Minggu, 16 Mei 2010
Suara Ibu di Telepon Setara Pelukan
11.48 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Tentu saja semua ibu ingin menyaksikan tiap perkembangan buah hatinya. Tapi bagaimana jika ibu harus bekerja di luar rumah? Sering-seringlah berkomunikasi dengan si kecil lewat telepon karena suara ibu setara dengan pelukan.
Bekerja dan menjadi ibu memang bukan tugas yang mudah. Namun, ada banyak cara untuk menyiasati waktu yang langka. Komunikasi lewat telepon salah satunya. Selain menjadi "obat rindu", bercakap-cakap dengan anak di telepon juga akan membuat hati anak lebih nyaman, senyaman di peluk ibu.
Penelitian menunjukkan, pelukan bisa mengurangi rasa stres, bahkan rasa sakit yang kita derita. Namun, terkadang jarak menghalangi terjadinya kontak fisik. Untuk menyiasatinya, pelukan bisa digantikan sementara oleh komunikasi di telepon, khususnya suara ibu pada anaknya. Hal itu terbukti lewat penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Amerika.
Penelitian melibatkan 60 anak perempuan berusia 7-12 tahun yang dikondisikan berada dalam situasi stres. Mereka diminta melakukan pidato di depan orang yang tidak dikenalnya. Kemudian kadar hormon mereka dimonitor, apakah ada perubahan yang terjadi ketika mereka mendapat pelukan dari ibunya atau ketika berbicara lewat telepon.
Anak-anak itu dibagi dalam tiga kelompok, yakni kelompok anak yang ibunya berada di sampingnya untuk memberikan rasa nyaman, baik berupa pelukan atau genggaman tangan. Kelompok kedua adalah anak yang berbicara dengan ibunya di telepon dan terakhir adalah kelompok anak yang menonton film March of the Penguin, yang bersifat netral.
Oksitoksin, hormon yang berkaitan dengan ikatan emosional dan menjadi penawar efek hormon stres, kortisol, ternyata meningkat pada anak di kelompok satu dan dua. Namun tidak demikian dengan kadar oksitoksin pada anak di kelompok tiga.
"Selama ini oksitoksin diketahui hanya keluar bila ada kontak fisik. Ternyata tidak juga, terbukti suara ibu di telepon memiliki efek setara dengan pelukan," kata Dr Leslie Seltzer, ketua peneliti, dari Universitas Wisconsin-Madison.
Sumber
Kompas.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Mei
(231)
- Kenali Tipe Anemia
- Wanita Wajib Berani Berkata Tidak Pada Rokok
- Kenali Kepribadian Berdasarkan Urutan Lahir
- Penderita Diabetes di Indonesia Meningkat
- Tidur dengan Hewan Peliharaan, Sehatkah?
- Gigi Terawat, Jantung Sehat
- 9 Cara Lindungi Sendi
- Panduan Memberikan Susu Formula pada Bayi
- 5 Makanan Wajib Dihindari Saat Berkencan
- 10 Makanan Beracun yang Sering Sekali Kita Makan
- Bermusuhan Bikin Jantung Tidak Sehat
- Empat Tes Kesehatan Sederhana
- Bau Badan Seringkali Hanya Hayalan
- Warga Desa Hidup Lebih Lama
- Perempuan Mendesah Miliki Daya Tarik Seksual
- Postur Yoga Ampuh Atasi Depresi
- Enam Langkah Alami Redakan Sakit Punggung
- Sembilan Pemicu Depresi
- Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
- Ekstrak Daun Bambu Sehatkan Jantung
- Makin Sehat, Ereksi Makin Keras
- 'Video Games' Picu Perilaku Agresif
- IDI Bantah Isu Minuman Aspartan
- Kurangi Gula, Hipertensi Terkendali
- Cara Ampuh Menurunkan Berat badan
- Enam Cara Baru Kuatkan Memori
- Varenicline, Solusi Berhenti Merokok
- Bahaya Rokok bagi Si Pasif
- Dampingi Perokok yang Mau Berhenti
- NTT akan gratiskan pelayanan ibu melahirkan
- Perokok pasif berisiko terserang sinus kronis
- Scrub murah untuk kaki indah
- Bekerja dengan komputer, waspadai CVS
- Kapan harus curiga demam berdarah?
- Sekali menyerang, asma akan setia
- Jika bernapas terasa menyiksa
- Hati-hati, komputer bisa timbulkan penyakit stres
- Kasus HIV/AIDS di Sumenep tinggi
- Tidur malam tak nyenyak hambat pemanfataan insulin
- Empat pertanyaan umum seputar haid
- Debu dan asap rokok penyebab utama asma
- Efek buruk rokok bagi kecantikan
- Andai “si adik” tak mau tidur
- Masih fokus untuk kanker paru
- Bedah beku, harapan baru penderita kanker
- Beri nutrisi untuk kulit
- Pertolongan pertama tiga kecelakaan di rumah
- Makanan ibu saat hamil pengaruhi otak anak
- Bikin molek sampai tua
- Hubungan kanker dan ponsel belum kuat
- Kurangi lelah mata dengan relaksasi
- Kurangi nyeri otot dengan jahe
- Lemak di Perut tingkatkan risiko kepikunan
- Virus Kuda ‘Hendra’ ancam manusia
- Butuh perawatan ekstra
- Tetap bisa tampil cantik
- Yuk, unjuk gigi dengan kawat gigi
- Kenali gangguan kesehatan lewat warna rambut
- Vaksin untuk membantu berhenti merokok
- Pengobatan Herbal Atasi Stretch Mark
- Kenali Tanda-tanda Penyakit Stroke
- Polusi di Perkotaan Picu Hipertensi
- Deteksi Penyakit Lewat Kondisi Mulut
- Tertawa Bisa Meningkatkan Nafsu Makan?
- Alergi Tingkatkan Imunitas Terhadap Kanker
- Perusak Gigi Anak Tak Hanya Permen
- Keajaiban Bunga Mawar Bagi Tubuh
- Aturan Facial Sesuai Jenis Kulit
- Wanita Rentan Alami Gangguan Jiwa Ringan
- Ukuran Ginjal, Kunci Sukses Transplantasi
- RS Berikan Jamu sebagai Rujukan Obat
- Cegah Alzheimer dengan Bir
- Stres Picu Jerawat
- Mengukur Kebutuhan Suplemen
- Bahaya Mengintai di Kolam Renang
- Cokelat Hirup, Pengganti Camilan
- Lingkungan Kerja Bisa Cetuskan Asma
- Supaya Tubuh Kebal Virus
- Viagra Bikin Tuli
- Memindai Otak Bisa Mendeteksi Dini Autism
- Lampiaskan Kenikmatan Lewat Desahan
- Ini Dia Coklat Anti Keriput
- Masalah pada Sperma Pria
- Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat
- Vegetarian Bebas Diabetes?
- Kulit Putih Alami dengan Masker Kiwi
- Stop Kecanduan Makanan!
- Cantik dan Sehat Berkat Pepaya
- Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini
- Bebas Sembelit dan Diare Berkat Sawo
- Yuk, Imunisasi Saat Dewasa!
- Aman Mengolah Tanaman Herbal
- Penanganan Perdarahan pada Mata
- Herbal, Warisan Sehat sejak Lampau
- Anak Susah Makan? Ini Solusinya!
- Awas, Buah & Sayur Bisa Picu Gangguan Mental
- Langsing Instan dengan Empat Cara Unik
- 10 Cara Sederhana Hindari Sakit
- Kuman-kuman Punya Pulau di Lautan
- Menghilangkan Noda Bekas Jerawat
-
▼
Mei
(231)
0 komentar:
Posting Komentar