Senin, 10 Mei 2010
Bijak Gunakan Suplemen Mata
05.17 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
ANDA tentu sudah tahu bahwa nutrisi tertentu, seperti beta karoten dalam wortel, berfungsi mencegah dan menunda gangguan mata. Selain itu, Anda mungkin sudah sering mendengar klaim bahwa suplemen mata yang mengandung nutrisi tersebut juga bisa menjaga mata. Mana yang benar? Berikut informasi yang bisa menjadi panduan Anda.
Konsultasi dengan dokter
Dokter merupakan sumber informasi pertama terkait kesehatan Anda. Terlepas dari dosis, suplemen bukanlah penyembuh atau pengganti dari obat yang telah diresepkan dokter. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai menggunakan suplemen diet tertentu, termasuk suplemen mata.
Suplemen mata dalam multivitamin
Sebelum berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan supelmen mata dosis besar, cobalah perhatikan multivitamin yang sedang Anda gunakan sekarang. Kemungkinan Anda sudah mengonsumsi beberapa dari nutrisi untuk mata sehat berikut. Jika belum, perhatikan nutrisi ini saat Anda membeli multivitamin atau suplemen.
1. Vitamin C, 250 miligram (mg)
2. Vitamin E, 200 mg
3. Beta-karoten, 5.000 internasional unit (IU)
4. Seng, 25 mg
5. Zeaxanthin, 500 mcg
6. Selenium, 100 mcg
7. Lutein, 10 mg
8. Kalsium, 500 mg
9. Thiamin, 2 mg
10. Asam folat, 800 mcg
11. Asam lemak omega-3 esensial (termasuk minyak biji rami), 2.000-3.000 mg
12. N-acetyl cysteine, 100 mg
13. Alpha lipoic acid, 100 mg
Jika Anda tidak bisa menemukan produk tunggal yang mengandung semua atau sebagian besar nutrisi ini, Anda bisa membelinya secara terpisah.
Pastikan baca label
Sama seperti makanan olahan, pastikan membaca label suplemen untuk memastikan kandungan nutrisi. Berikut beberap tip yang bisa membantu Anda:
1. Pastikan produk yang Anda beli masih segar: perhatikan tanggal kadaluarsa.
2. Botol seharusnya masih dalam keadaan disegel. Jangan membeli jika tanpa segel atau segelnya rusak.
3. Jika Anda rentan mengalami sakit perut, lebih baik memilih kapsul dibandingkan tablet, yang lebih sulit diserap oleh sistem Anda.
4. Pertimbangkan suplemen mata organik. Harganya mungkin lebih mahal, tapi kualitasnya juga seringkali lebih baik.
5. Hindari suplemen yang mengandung filler, komponen yang digunakan untuk memperbesar tampilan produk. Filler termasuk gandum, jagung, produk susu. Komponen ini bisa memicu gangguan pencernaan atau alergi.
6. Jika minyak ikan didaftarkan sebagai sumber asam lemak omega-3, label harus menyebutkan bahwa produk tersebut telah menjalani proses penghilangan zat pencemar, khususnya mercury.
Dosis
Untuk orang-orang dengan atau yang berisiko mengalami gangguan mata, suplemen mata dosis tinggi mungkin bisa membantu memperlambat atau mencegah kondisi ini.
Sebagai contoh adalah studi terkait gangguan mata (Age-Related Eye Disease Study/AREDS) pada 2001 yang diumumkan National Eye Institute. Studi tersebut menemukan, antioksidan vitamin C tinggi (500 mg), vitamin E (400 IU), dan beta-karoten (15 mg/25.000 IU), bersamaan dengan seng (8 mg), bisa mengurangi risiko hilangnya penglihatan akibat age-related macular degeneration (AMD) stadium lanjut. Tapi tidak semua pasien AMD bisa mendapatkan keuntungan dengan cara ini. Pasien yang mendapatkan manfaat dari vitamin dosis tinggi ini adalah mereka dengan:
1. AMD stadium menengah
2. AMD stadium lanjut di salah satu mata
Karena itu, pastikan bertanya kepada dokter mengenai jenis gangguan mata yang Anda derita.
Akan tetapi, suplemen ini tidak terlihat mencegah perkembangan AMD, memperlambat perkembangan di tahap awal atau memperbaiki daya pandang setelah hilang. Jika Anda atau orang tercinta Anda menderita salah satu dari kedua tipe AMD di atas, dokter bisa menganjurkan penggunakan suplemen yang mengandung empat nutrisi yang telah diteliti dalam studi AREDS di atas.
Contoh lainnya, seperti dikutip situs webmd.com, studi-studi telah menunjukkan bahwa kekurangan antioksidan memicu perkembangan sindrom mata kering kronis (chronic dry eye syndrome). Suplemen nutrisi yang mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 bisa membantu mengembalikan dan mempertahankan pembentukan air mata dan melumasi mata. Akan tetapi, pastikan berkonsultasi dulu dengan dokter. (IK/OL-08)
Sumber
MediaIndonesia.com
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar