Kamis, 27 Mei 2010
Jika bernapas terasa menyiksa
04.49 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Apa yang tebersit di benak, kala mendengar kata “asma”? Mungkin tak jauh-jauh dari bayangan mengenai mengi atau penyakit saluran pernapasan yang membuat penderitanya sesak napas disertai bunyi saat bernapas. Bernapas yang seharusnya menjadi kegiatan penyambung hidup manusia terasa sangat berat dan menyiksa saat asma menyerang.
Pandangan itu tak salah. Menurut ahli paru RS Islam Solo, dr H Chrisriato EN SpP, asma dikategorikan sebagai penyakit pada saluran pernapasan yang terjadi akibat inflamasi pada saluran tersebut. “Biasanya timbul karena hipersensitivitas pada zat tertentu. Orang awam menyebutnya alergi,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Direktur Medis RS Islam Solo itu.
Faktor pencetus
Pada banyak kasus, asma dan alergi terbukti memiliki kaitan yang sangat erat. Tubuh seseorang yang alergi pada zat tertentu —sebut saja dengan debu misalnya— bakal mengeluarkan reaksi berlebih saat terpapar. Salah satu reaksinya, boleh jadi berupa penyempitan saluran pernapasan, disertai sekresi lendir berlebih. Akibatnya, udara yang keluar masuk melalui saluran pernapasan pun semakin sedikit dan penderita merasa napasnya sesak.
Namun, alergi diketahui bukan satu-satunya faktor pencetus serangan asma. Udara dingin dan stres juga punya potensi memicu serangan asma. “Mekanismenya tak jauh berbeda dengan alergi. Saat stres, tubuh penderita asma akan meresponsnya dengan penyempitan saluran pernapasan,” jelas dr Chrisrianto lagi.
Disebut faktor pencetus karena hingga kini dunia medis belum berhasil menyimpulkan apa penyebab asma sesungguhnya. Hanya, serangan asma diketahui baru muncul apabila si penderita terpapar faktor pencetus seperti alergi, suhu dingin, infeksi saluran pernapasan semacam flu, aktivitas fisik berlebih dan stres.
Asma sendiri bukan penyakit menular, tetapi penyakit ini bersifat genetik atau diturunkan. Maka, coba telaah kembali apakah ada yang mengidap asma dalam garis keturunan Anda. Apabila iya, besar kemungkinan Anda atau keturunan Anda juga berpotensi mengalami serangan asma.
Gejala serangan asma cukup variatif, bergantung pada kadar sensitivitas. Pada serangan asma ringan, pasien biasanya hanya mengalami batuk tak berdahak. Pada serangan yang lebih berat, napas mulai terasa sesak. Rasanya seperti ada tali yang membelit dada dengan kencang sehingga paru-paru tak leluasa menggembung untuk mengumpulkan udara sebanyak-banyaknya.
Pada serangan yang makin berat, setiap tarikan napas penderita akan disertai bunyi “ngik..ngik” atau bunyi grok-grok. Sedangkan pada serangan asma yang lebih berat lagi, kesadaran pasien bisa saja menurun lantaran pasokan oksigen ke otak berkurang.
“Terhambatnya pernapasan, mengakibatkan sirkulasi oksigen juga tidak lancar, sehingga kesadaran menurun. Selain itu, beberapa bagian tubuh juga bisa terasa pegal-pegal karena kekurangan pasokan oksigen,” tukas dr Chris lagi.
Asma rupanya cukup selektif memilih waktu kambuh. Ia pun memilih tengah malam hingga menjelang pagi sebagai waktu ideal untuk melakukan serangan. Nah, menurut dr Chris, hal ini bukannya tanpa alasan. Malam hari, saat suhu udara mencapai titik tertentu, hormon tubuh golongan kortikosteroid yang berfungsi mencegah peradangan akan menurun aktivitasnya. Akibatnya peradangan pada saluran pernapasan lebih mudah terjadi.
Sumber
Solopos.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar