Minggu, 16 Mei 2010
Pria Lajang Mudah Kena Stroke
11.53 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Menikahlah, menjadi sehat dan berbahagialah. Para lajang, khususnya pria, ternyata memiliki risiko lebih besar untuk terkena stroke. Demikian kesimpulan sebuah studi yang melibatkan lebih dari 10.000 pria.
Setelah menyisihkan faktor stroke lainnya, pria yang melajang pada tahun 1960-an berisiko hingga 64 persen untuk terkena stroke tiga dekade (30 tahun) kemudian dibandingkan rekan mereka yang menikah. Namun, risiko terkena stroke pada pria yang menikah juga masih tinggi, terutama yang pernikahannya tidak bahagia.
Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi American Stroke Association tahun 2010 itu konsisten dengan berbagai literatur yang menyebutkan bahwa dukungan dari pasangan bisa meningkatkan status kesehatan seseorang.
"Orang yang menikah biasanya lebih peduli pada kesehatan. Mereka lebih sering menemui dokter bila sakit dan cenderung punya pola makan sehat," kata Daniel Lackland, profesor epidemiolog dan neuroscience dari Medical University of South Caroline, AS.
Studi mengenai stroke dan status pernikahan ini dilakukan oleh para ilmuwan di Israel yang melibatkan 10.059 pria yang berpartisipasi dalam Israeli Ischemic Heart Disease Study tahun 1963. Dengan menggunakan catatan kematian, para peneliti mencari rekam jejak kesehatan para responden hingga tahun 1997.
Sekitar 8,4 persen yang melajang pada tahun 1963, baik itu karena masih membujang, bercerai, maupun duda karena istri meninggal, ternyata meninggal karena stroke setelah 34 tahun. Angka itu sedikit lebih besar dibanding orang yang menikah, 7,1 persen.
Hasil analisis juga menunjukkan faktor sosial ekonomi dan faktor risiko lain, seperti kegemukan, hipertensi, dan merokok. Ada atau tidaknya penyakit diabetes dan penyakit jantung pada awal studi juga diperhitungkan.
Kendati penelitian ini hanya melibatkan responden laki-laki, para peneliti mengatakan bahwa risikonya tidak jauh berbeda dibanding perempuan. "Pasangan kita biasanya lebih peduli pada gejala atau tanda penyakit yang kita derita sehingga lebih cepat mendapat perawatan. Akibatnya, risiko terjadinya komplikasi atau stroke yang fatal akan berkurang," urai Lackland.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Setelah menyisihkan faktor stroke lainnya, pria yang melajang pada tahun 1960-an berisiko hingga 64 persen untuk terkena stroke tiga dekade (30 tahun) kemudian dibandingkan rekan mereka yang menikah. Namun, risiko terkena stroke pada pria yang menikah juga masih tinggi, terutama yang pernikahannya tidak bahagia.
Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi American Stroke Association tahun 2010 itu konsisten dengan berbagai literatur yang menyebutkan bahwa dukungan dari pasangan bisa meningkatkan status kesehatan seseorang.
"Orang yang menikah biasanya lebih peduli pada kesehatan. Mereka lebih sering menemui dokter bila sakit dan cenderung punya pola makan sehat," kata Daniel Lackland, profesor epidemiolog dan neuroscience dari Medical University of South Caroline, AS.
Studi mengenai stroke dan status pernikahan ini dilakukan oleh para ilmuwan di Israel yang melibatkan 10.059 pria yang berpartisipasi dalam Israeli Ischemic Heart Disease Study tahun 1963. Dengan menggunakan catatan kematian, para peneliti mencari rekam jejak kesehatan para responden hingga tahun 1997.
Sekitar 8,4 persen yang melajang pada tahun 1963, baik itu karena masih membujang, bercerai, maupun duda karena istri meninggal, ternyata meninggal karena stroke setelah 34 tahun. Angka itu sedikit lebih besar dibanding orang yang menikah, 7,1 persen.
Hasil analisis juga menunjukkan faktor sosial ekonomi dan faktor risiko lain, seperti kegemukan, hipertensi, dan merokok. Ada atau tidaknya penyakit diabetes dan penyakit jantung pada awal studi juga diperhitungkan.
Kendati penelitian ini hanya melibatkan responden laki-laki, para peneliti mengatakan bahwa risikonya tidak jauh berbeda dibanding perempuan. "Pasangan kita biasanya lebih peduli pada gejala atau tanda penyakit yang kita derita sehingga lebih cepat mendapat perawatan. Akibatnya, risiko terjadinya komplikasi atau stroke yang fatal akan berkurang," urai Lackland.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar