Rabu, 12 Mei 2010

Serang Kirim Peringatan Dini DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Serang di Provinsi Banten mengirimkan surat kewaspadaan dini ke semua puskesmas untuk mengantisipasi lonjakan kasus demam berdarah dengue. Tahun ini setiap bulan jumlah kasus DBD di Kabupaten Serang hampir dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah kasus pada bulan yang sama tahun lalu.

”Kini masih sering hujan sehingga upaya pencegahan penyakit DBD harus gencar,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Efrizal, Senin (10/5) di Serang.

Di Serang, kasus DBD pada Januari 2010 sebanyak 41 kasus, Februari (65), Maret (53), April (68), dengan dua orang meninggal. ”Pada Mei, kini tercatat ada 13 kasus DBD,” kata Efrizal.

Jumlah kasus DBD di Serang selama Januari-Mei 2009, Januari sebanyak 60 kasus, Februari (34), Maret (29), April (39), Mei (54), dengan sembilan orang meninggal sepanjang 2009.

Kewaspadaan dini terhadap DBD penting karena dari 302 desa di Kabupaten Serang hanya 39 desa yang dinyatakan bebas DBD. Sebanyak 58 desa lainnya merupakan desa endemis yang selama tiga tahun berturut-turut selalu terjadi kasus DBD.

Selain itu, 75 desa juga merupakan desa sporadis DBD, yakni dalam dua tahun berturut-turut selalu ada kasus DBD, dan 130 desa lainnya merupakan daerah potensial DBD, yakni kadang-kadang dijumpai kasus DBD.

Di Kabupaten Bogor, ada delapan kasus DBD dengan satu korban meninggal. ”Kami harap tidak ada ledakan kasus DBD, apalagi sampai ada yang meninggal lagi,” kata Eulis Wulantari, Kepala Bidang Penanggulangan Pemberantasan Penyakit Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

Periode Januari-April 2010, jumlah kasus DBD di atas rata- rata bulanan tahun 2009. Tahun lalu total kasus DBD di Bogor 2.353 kasus atau 199 kasus per bulan, dengan 32 orang meninggal. Kasus DBD Januari 2010 ada 386 kasus, Februari (378), Maret (199), dan April (203). Menurut Wulantari, 10 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor merupakan endemis DBD.

Perlu mewaspadai DBD selama masa pergantian musim hujan ke kemarau. Perubahan musim di wilayah Pulau Jawa bagian barat berlangsung hingga akhir Mei. Jadi, ada peluang terjadi genangan air sebagai medium perkembangbiakan jentik- jentik nyamuk Aedes aegypti.(CAS/RTS/ART)

Sumber
Jakarta, Kompas
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive