Minggu, 09 Mei 2010
Diet Turunkan Berat Badan Setelah Melahirkan
19.36 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
PENAMBAHAN berat badan umum terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Namun jika hendak menurunkan berat badan, Anda tidak bisa menerapkan cara yang sama dengan pelaku diet pada umumnya. Pasalnya, ibu baru memerlukan nutrisi tertentu untuk menjaga agar ibu dan bayi tetap sehat. Berikut makanan yang bisa membantu Anda mengurangi berat, meningkatkan energi, serta memperbaiki kesehatan.
Makanan kaya protein
Makanan kaya protein mengandung hormon penahan lapar dan membuat Anda lebih kenyang dibandingkan karbohidrat sederhana. Selain itu, banyak makanan kaya protein (seperti ikan, daging sapi dan telur) juga kaya besi dan vitamin B12. Kedua komponen ini telah terbukti meningkatkan energi.
Akan tetapi, pastikan memilih daging yang rendah atau tanpa lemak. Pasalnya, kelebihan lemak justru mencegah upaya Anda menurunkan berat badan. Selain itu, asupan lemak berlebih juga merusak kesehatan kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Lawan peradangan
Trauma dan stres, misalnya akibat melahirkan, membuat sistem kekebalan tubuh merespon melalui peradangan internal. Cobalah membantu tubuh melawan peradangan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung komponen antiperadangan. Makanan tersebut termasuk teh hijau, berries, serta bumbu seperti kunyit dan bawang putih. Selain itu, cobalah menghindari gula olahan. Gula olahan justru menambah peradangan dan meningkatkan kadar gula darah.
Produksi susu
Jika menyusui, sebagian besar pakar menganjurkan Anda menambah asupan 500 kalori dari makanan kaya nutrisi. Selain itu, perbanyak asupan air, konsumsi makanan kaya serat dan hindari alkohol. Makanan yang Anda konsumsi sangat memengaruhi ASI.
Jika persediaan ASI Anda rendah, cobalah menambah asupan herbal seperti biji kelabat, chamomile dan biji adas. Herbal ini, menurut beberapa ibu dan praktisi kesehatan, bisa membantu produksi ASi. Akan tetapi, sebagian besar herbal ini belum mempunyai bukti ilmiah. Karena itu, berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengubah diet Anda.
Penuhi vitamin ABCE dan kalium
Vitamin ini sangat penting dalam diet ibu baru.
Vitamin A
Anda kehilangan banyak vitamin ini melalui proses menyusui. Cobalah memenuhi 1.300 microgram vitamin A sehari. Anda bisa mendapatkan vitamin ini dari makanan seperti bayam, wortel, ubi jalar, dan kol.
Vitamin C
Vitamin ini juga turut dilepaskan melalui ASI. Cobalah memenuhi asupan 120 miligram vitamin C sehari. Anda bisa mendapatkan vitamin ini dari cabai merah, jeruk, dan brokoli.
Vitamin D
Vitamin ini menjaga agar tulang tetap kuat. Vitamin ini dibuat saat tubuh terpapar sinar matahari pagi. Tapi, sebagian besar ibu baru umumnya berdiam lebih lama dalam ruangan. Karena itu, cobalah memenuhi 200 internasional unit (IU) vitamin D setiap hari. Anda bisa mendapatkan vitamin ini dari susu yang telah diperkaya dengan berbagai vitamin, telur dan jamur.
Vitamin E
Vitamin ini membantu memperlancar aliran darah. Cobalah mmenuhi 19 miligram vitamin E sehari. Vitamin ini terkandung dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan telur.
Kalium
Banyak multivitamin yang tidak mengandung nutrisi penurun tekanan darah ini. Upayakan memenuhi asupan 3.500 miligram kalium sehari. Kalium terkandung dalam pisang, kacang lima, dan labu kuning.
Perhatikan asupan kalsium
Untuk mendapatkan tulang dan gigi kuat, pastikan memnuhi asupan kalsium dengan memperbanyak asupan produk susu rendah lemak. Selain itu, Anda bisa mendapatkan kalisum dari makanan seperti buah ara, kacang polong serta sayuran hijau. Sebuah studi baru-baru ini, seperti dikutip situs health.com, menemukan bahwa suplemen kalsium tidak membantu mencegah hilangnya kepadatan tulang selama proses menyusui. Karena itu, cobalah mendapatkan 1.000 mg kalsium dari makanan per harinya.
Penuhi asupan minyak ikan
Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan dan suplemen minyak ikan dinyatakan bisa membantu perkembangan sensori, kognitif dan motorik anak. ASI kaya akan DHA, satu tipe asam lemak omega-3 yang membantu pertumbuhan otak. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi 0,3 hingga 0,5 gram DHA sehari. Makanan kaya omega-3 termasuk salmon, tuna dan kenari. Selain bagus untuk anak, DHA dinyatakan berfungsi mengurangi kejadian depresi setelah melahirkan (postpartum depression). (IK/OL-08)
Sumber
MediaIndonesia.com
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar