Kamis, 24 Juni 2010
Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
09.36 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Penambalan memang masih menjadi solusi yang belum tergantikan untuk mengatasi masalah gigi berlubang. Maka tak jarang seseorang harus berkunjung berulang kali ke dokter gigi karena lubang di giginya sudah cukup parah.
Saat kita berkunjung ke dokter gigi, biasanya dokter akan memberikan beberapa pilihan penambalan yang sesuai dengan bahan baku untuk menambal sekaligus dengan keparahan lubangnya. Semakin baik kualitasnya, semakin mahal juga biayanya.
Ada beberapa bahan yang biasanya disarankan oleh dokter. Pertama adalah semen zinc phospat. Ini merupakan bahan penambalan sementara bagi pasien yang lubang giginya sudah menembus akar gigi. Tujuannya, sebelum ditambal secara permanen, saluran akar gigi harus dirawat dulu dan dibersihkan dari kuman dan bakteri. "Ini harus dilakukan berulang kali," ujar Tri Erri Astoeti, pakar kesehatan gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta.
Kedua, untuk menambal permanen, dokter biasanya menggunakan glass ionomer atau disebut juga fuji. Komposisinva terdiri dari bubuk silikat dan asam polialkeonik. Pertama kali, fuji digunakan sebagai bahan restorasi gigi pada tahun 1972. Keunggulan dari fuji ini adalah bisa melekat secara kimiawi ke jaringan keras gigi dan melepaskan fluoride dalam jangka waktu yang cukup lama.
Biaya menambal gigi dengan fuji cukup murah sehingga banyak puskesmas yang menggunakan bahan tersebut. "Tapi, hasil tambalan kurang kuat dan gigi bisa berlubang lagi," kata Tri.
Ketiga, bila ingin lebih kuat, bisa menggunakan amalgam. Ini merupakan bahan tambal berbahan dasar logam. Komponen utamanya terdiri dari logam merkuri yang berbentuk cair serta bubuk perak, timah, dan tembaga.
Bahan ini sangat kuat, bisa bertahan hingga 15 tahun. Namun, bahan amalgan tidak bisa sewarna dengan gigi. Kandungan logam membuat bahan ini berwarna perak kehitaman. "Makanya tak menjadi pilihan orang karena bisa mengurangi keindahan gigi," kata Wityo Witjaksono, dokter gigi yang membuka praktik di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Apalagi, di beberapa kasus, merkuri ternyata menimbulkan alergi. Oleh karena itu, bahan ini jarang digunakan saat ini.
Sebagai penggantinya, dokter saat ini lebih memilih menggunakan resin komposit. Penambalan menggunakan resin komposit sering disebut tambal sinar. Ini lantaran, dalam proses penambalan, dokter akan menggunakan sinar ultraviolet untuk mengeraskan partikel-partikel penambal. Partikel penambal terdiri dari polimer dan bahan anorganik.
Kelebihan tambalan ini adalah memiliki tingkat kekuatan yang tidak jauh berbeda dengan amalgan. Selain itu, warna tambalan juga menyatu dengan warna gigi asli. "Sehingga secara estetik sangat memuaskan," jelasnya.
Namun, proses tambal sinar ini paling rumit dibandingkan dengan bahan yang lain karena proses penambalan harus dilakukan setahap demi setahap. Ini lantaran sinar ultraviolet yang digunakan untuk mengeraskan lapisan tidak bisa digunakan secara langsung. tetapi harus menyinari setiap lapisan. Selain itu, bahan ini juga cukup mahal. (Kontan/Adi Wikanto)
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Saat kita berkunjung ke dokter gigi, biasanya dokter akan memberikan beberapa pilihan penambalan yang sesuai dengan bahan baku untuk menambal sekaligus dengan keparahan lubangnya. Semakin baik kualitasnya, semakin mahal juga biayanya.
Ada beberapa bahan yang biasanya disarankan oleh dokter. Pertama adalah semen zinc phospat. Ini merupakan bahan penambalan sementara bagi pasien yang lubang giginya sudah menembus akar gigi. Tujuannya, sebelum ditambal secara permanen, saluran akar gigi harus dirawat dulu dan dibersihkan dari kuman dan bakteri. "Ini harus dilakukan berulang kali," ujar Tri Erri Astoeti, pakar kesehatan gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta.
Kedua, untuk menambal permanen, dokter biasanya menggunakan glass ionomer atau disebut juga fuji. Komposisinva terdiri dari bubuk silikat dan asam polialkeonik. Pertama kali, fuji digunakan sebagai bahan restorasi gigi pada tahun 1972. Keunggulan dari fuji ini adalah bisa melekat secara kimiawi ke jaringan keras gigi dan melepaskan fluoride dalam jangka waktu yang cukup lama.
Biaya menambal gigi dengan fuji cukup murah sehingga banyak puskesmas yang menggunakan bahan tersebut. "Tapi, hasil tambalan kurang kuat dan gigi bisa berlubang lagi," kata Tri.
Ketiga, bila ingin lebih kuat, bisa menggunakan amalgam. Ini merupakan bahan tambal berbahan dasar logam. Komponen utamanya terdiri dari logam merkuri yang berbentuk cair serta bubuk perak, timah, dan tembaga.
Bahan ini sangat kuat, bisa bertahan hingga 15 tahun. Namun, bahan amalgan tidak bisa sewarna dengan gigi. Kandungan logam membuat bahan ini berwarna perak kehitaman. "Makanya tak menjadi pilihan orang karena bisa mengurangi keindahan gigi," kata Wityo Witjaksono, dokter gigi yang membuka praktik di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Apalagi, di beberapa kasus, merkuri ternyata menimbulkan alergi. Oleh karena itu, bahan ini jarang digunakan saat ini.
Sebagai penggantinya, dokter saat ini lebih memilih menggunakan resin komposit. Penambalan menggunakan resin komposit sering disebut tambal sinar. Ini lantaran, dalam proses penambalan, dokter akan menggunakan sinar ultraviolet untuk mengeraskan partikel-partikel penambal. Partikel penambal terdiri dari polimer dan bahan anorganik.
Kelebihan tambalan ini adalah memiliki tingkat kekuatan yang tidak jauh berbeda dengan amalgan. Selain itu, warna tambalan juga menyatu dengan warna gigi asli. "Sehingga secara estetik sangat memuaskan," jelasnya.
Namun, proses tambal sinar ini paling rumit dibandingkan dengan bahan yang lain karena proses penambalan harus dilakukan setahap demi setahap. Ini lantaran sinar ultraviolet yang digunakan untuk mengeraskan lapisan tidak bisa digunakan secara langsung. tetapi harus menyinari setiap lapisan. Selain itu, bahan ini juga cukup mahal. (Kontan/Adi Wikanto)
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar