Kesehatan Kita

OBESITAS dan peningkatan konsumsi minuman bergula, menurut temuan peneliti dari Amerika Serikat berbanding lurus dengan pertambahan angka rongga atau lubang gigi pada anak-anak.

Peneliti mempelajari 65 anak (berusia dua hingga liam tahun), yang sudah menerima perawatan gigi berlubang. Peneliti menemukan bahwa hampir 28 persen anak memiliki indeks massa tubuh yang menunjukkan bahwa mereka kelebihan berat badan atau obesitas. Angka tersebut lima persen lebih tinggi dibandingkan perkiraan rata-rata nasional untuk anak kelebihan berat badan atau obesitas.

Peneliti juga menemukan, sekitar 71 persen anak-anak memiliki asupan kalori harian lebih tinggi dibandingkan jumlah kalori normal untuk usia mereka (1.200 kalori).

"Kami mengambil hipotesis bahwa pilihan nutrisi buruk berkaitan dengan obesitas dan kerusakan gigi pada anak. Tapi, hanya ada sedikit data terkait dua isu kesehatan ini," terang penulis studi Dr Kathleen Bethin dari University at Buffalo, seperti dikutip situs healthday.com, Selasa (22/6).

Poin utama dari temuan ini, lanjut Bethin, adalah bahwa nutrisi buruk berkaitan dengan obesitas dan kerusakan gigi."Karena itu, pusat kesehatan gigi merupakan tempat ideal untuk mendidik keluarga mengenai nutrisi dan risiko obesitas serta kerusakan gigi."

Bethin menegaskan bahwa tidak ada perbedaan dalam total kalori yang dikonsumsi anak-anak yang kelebihan berat badan dengan anak-anak dengan berat badan sehat. Jadi, terang dia, masalahnya bukanlah makan berlebih, tapi membuat pilihan makanan yang salah. (IK/OL-06)


Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html