan tubuh lebih baik terhadap serbuk sari.

Selain itu, mereka mempunyai kandungan antibodi (yang memperparah gejala alergi) lebih rendah. Di samping itu, kandungan antibodi IGG (yang melindungi dari reaksi alergi) mereka lebih tinggi.

Cobalah menggunakan suplemen probiotik untuk meredakan gejala-gejala alergi pernapasan, seperti asma dan eksem. Pastikan menggunkan secara sabar. Efek sumplemen akan terlihat setelah 12 atau 16 minggu penggunaan.

Flu

Probiotik bekerja meningkatkan kekebalan tubuh. Studi-studi menemukan, partisipan yang menggunakan suplemen probiotik dan makanan probiotik lebih jarang mengalami flu dan infeksi. Probiotik meningkatkan kekebalan terhadap infeksi dengan cara memproduksi antibiotik.

Penanganan

Lindungi diri anda dengan menggunakan multivitamin harian dan suplemen probiotik. Studi-studi menunjukkan, suplemen multivitamin yang dikonsumsi dengan probiotik selama tiga bulan bisa mengurangi jumlah dan keparahan gejala serta durasi flu hingga beberapa hari.(IK/OL-5)


Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive