Jumat, 07 Mei 2010
Di Balik Tubuh Indah Wanita Tersimpan Rahasia
02.29 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Sejumlah mitos berkembang terkait sejumlah sistem yang bekerja di tubuh indah wanita. Cerita yang berkembang begitu mudah menghasut tanpa teori medis yang tepat.
Seperti dikutip dari laman Live Science, berikut sejumlah jawaban atas mitos-mitos yang berkembang terkait sistem yang bekerja di tubuh wanita.
Keperawanan
Banyak orang beranggapan bahwa seorang wanita sudah tak perawan jika selaput daranya robek. Mereka menyangka, selaput dara semacam lapisan yang menutup vagina. “Beberapa orang berpikir kalau selaput dara adalah segel vagina, padahal itu tak benar,” kata Dr Rachel Vreeman dari Universitas Indiana.
Vreeman mengatakan, selaput dara wanita normal sudah berlubang meski masih perawan. Di sejumlah kasus memang ada yang tak memiliki lubang, namun, ini justru menjadi penyakit karena darah menstruasi tak dapat dilepaskan keluar tubuh.
Jadi, tak ada dokter yang bisa menentukan apakah seorang wanita masih perawan atau tidak, hanya dengan memeriksa lubang selaput dara. Kondisi keperawanan wanita hanya bisa dihubungan dengan aktivitas seksualnya dengan pria.
Kebutuhan Tidur
Setiap wanita membutuhkan waktu tidur malam sekitar tujuh jam. Sebuah studi Universitas Warwick pada 2007 yang dilakukan terhadap 6.000 wanita mengungkap, wanita yang tidur malam selama lima jam atau kurang berisiko ganda mengidap hipertensi.
Tidur merupakan salah satu terapi untuk menyegarkan tubuh. Kurang tidur membuat tubuh tak dapat memulihkan kerusakan sel dan jaringan yang terjadi setiap hari.
Konsumsi Antibiotik
Sebuah mitos mengatakan bahwa asupan antibiotik bisa melemahkan daya kerja pil KB. Akibatnya, sejumlah wanita yang menjalani penundaan kehamilan dengan pil KB takut mengonsumsi antibiotik. Benarkah mitos ini?
Seorang pakar dari Universitas Indiana, Aaron Carroll, menjelaskan bahwa mitos itu hanya berlaku untuk antibiotik jenis rifampin yang biasa digunakan pasien tuberkulosis. Rifampin akan melemahkan hormon anti-hamil yang dihasilkan pil KB. Namun, bukan berarti rifampin meningkatkan risiko hamil.
Menopause
Hilangnya kesuburan pada wanita memang memicu rasa tak nyaman saat berhubungan intim. Banyak wanita menopause kemudian kehilangan mood bercinta karena sulit lubrikasi.
Vreeman mengatakan, tidak ada studi yang menemukan hubungan langsung antara menopause dengan penurunan hasrat bercinta. “Hilangnya mood biasanya lebih karena alasan rasa tak nyaman, bukan hormon tertentu yang diproduksi saat menopause,” ujarnya.
Studi yang dilakukan Edward Laumann dan tim di Amerika Serikat pada 2004 membuktikan, hampir setengah wanita menopause berusia 50 tahun ke atas di negara itu masih aktif berhubungan intim beberapa kali dalam sebulan.
Hamil
Hampir semua orang berpikir bahwa wanita tak mungkin bisa hamil melalui hubungan intim yang dilakukan saat menstruasi. Namun, Aaron Carroll memastikan kemungkinan itu.
Carroll mengatakan, sperma yang masuk ke rahim wanita saat menstruasi bisa menunggu selama satu pekan untuk melakukan pembuahan. Ia sedikit meragukan sistem pengontrol kehamilan dengan KB. “Jangan dikira tak bisa hamil saat berhubungan intim di luar masa subur.” (vivanews)
Seperti dikutip dari laman Live Science, berikut sejumlah jawaban atas mitos-mitos yang berkembang terkait sistem yang bekerja di tubuh wanita.
Keperawanan
Banyak orang beranggapan bahwa seorang wanita sudah tak perawan jika selaput daranya robek. Mereka menyangka, selaput dara semacam lapisan yang menutup vagina. “Beberapa orang berpikir kalau selaput dara adalah segel vagina, padahal itu tak benar,” kata Dr Rachel Vreeman dari Universitas Indiana.
Vreeman mengatakan, selaput dara wanita normal sudah berlubang meski masih perawan. Di sejumlah kasus memang ada yang tak memiliki lubang, namun, ini justru menjadi penyakit karena darah menstruasi tak dapat dilepaskan keluar tubuh.
Jadi, tak ada dokter yang bisa menentukan apakah seorang wanita masih perawan atau tidak, hanya dengan memeriksa lubang selaput dara. Kondisi keperawanan wanita hanya bisa dihubungan dengan aktivitas seksualnya dengan pria.
Kebutuhan Tidur
Setiap wanita membutuhkan waktu tidur malam sekitar tujuh jam. Sebuah studi Universitas Warwick pada 2007 yang dilakukan terhadap 6.000 wanita mengungkap, wanita yang tidur malam selama lima jam atau kurang berisiko ganda mengidap hipertensi.
Tidur merupakan salah satu terapi untuk menyegarkan tubuh. Kurang tidur membuat tubuh tak dapat memulihkan kerusakan sel dan jaringan yang terjadi setiap hari.
Konsumsi Antibiotik
Sebuah mitos mengatakan bahwa asupan antibiotik bisa melemahkan daya kerja pil KB. Akibatnya, sejumlah wanita yang menjalani penundaan kehamilan dengan pil KB takut mengonsumsi antibiotik. Benarkah mitos ini?
Seorang pakar dari Universitas Indiana, Aaron Carroll, menjelaskan bahwa mitos itu hanya berlaku untuk antibiotik jenis rifampin yang biasa digunakan pasien tuberkulosis. Rifampin akan melemahkan hormon anti-hamil yang dihasilkan pil KB. Namun, bukan berarti rifampin meningkatkan risiko hamil.
Menopause
Hilangnya kesuburan pada wanita memang memicu rasa tak nyaman saat berhubungan intim. Banyak wanita menopause kemudian kehilangan mood bercinta karena sulit lubrikasi.
Vreeman mengatakan, tidak ada studi yang menemukan hubungan langsung antara menopause dengan penurunan hasrat bercinta. “Hilangnya mood biasanya lebih karena alasan rasa tak nyaman, bukan hormon tertentu yang diproduksi saat menopause,” ujarnya.
Studi yang dilakukan Edward Laumann dan tim di Amerika Serikat pada 2004 membuktikan, hampir setengah wanita menopause berusia 50 tahun ke atas di negara itu masih aktif berhubungan intim beberapa kali dalam sebulan.
Hamil
Hampir semua orang berpikir bahwa wanita tak mungkin bisa hamil melalui hubungan intim yang dilakukan saat menstruasi. Namun, Aaron Carroll memastikan kemungkinan itu.
Carroll mengatakan, sperma yang masuk ke rahim wanita saat menstruasi bisa menunggu selama satu pekan untuk melakukan pembuahan. Ia sedikit meragukan sistem pengontrol kehamilan dengan KB. “Jangan dikira tak bisa hamil saat berhubungan intim di luar masa subur.” (vivanews)
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar