Selasa, 29 Juni 2010

Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?


ORANG buta dan orang yang bisa melihat menggunakan bagian otak yang sama saat berpikir mengenai benda yang bergerak.

Temuan ini, terang peneliti dari University of Trento di Italia, menawarkan bukti bahwa otak mempunyai organisasi yang masih bisa menyesuaikan diri terhadap kondisi yang tidak biasa, seperti kebutaan.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science ini, peneliti menggunakan MRI fungsional untuk memonitor aktivitas otak pada orang buta dan bisa melihat saat mereka mendengarkan serangkaian kata-kata dari kategori berbeda: alat, seperti gergaji, gunting dan garpu; hewan; dan objek yang tidak bergerak, seperti meja, tempat tidur dan pagar.

Hasil menunjukkan bahwa orang buta, termasuk mereka yang buta sejak lahir, cenderung menggunakan bagian otak yang sama dengan orang yang bisa melihat saat berpikir mengenai sebuah alat. Sedang benda-benda yang nonalat tidak mengaktifkan bagian otak ini.

"Implikasi menariknya adalah bahwa cara otak kita mengolah dunia tidak terlalu bergantung pada pengalaman, seperti yang diyakini sebelumnya," terang peneliti Bradford Z. Mahon dari Association for Psychological Science, seperti dikutip situs healthday.com, Jumat (25/6).

Akan tetapi, lanjut Mahon, bukan berarti bahwa pengalaman tidak penting. Pengalaman sangat penting untuk menyediakan isi yang kita gambarkan mengenai dunia."Tapi bagaimana isi ini diatur dalam otak kelihatannya sangat terbatas dan kemungkinan menariknya, keterbatasan tersebut ditentukan oleh genetik," terang Mahon.(IK/X-12)



Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive