Selasa, 29 Juni 2010
Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
02.09 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
DIABETES menggandakan risiko kematian akibat serangan jantung, stroke atau gangguan jantung lainnya. Menurut peneliti, diabetes terlibat dalam satu dari setiap 10 kematian akibat penyakit kardiovaskular. Jumlah ini setara dengan sekitar 325.000 kematin per tahun di negara industri.
"Selama beberapa dekade kita sudah mengetahui bahwa pengidap diabetes lebih rentan mengalami serangan jantung," terang peneliti Nadeem Sarwar dari University of Cambridge di Inggris.
"Tapi sebelumnya masih tersisa sejumlah pertanyaan mengenai seberapa besar risikonya dan apakah risiko tersebut berbeda pada setiap orang," imbuh Sarwar, seperti dikutip situs healthday.com. Temuan ini, lanjut Sarwar, menekankan perlunya mencegah dan mengontrol diabetes.
Dalam studi yang dipublikasikan di The Lancet, Sabtu (26/4) ini, tim Sarwar mengumpulkan data dari 698.782 orang yang berpartisipasi dalam sebuah konsorsium internasional. Peneliti mengikuti partisipan tersebut selama 10 tahun melalui 102 survei yang dilakukan di 25 negara.
Peneliti menemukan, memiliki diabetes hampir menggandakan risiko menderita berbagai penyakit termasuk jantung dan pembuluh darah. Tapi, terang Sarwar lagi, hanya sebagian risiko ini yang dipicu oleh penyebab biasa (kolesterol, tekanan darah dan obesitas). Hal ini menunjukkan bahwa diabetes bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular dengan mekanisme berbeda.
"Ini merupakan temuan menarik dilihat dari sisi pengembangan obat dan sasaran terapi baru," terang Sarwar.
Studi ini juga menemukan, kadar gula darah lebih tinggi dari normal pada orang-orang tanpa diabetes tidak berkaitan kuat dengan mengalami serangan jantung dan stroke. Selaras dengan temuan ini, kadar gula darah kemungkinan bukan indikator untuk mengenali orang-orang yang berisiko mengalami serangan jantung atau stroke.
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia. Penyakit ini, menurut data studi, memicu 17 juta kematian setiap tahun. Dan studi ini, menurut pakar diabetes Dr Hertzel C Gerstein dari McMaster University di Kanada, menegaskan bahwa diabetes merupakan masalah utama yang menggandakan risiko serangan jantung, stroke dan kematian. (IK/OL-06)
Sumber
mediaindonesia.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar