Kesehatan Kita

ANDA terbiasa minum kopi atau kola dan mulai mencemaskan efek negatifnya? Anda bisa menikmati kopi dengan lebih tenang. Hasil review terbaru menunjukkan, kopi atau minuman ringan bergula jumlah tinggi tidak meningkatkan risiko kanker usus besar.

Penelitian sebelumnya tidak konsisten mengenai apakah kopi dan teh meningkatkan risiko kanker. Sementara itu, studi sebelumnya telah menghubungkan soda bergula dengan obesitas dan jenis kanker tertentu.

Dalam review terbaru yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute, Jumat (7/5) ini, peneliti Dr. Xuehong Zhang dan teman-temannya dari Harvard School of Public Health memriksa 13 studi dari Amerika Utara dan Eropa. Jumlah total partisipan dari semua studi mencapai 730.000 orang. Dari jumlah tersebut, 5.600 orang mengalami kanker usus besar.

Hasil analisis menunjukkan, minum lebih dari enam cangkir kopi per hari tidak meningkatkan risiko kanker usus besar. Selain itu, peneliti juga menemukan, minum lebih dari 18 ounces minuman ringan bergula sehari tidak meningkatkan risiko kanker.

Peneliti menyatakan bahwa temuan ini tidak terlalu dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti gender, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.

Peneliti juga menemukan sedikit peningkatan risiko kanker usus besar pada peminum teh berat (lebih dari empat cangkir teh herbal sehari). Akan tetapi, terang peneliti, sangat jarang orang yang mengonsumsi teh sebanyak itu.

"Berbeda dengan kopi dan teh, asupan minuman berpemanis dimulai sejak usia kanak-kanak. Selain itu, konsumsi minuman berpemanis umumnya lebih rendah di antara orang dewasa. Perbedaan paparan ini menunjukkan bahwa asupan minuman berpemanis perlu diperiksa di awal kehidupan agar bisa melihat dampaknya terhadap kesehatan," tutur peneliti dari Arizona Cancer Center, seperti dikutip situs healthday.com. (IK/OL-5)


Sumber
mediaIndonesia