Senin, 10 Mei 2010

A to Z Vitamin C


Vitamin C diketahui juga sebagai asam ascorbic, yakni vitamin anti-oksidan yang larut air. Vitamin C digunakan untuk membantu proses sintesis kolagen dan dentin. Kolagen adalah komponen sturktural dari pembuluh darah, tulang, ligamen (ikatan sendi tulang), dan otot, sedangkan dentin adalah komponen struktural gigi.

Vitamin C juga merupakan sebuah anti-oksidan yang efektif yang melindungi protein dan materi genetik (RNA dan DNA) dari kerusakan akibat radikal bebas.

Makanan yang kaya akan vitamin C antara lain buah-buahan dan sayur-sayuran seperti jeruk, anggur, brokoli, bayam, tomat, kentang, strawberi, dan paprika merah manis.

Kekurangan vitamin C yang hebat akan menyebabkan penyakit gusi berdarah. Oleh karena itu pola makan yang banyak buah-buahan segar dan sayur-sayuran yang mengandung vitamin C (10 mg/hari) sangat penting untuk mencegah penyakit gusi berdarah. Penyakit ini dapat terjadi di negara-negara berkembang di mana makanan yang dimakan hanya sedikit sekali mengandung vitamin C.

Berikut ini keuntungan yang diperoleh dari mengonsumsi vitamin C :

1. Oksidasi partikel LDL kolesterol dipercaya memainkan peran dalam atherosclerosis yang dapat memicu serangan jantung dan stroke. Antioksidan seperti vitamin E dan C dipercaya dapat melawan oksidasi dan memperlambat perkembangan atheroclerosis. Tetapi penelitian akan manfaat vitamin c dalam mencegah dan menanggulangi serangan jantung masih dalam perdebatan, karena peran vitamin c terhadap penyakit tersebut masih samar-samar.

2. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi buah-buah dan sayur-sayuran segar berhubungan dengan pengurangan tingkat kanker. Beberapa penelitian juga menunjukkan tingginya tingkat konsumsi vitamin C dapat menurunkan resiko kanker mulut, tenggorokan, perut, usus besar, dan paru-paru.

Vitamin C apabila dikonsumsi secara berlebihan juga memiliki efek samping, seperti :

1. Pada umumnya vitamin C aman. Vitamin C dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan lambung pada orang dewasa dan telah dilaporkan dapat menyebabkan batu ginjal. Konsumsi vitamin C dosis tinggi juga dapat menyebabkan hemolysis (kerusakan sel darah merah karena anemia pada pasien yang lahir dengan kekurangan sebuah enzim glukosa-6-fosfat dehydrogenase).

2. Vitamin C dosis tinggi dapat mengganggu aksi pengenceran darah oleh warfarin, coumadin (obat-obatan yang biasa digunakan untuk mencegah penggumpalan darah). Oleh karena itu pasien yang sedang mengonsumsi coumadin dianjurkan untuk tidak mengonsumsi vitamin C dosis tinggi tanpa pengawasan dokter.

Orang dewasa sehat tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin C, mereka hanya perlu memakan 5 penyajian per hari buah-buahan segar dan sayur-sayuran dengan satu multivitamin (sebuah multivitamin rata-rata mengandung 60 mg vitamin C) setiap harinya. Buah-buahan segar dan sayur-sayuran tidak hanya kaya akan sumber vitamin C tetapi juga mengandung anti-oksidan dan anti-kanker, phytochemical, lainnya yang menguntungkan.

Mereka yang perlu diberikan perhatian lebih memakan lebih banyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar:
1. Individu yang lebih tua terkadang konsumsi vitamin C-nya tidak cukup,
2. Mereka yang mengonsumsi pil KB yang mengandung esterogen dapat membuat kandungan vitamin C dalam darah menjadi menurun,
3. Mereka yang mengonsumsi aspirin secara teratur dapat membuat kandungan vitamin C di dalam darah menurun karena meningkatnya ekskresi vitamin C dalam urin.


Sumber
MediaIndonesia.com

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive