Selasa, 29 Juni 2010

Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan


MIMPI buruk tingkatkan kecemasan. Menurut temuan sebuah studi terbaru mimpi buruk berkaitan dengan beragam gangguan kesehatan, mulai dari insomnia, kelelahan dan sakit kepala hingga depresi serta kecemasan.

Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, lima kali lebih umum dijumpai pada lelaki dan perempuan yang mengalami mimpi buruk secara teratur.

"Kaitan kuat antara frekuensi mimpi buruk dan gangguan terkait tidur di siang hari menekankan adanya fakta bahwa mimpi buruk mempunyai efek kuat terhadap kesejahteraan pasien. Dan hal ini sebaiknya ditangani," tutur Dr Michael Schredl dari Sleep Laboratory di Central Institute of Mental Health di Mannheim, Jerman, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Minggu (27/6).

Mimpi buruk merupakan mimpi-mimpi menakutkan yang membangunkan orang-orang dari rapid eye movement (REM) atau tidur. REM merupakan level tidur di mana ada aktivitas otak tingkat tinggi.

Dalam studi terbaru ini, para psikiater menyelidiki mimpi buruk pada 9.000 orang dewasa. Peneliti melihat frekuensi mimpi, siapa yang mimpi dan hubungan mimpi dengan gangguan kesehatan.

Hasil menunjukkan, 5,1 persen partisipan sering mimpi buruk (paling tidak sekali seminggu). Perempuan lebih sering mimpi buruk (6,2 persen) dibandingkan lelaki (3,8 persen). Selain itu, partisipan yang termasuk dalam kategori gangguan saraf juga lebih rentan memiliki mimpi menakutkan. Peneliti juga menyatakan adanya bukti keterkaitan dengan faktor genetik.

Di samping itu, frekuensi mimpi buruk juga berkaitan dengan pendapatan dan pengangguran. Orang-orang yang memiliki pendapatan terendah berisiko 2,3 kali lipat lebih besar mengalami tiga atau lebih mimpi buruk seminggu dibandingkan partisipan yang lebih makmur.

Stres tinggi terkait pendapatan rendah dan status sosial, terang peneliti, juga membuat beberapa orang lebih rentan mengalami mimpi buruk.

Dan sebagai akibatnya, terang Schredl, frekuensi mimpi buruk yang lebih besar berkaitan dengan peningkatan risikoi insomnia, keletiahan di siang hari, sakit kepala dan kesulitan bangun di pagi hari. Hasil menunjukkan, orang-orang yang sering mimpi buruk berisiko 5,7 kali lebih besar mengalami gangguan kejiwaan dibandingkan mereka yang tidak.

Berdasarkan temuan studi, berikut tipe mimpi buruk yang paling sering dialami:
1. Terjatuh (39,5 persen)
2. Dikejar (25,7 persen)
3. Lumpuh (23,3 persen)
4. Terlambat menghadiri acara (24 persen)
5. Kehilangan orang terdekat (20,9 persen)
6. Film horror (18,9 persen)
7. Tidak bisa menyelesaikan tugas (17,3 persen). (IK/OL-06)



Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



1 komentar:

Barkah mengatakan...

stop rokok,

rugiin diri sndiri n org lain,
Universitas Islam Indonesia

Medicine

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive