Minggu, 02 Mei 2010
Gigi sensitif bikin ngilu hingga ubun-ubun
05.57 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Siang hari di Kota Solo, panasnya bukan main. Dalam kondisi begini, makan semangkuk besar es buah dingin pasti menyegarkan. Namun apa nyana, baru menyeruput sesendok es, tiba-tiba gigi terasa ngilu. Acara makan es buah penghilang dahaga kontan batal, emosi pun ikut-ikutan naik.
Maklum saja, rasa ngilu bukannya segera tahu diri lalu beranjak pergi, tetapi malah bisa makin betah menemani sisa hari. Pernahkah Anda mengalami kejadian itu? Kalau iya, mungkin Anda mengalami gigi sensitif.
Istilah gigi sensitif lazim dilontarkan untuk menggambarkan kondisi terbukanya dentin —lapisan kedua gigi— lantaran penipisan atau hilangnya lapisan email yang berada di bagian terluar gigi. Pada kondisi normal, email dapat diibaratkan sebagai garda terdepan perlindungan gigi.
Email mengisolasi bagian dalam gigi, termasuk bagian saraf dan pembuluh darah, dari paparan langsung suhu dingin, panas, hingga sisa makanan. Jika lapisan email menghilang, maka mudah ditebak, gigi pun jadi lebih peka terhadap perubahan suhu.
Paparan suhu dingin atau panas sedikit saja bakal langsung direspon oleh saraf dan diterjemahkan sebagai rasa ngilu oleh otak. “Bukan hanya sensitif terhadap perubahan suhu, pada banyak kasus gigi juga jadi peka terhadap makanan yang asam,” kata drg Koestanto PH MKes, direktur Klinik Gigi dan Mulut Mecadita yang ditemui Espos di ruang praktiknya, awal pekan ini.
Menurut dia, rasa ngilu pada gigi dapat diibaratkan sebagai alarm yang memberitahu bahwa ada sesuatu yang tak beres pada gigi. Kita mungkin sering tak sadar, kebiasaan kecil yang dianggap sepele malah berpotensi mengikis lapisan email, dan akhirnya membuat acara makan jadi kurang nikmat karena harus berkali-kali menahan rasa ngilu.
Penyebab gigi sensitif
Menurut Koestanto, lebih dari 50% kasus gigi sensitif sebenarnya dapat dicegah apabila Anda menggosok gigi dengan cara yang benar. “Rasa ngilu pada gigi bisa diartikan dua, pertama ada lubang pada gigi, dan kedua, terjadi penipisan pada lapisan email,” ungkap Koestanto.
Cara menggosok gigi yang salah, potensial menyebabkan abrasi lapisan email. Lebih dari itu, metode gosok gigi yang salah juga bisa mengakibatkan kerusakan pada gusi. Penopang gigi ini juga punya fungsi melindungi saraf di bagian bawah gigi. Bila gusi tersingkap akibat metode gosok gigi yang terlalu kasar, bagian saraf tak lagi terlindung dan mudah terpapar suhu dan sisa makanan. Alhasil, rasa ngilu kembali menyergap.
Kerusakan email juga bisa terjadi karena proses pengunyahan. Kalangan medis menyebutnya atrisi. Hal ini biasanya dialami oleh orang-orang berusia diatas 40 tahun. Maklumlah, setelah digunakan untuk mengolah makanan sekian lama, lapisan email menipis secara alami.
Tetapi belakangan ini, banyak pula pasien usia muda yang mengalami gigi sensitif, karena kebiasaan makan hidangan tertentu seperti makanan yang mengandung asam tinggi atau makanan yang keras. “Makanan yang asam seperti mengakibatkan demineralisasi (proses pelarutan mineral-red) pada lapisan email,” timpal dia.
Kebiasaan lainnya yang berpotensi mempertipis lapisan email adalah kebiasaan menggertakkan gigi saat sedang marah, tegang atau tidur. Bagi sebagian orang, kebiasaan ini mungkin dianggap remeh. Tapi bila dibiarkan, kebiasaan menggertakan gigi membuat lapisan teratas gigi saling bergesek. Akibatnya bisa ditebak, lapisan email pada bagian teratas gigi pun jadi tipis.
Selain itu, keluhan gigi sensitif juga kerap melanda pasien dengan riwayat patah gigi. “Makanya, gigi yang patah harus segera ditangani agar tak menimbulkan rasa ngilu di kemudian hari,” saran Koestanto lagi.
Solopos
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar