Senin, 10 Mei 2010

Bijak Gunakan Suplemen Mata


ANDA tentu sudah tahu bahwa nutrisi tertentu, seperti beta karoten dalam wortel, berfungsi mencegah dan menunda gangguan mata. Selain itu, Anda mungkin sudah sering mendengar klaim bahwa suplemen mata yang mengandung nutrisi tersebut juga bisa menjaga mata. Mana yang benar? Berikut informasi yang bisa menjadi panduan Anda.

Konsultasi dengan dokter
Dokter merupakan sumber informasi pertama terkait kesehatan Anda. Terlepas dari dosis, suplemen bukanlah penyembuh atau pengganti dari obat yang telah diresepkan dokter. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai menggunakan suplemen diet tertentu, termasuk suplemen mata.

Suplemen mata dalam multivitamin
Sebelum berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan supelmen mata dosis besar, cobalah perhatikan multivitamin yang sedang Anda gunakan sekarang. Kemungkinan Anda sudah mengonsumsi beberapa dari nutrisi untuk mata sehat berikut. Jika belum, perhatikan nutrisi ini saat Anda membeli multivitamin atau suplemen.

1. Vitamin C, 250 miligram (mg)
2. Vitamin E, 200 mg
3. Beta-karoten, 5.000 internasional unit (IU)
4. Seng, 25 mg
5. Zeaxanthin, 500 mcg
6. Selenium, 100 mcg
7. Lutein, 10 mg
8. Kalsium, 500 mg
9. Thiamin, 2 mg
10. Asam folat, 800 mcg
11. Asam lemak omega-3 esensial (termasuk minyak biji rami), 2.000-3.000 mg
12. N-acetyl cysteine, 100 mg
13. Alpha lipoic acid, 100 mg

Jika Anda tidak bisa menemukan produk tunggal yang mengandung semua atau sebagian besar nutrisi ini, Anda bisa membelinya secara terpisah.

Pastikan baca label
Sama seperti makanan olahan, pastikan membaca label suplemen untuk memastikan kandungan nutrisi. Berikut beberap tip yang bisa membantu Anda:

1. Pastikan produk yang Anda beli masih segar: perhatikan tanggal kadaluarsa.
2. Botol seharusnya masih dalam keadaan disegel. Jangan membeli jika tanpa segel atau segelnya rusak.
3. Jika Anda rentan mengalami sakit perut, lebih baik memilih kapsul dibandingkan tablet, yang lebih sulit diserap oleh sistem Anda.
4. Pertimbangkan suplemen mata organik. Harganya mungkin lebih mahal, tapi kualitasnya juga seringkali lebih baik.
5. Hindari suplemen yang mengandung filler, komponen yang digunakan untuk memperbesar tampilan produk. Filler termasuk gandum, jagung, produk susu. Komponen ini bisa memicu gangguan pencernaan atau alergi.
6. Jika minyak ikan didaftarkan sebagai sumber asam lemak omega-3, label harus menyebutkan bahwa produk tersebut telah menjalani proses penghilangan zat pencemar, khususnya mercury.

Dosis
Untuk orang-orang dengan atau yang berisiko mengalami gangguan mata, suplemen mata dosis tinggi mungkin bisa membantu memperlambat atau mencegah kondisi ini.

Sebagai contoh adalah studi terkait gangguan mata (Age-Related Eye Disease Study/AREDS) pada 2001 yang diumumkan National Eye Institute. Studi tersebut menemukan, antioksidan vitamin C tinggi (500 mg), vitamin E (400 IU), dan beta-karoten (15 mg/25.000 IU), bersamaan dengan seng (8 mg), bisa mengurangi risiko hilangnya penglihatan akibat age-related macular degeneration (AMD) stadium lanjut. Tapi tidak semua pasien AMD bisa mendapatkan keuntungan dengan cara ini. Pasien yang mendapatkan manfaat dari vitamin dosis tinggi ini adalah mereka dengan:

1. AMD stadium menengah
2. AMD stadium lanjut di salah satu mata

Karena itu, pastikan bertanya kepada dokter mengenai jenis gangguan mata yang Anda derita.

Akan tetapi, suplemen ini tidak terlihat mencegah perkembangan AMD, memperlambat perkembangan di tahap awal atau memperbaiki daya pandang setelah hilang. Jika Anda atau orang tercinta Anda menderita salah satu dari kedua tipe AMD di atas, dokter bisa menganjurkan penggunakan suplemen yang mengandung empat nutrisi yang telah diteliti dalam studi AREDS di atas.

Contoh lainnya, seperti dikutip situs webmd.com, studi-studi telah menunjukkan bahwa kekurangan antioksidan memicu perkembangan sindrom mata kering kronis (chronic dry eye syndrome). Suplemen nutrisi yang mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 bisa membantu mengembalikan dan mempertahankan pembentukan air mata dan melumasi mata. Akan tetapi, pastikan berkonsultasi dulu dengan dokter. (IK/OL-08)



Sumber
MediaIndonesia.com

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive