Selasa, 28 September 2010

Bahaya Merkuri pada Seafood


MAKANAN laut atau seafood sering disebut-sebut sebagai makanan paling menyehatkan karena kandungan proteinnya yang tinggi. Namun, seiring dengan waktu, kandungan nutrisi pada seafood terncam dengan makin meningkatnya polusi lingkungan terutama di laut.

Selama berabad-abad, berbagai jenis ikan seperti tuna, dan sarden dipercaya memiliki khasiat kesehatan yang terbilang tinggi karena mengandung asam lemak omega 3 yang ampuh dalam menurunkan kadar kolesterol. Namun, kemajuan industrialisasi dunia turut memajukan tingkat polusi. Berton-ton bahan kimia pun akhirnya terbuang ke laut. Seperti pabrik kimia penghasil klorin yang menggunakan bahan merkuri guna mengekstrak klorin dari garam. Pada banyak pabrik di dunia, senyawa merkuri itu dibuang begitu saja ke air setelah digunakan.

Dalam beberapa tahun terakhir, karena adanya degradasi anthropogenik, kandungan merkuri yang tinggi pun kerap ditemukan pada ikan. Hal itu dapat menyebabkan plethora atau masalah kesehatan dengan masuknya cairan berbahaya ke dalam tubuh melalui aliran darah sehingga berdampak pada sistem syaraf, sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan ginjal. KOnsumsi merkuri dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan ginjal. Apalagi, yang paling berisiko terkena dampak merkuri adalah bayi dan anak-anak. Maka itu, penting bagi ibu hamil dan anak-anak untuk menjauhkan diri dari makanan yang mungkin mengandung merkuri.

Solusi
Bagi Anda penggemar makanan laut, membatasi konsumsi ikan memanglah sulit. Maka itu, solusinya adalah bukan dengan tidak makan ikan sama sekali, tapi Anda dapat mengurangi porsinya. Tetap makanlah ikan dua kali seminggu sebanyak 12 ons. Meski begitu, tak semua ikan cepat dalam menyerap merkuri di air. Adapun spesies yang terbilang aman untuk dikonsumsi karena berkemungkinan kecil menyerap merkuri yakni udang, ikan nila, ikan salmon, ikan pollock, dan ikan lele. Karena kerang merupakan hewan laut yang berpotensi menyerap merkuri dalam jumlah besar, cobalah kurangi mengasupnya. (Pri/OL-06)


Sumber
mediaindonesia.com

Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Forum Di Web
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive