Kamis, 27 Mei 2010
Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
04.45 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Satu malam saja tidak tidur dapat menghambat kemampuan tubuh memanfaatkan insulin dalam memproses gula di dalam aliran darah. Demikian hasil studi yang diuraikan beberapa ilmuwan yang dapat membantu menjelaskan mengenai peningkatan diabetes.
Beberapa peneliti mengatakan, temuan mereka menunjukkan, mungkin bukan kebetulan bahwa saat rentang waktu tidur berkurang di kalangan masyarakat Barat dalam satu dasawarsa belakangan juga telah terjadi peningkatan kasus diabetes yang “tahan insulin” dan menyerang orang dewasa.
“Temuan kami memperlihatkan bahwa tidur pendek pada malam hari memiliki dampak yang lebih nyata pada regulasi metabolisme daripada perkiraan sebelumnya,” kata Esther Donga, Direktur Leiden University Medical Center di Belanda, yang memimpin studi itu, yang diterbitkan Rabu (5/5).
Diabetes Tipe 2 disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh memanfaatkan insulin, hormon yang dihasilkan pankreas, secara layak, guna mengendalikan gula glukosa, yang dihasilkan dari makanan. Kadar gula naik dan dapat merusak mata, ginjal, syaraf, jantung serta pembuluh darah utama.
Penyakit tersebut, yang berkaitan dengan pola makan yang buruk dan kekurangan olah raga, mencapai tingkat wabah. Sebanyak 180 juta orang kini menderita diabetes di seluruh dunia.
Berbagai kajian terdahulu telah mendapati bahwa tidur tak lelap selama beberapa malam dapat mengakibatkan kepincangan pemanfaatan insulin, tapi Donga mengatakan itu adalah studi pertama yang mengkaji dampak tidur tak lelap hanya satu malam saja.
Para ilmuwan Belanda itu mengkaji sembilan orang yang sehat, satu kali setelah mereka tidur selama delapan jam pada satu malam dan satu kali lagi setelah mereka tidur hanya empat jam.
Temuan tersebut, yang disiarkan di dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (JCEM), memperlihatkan bahwa terbatasnya sebagian tidur dalam satu malam mengurangi beberapa jenis kepekaan insulin sebesar 19 sampai 25 persen.
“Data kami menunjukkan bahwa kepekaan insulin tak diperbaiki pada orang yang sehat, tapi bergantung pada lamanya waktu tidur pada malam sebelumnya,” tulis Donga di dalam studi tersebut, sebagaimana dilaporkan Kate Kelland, wartawan kantor berita Inggris, Reuters.
“Pada kenyataannya menarik untuk berspekulasi bahwa dampak negatif dari beberapa malam kekurangan tidur pada toleransi glukosa dapat dihasilkan, setidaknya sebagian, dengan hanya satu malam orang kurang tidur,” katanya.
Satu studi oleh beberapa ilmuwan AS yang disiarkan tahun lalu mendapati bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam dalam satu malam memiliki kemungkinan 4,5 kali lipat lebih besar untuk memiliki catatan tak normal gula darah dalam enam tahun dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih lama.
Banyak ahli mengatakan orang dewasa secara khusus memerlukan tujuh dan sembilan jam tidur dalam satu malam. Donga mengatakan studi lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah cara meningkatkan lamanya waktu tidur dapat membantu kestabilan kadar gula darah pada pasien diabetes.
Sumber
Solopos.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Beberapa peneliti mengatakan, temuan mereka menunjukkan, mungkin bukan kebetulan bahwa saat rentang waktu tidur berkurang di kalangan masyarakat Barat dalam satu dasawarsa belakangan juga telah terjadi peningkatan kasus diabetes yang “tahan insulin” dan menyerang orang dewasa.
“Temuan kami memperlihatkan bahwa tidur pendek pada malam hari memiliki dampak yang lebih nyata pada regulasi metabolisme daripada perkiraan sebelumnya,” kata Esther Donga, Direktur Leiden University Medical Center di Belanda, yang memimpin studi itu, yang diterbitkan Rabu (5/5).
Diabetes Tipe 2 disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh memanfaatkan insulin, hormon yang dihasilkan pankreas, secara layak, guna mengendalikan gula glukosa, yang dihasilkan dari makanan. Kadar gula naik dan dapat merusak mata, ginjal, syaraf, jantung serta pembuluh darah utama.
Penyakit tersebut, yang berkaitan dengan pola makan yang buruk dan kekurangan olah raga, mencapai tingkat wabah. Sebanyak 180 juta orang kini menderita diabetes di seluruh dunia.
Berbagai kajian terdahulu telah mendapati bahwa tidur tak lelap selama beberapa malam dapat mengakibatkan kepincangan pemanfaatan insulin, tapi Donga mengatakan itu adalah studi pertama yang mengkaji dampak tidur tak lelap hanya satu malam saja.
Para ilmuwan Belanda itu mengkaji sembilan orang yang sehat, satu kali setelah mereka tidur selama delapan jam pada satu malam dan satu kali lagi setelah mereka tidur hanya empat jam.
Temuan tersebut, yang disiarkan di dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (JCEM), memperlihatkan bahwa terbatasnya sebagian tidur dalam satu malam mengurangi beberapa jenis kepekaan insulin sebesar 19 sampai 25 persen.
“Data kami menunjukkan bahwa kepekaan insulin tak diperbaiki pada orang yang sehat, tapi bergantung pada lamanya waktu tidur pada malam sebelumnya,” tulis Donga di dalam studi tersebut, sebagaimana dilaporkan Kate Kelland, wartawan kantor berita Inggris, Reuters.
“Pada kenyataannya menarik untuk berspekulasi bahwa dampak negatif dari beberapa malam kekurangan tidur pada toleransi glukosa dapat dihasilkan, setidaknya sebagian, dengan hanya satu malam orang kurang tidur,” katanya.
Satu studi oleh beberapa ilmuwan AS yang disiarkan tahun lalu mendapati bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam dalam satu malam memiliki kemungkinan 4,5 kali lipat lebih besar untuk memiliki catatan tak normal gula darah dalam enam tahun dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih lama.
Banyak ahli mengatakan orang dewasa secara khusus memerlukan tujuh dan sembilan jam tidur dalam satu malam. Donga mengatakan studi lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah cara meningkatkan lamanya waktu tidur dapat membantu kestabilan kadar gula darah pada pasien diabetes.
Sumber
Solopos.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar