Senin, 10 Mei 2010

Pengaruh Vitamin C Terhadap Flu


Pada tanda awal gejala flu, banyak orang yang mengambil sebotol suplemen vitamin C.
Vitamin C sudah dianggap sebagai obat yang biasa untuk flu seperti yang terdapat pada produk seperti jus-jus yang sudah difortifikasi, obat batuk, dan teh.

Vitamin C mulai diperkenalkan untuk flu biasa sejak tahun 1970an. Walaupun vitamin C memiliki kegunaan yang luas, para ahli mengatakan bukti mengenai efek vitamin C yang sebenarnya terhadap flu sangat sedikit.

Vitamin C adalah vitamin dan antioksidan yang sangat penting yang digunakan tubuh untuk menjaga Anda tetap kuat dan sehat. Vitamin C biasanya digunakan untuk merawat tulang, otot, dan saluran pembuluh darah. Vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen dan membantu tubuh menyerap zat besi.

Vitamin C banyak ditemukan pada sayur-sayuran dan buah-buahan, khususnya jeruk dan buah-buahan citrus. Vitamin ini juga terdapat dalam suplemen alami yang bisa
dikonsumsi dalam bentuk pil vitamin C dan tablet kunyah vitamin C.

Dari sumber yahoohealth.com, pada Juli 2007 dilakukan sebuah penelitian yang berlangsung selama hampir 60 tahun, para peneliti menemukan bahwa, ketika seseorang mengonsumsi vitamin C setelah terserang flu, suplemen vitamin C tidak membuat flu berkurang. Ketika dikonsumsi setiap hari, vitamin C hanya sedikit mengurangi durasi flu - sekitar 8% pada orang dewasa dan sekitar 14% pada anak-anak.

Rata-rata orang dewasa yang menderita flu selama 12 hari setiap tahunnya akan tetap menderita selama 11 hari setahun jika orang tersebut mengonsumsi vitamin C dosis tinggi setiap hari selama tahun tersebut. Untuk rata-rata anak-anak yang menderita flu selama 28 hari setahun, mengonsumsi vitamin C dosis tinggi akan tetap mengalami flu selama 24 hari.

Umumnya, vitamin C aman untuk dikonsumsi ketika dikonsumsi dari sumber-sumber makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Untuk kebanyakan orang, mengonsumsi suplemen vitamin C pada jumlah yang direkomendasikan juga aman. Vitamin C dosis tinggi (lebih dari 2000 miligram per hari untuk dewasa) dapat menyebabkan batu ginjal, mual-mual, dan diare.



Sumber
mediaIndonesia.com

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive