Kamis, 27 Mei 2010
Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
04.24 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Jakarta–Tes awal menjelaskan enam orang dicurigai terjangkit virus Hendra mematikan di perairan Sunshine Queensland, sementara tiga lainnya masih menunggu hasil terbaru.
Seekor kuda didiagnosa mengidap virus Hendra dikarantina di Tewantin Australia pada Senin (17/5). Sembilan orang termasuk seorang ibu dan putrinya dikabarkan pernah mengadakan kontak dengan kuda tersebut ketika sakit.
Badan Kesehatan Queensland mengatakan tes permulaan terhadap enam orang yang dicurigai mengidap virus Hendra meskipun menunjukkan belum ada tanda-tanda. Masih ada tiga orang lainnya tengah menunggu hasil tes mereka. Sementara sembilan orang juga perlu menjalani tes dalam waktu tiga pekan.
Hasil tes terhadap kuda yang tersisa di peternakan Tewanti juga menimbulkan reaksi beragam. Kuda yang dikarantina tetap dijaga sampai perkiraan masa inkubasi telah lewat dan semua tes menunjukkan negatif. Empat orang pernah menjadi korban dari virus tersebut selama 15 tahun terakhir, termasuk dokter hewan Ben Cunneen, 33 tahun, yang meninggal pada bulan Agustus 2008 ketika bekerja di klinik hewan Redlands timur Brisbane.
Kasus lainnya di kawasan Cawarral dekat Rockhampton di tengah Queensland bulan Agustus tahun 2009 telah merenggut nyawa dokter hewan Dr Alister Rodgers, 55 tahun, dan membunuh empat ekor kuda. Debbie Brown, manajer Cawarral mengatakan sebuah vaksin telah dikembangkan tetapi belum bisa diujicoba hingga dana sebesar AUS$50 ribu (Rp384,4 juta) berhasil terkumpul. “Sangat memalukan sekali lagi para ilmuwan mencoba mengumpulkan uang sendiri,” ujarnya.
Juru bicara agrikultur The Federal Opposition Australia Senator, John Cobb mengatakan bahwa sudah seharusnya pemerintah mendanai penelitian dan uji coba pengembangan sebuah vaksin.
“Asosiasi Dokter Hewan Australia dan The Federal Opposition meminta kepada pemerintah agar memastikan dana sebesar AUS$600 ribu (Rp4,61 miliar) tersedia untuk CSIRO memproduksi sebuah vaksin yang berguna menghentikan kuda menularkan virus mematikan tersebut kepada manusia,” ujar Cobb.
“Hanya karena bukan isu yang seksi seperti kanker payudara atau yang dikenal publik juga hanya empat orang menjadi korban dalam 15 tahun terakhir, bukan berarti pendanaan tidak diperlukan. Ketika pemerintah bisa menghabiskan miliaran dolar Australia untuk skema isolasi rumah berbahaya, tentu saja dana Rp 4,61 miliar bisa dicari untuk melindungi kehidupan manusia,” imbuhnya.
Ketua dokter hewan Queensland Ron Glanville mengatakan tahun ini merupakan awal mula periode penuh risiko untuk virus Hendra yang seringkali diidap kuda dan berbahaya bagi manusia.
Pejabat keamanan dan kesehatan biologi Queensland akan menghadiri sebuah pergelaran klub kuda poni di Caloundra untuk meredam kekhawatiran publik mengenai masalah yang menimpa negara tersebut terkait virus hendra pada kuda.
Badan Peternakan Kuda Queensland mengatakan menjangkitnya virus hendra akan mendorong para dokter hewan untuk meninggalkan industri tersebut. Presiden Badan Peternakan Kuda Debbie Dekker menyatakan virus memicu kekhawatiran yang terus berlanjut.
“Kami menemukan bahwa dokter hewan akan menarik diri dari bisnis yang terkait dengan kuda, orang-orang yang seringkali praktik dengan hewan tersebut juga mengalihkan dirinya,” ujarnya.
Dekker juga mengatakan bahwa kejadian terbaru akan menimbulkan efek berantai di masa yang akan datang. “Kasus kematian terbaru akan berdampak kepada masa depan industri yang berkaitan dengan kuda karena disana ada virus yang amat sangat berbahaya,” papar Dekker.
“Setiap kali seekor kuda sakit, maka memiliki potensi penyakit fatal bagi manusia sehingga ada ketakutan sangat besar di dalam hal tersebut,” imbuhnya.
Sumber
inilah.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Seekor kuda didiagnosa mengidap virus Hendra dikarantina di Tewantin Australia pada Senin (17/5). Sembilan orang termasuk seorang ibu dan putrinya dikabarkan pernah mengadakan kontak dengan kuda tersebut ketika sakit.
Badan Kesehatan Queensland mengatakan tes permulaan terhadap enam orang yang dicurigai mengidap virus Hendra meskipun menunjukkan belum ada tanda-tanda. Masih ada tiga orang lainnya tengah menunggu hasil tes mereka. Sementara sembilan orang juga perlu menjalani tes dalam waktu tiga pekan.
Hasil tes terhadap kuda yang tersisa di peternakan Tewanti juga menimbulkan reaksi beragam. Kuda yang dikarantina tetap dijaga sampai perkiraan masa inkubasi telah lewat dan semua tes menunjukkan negatif. Empat orang pernah menjadi korban dari virus tersebut selama 15 tahun terakhir, termasuk dokter hewan Ben Cunneen, 33 tahun, yang meninggal pada bulan Agustus 2008 ketika bekerja di klinik hewan Redlands timur Brisbane.
Kasus lainnya di kawasan Cawarral dekat Rockhampton di tengah Queensland bulan Agustus tahun 2009 telah merenggut nyawa dokter hewan Dr Alister Rodgers, 55 tahun, dan membunuh empat ekor kuda. Debbie Brown, manajer Cawarral mengatakan sebuah vaksin telah dikembangkan tetapi belum bisa diujicoba hingga dana sebesar AUS$50 ribu (Rp384,4 juta) berhasil terkumpul. “Sangat memalukan sekali lagi para ilmuwan mencoba mengumpulkan uang sendiri,” ujarnya.
Juru bicara agrikultur The Federal Opposition Australia Senator, John Cobb mengatakan bahwa sudah seharusnya pemerintah mendanai penelitian dan uji coba pengembangan sebuah vaksin.
“Asosiasi Dokter Hewan Australia dan The Federal Opposition meminta kepada pemerintah agar memastikan dana sebesar AUS$600 ribu (Rp4,61 miliar) tersedia untuk CSIRO memproduksi sebuah vaksin yang berguna menghentikan kuda menularkan virus mematikan tersebut kepada manusia,” ujar Cobb.
“Hanya karena bukan isu yang seksi seperti kanker payudara atau yang dikenal publik juga hanya empat orang menjadi korban dalam 15 tahun terakhir, bukan berarti pendanaan tidak diperlukan. Ketika pemerintah bisa menghabiskan miliaran dolar Australia untuk skema isolasi rumah berbahaya, tentu saja dana Rp 4,61 miliar bisa dicari untuk melindungi kehidupan manusia,” imbuhnya.
Ketua dokter hewan Queensland Ron Glanville mengatakan tahun ini merupakan awal mula periode penuh risiko untuk virus Hendra yang seringkali diidap kuda dan berbahaya bagi manusia.
Pejabat keamanan dan kesehatan biologi Queensland akan menghadiri sebuah pergelaran klub kuda poni di Caloundra untuk meredam kekhawatiran publik mengenai masalah yang menimpa negara tersebut terkait virus hendra pada kuda.
Badan Peternakan Kuda Queensland mengatakan menjangkitnya virus hendra akan mendorong para dokter hewan untuk meninggalkan industri tersebut. Presiden Badan Peternakan Kuda Debbie Dekker menyatakan virus memicu kekhawatiran yang terus berlanjut.
“Kami menemukan bahwa dokter hewan akan menarik diri dari bisnis yang terkait dengan kuda, orang-orang yang seringkali praktik dengan hewan tersebut juga mengalihkan dirinya,” ujarnya.
Dekker juga mengatakan bahwa kejadian terbaru akan menimbulkan efek berantai di masa yang akan datang. “Kasus kematian terbaru akan berdampak kepada masa depan industri yang berkaitan dengan kuda karena disana ada virus yang amat sangat berbahaya,” papar Dekker.
“Setiap kali seekor kuda sakit, maka memiliki potensi penyakit fatal bagi manusia sehingga ada ketakutan sangat besar di dalam hal tersebut,” imbuhnya.
Sumber
inilah.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar