Senin, 28 Juni 2010
Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat Berciuman
21.42 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Berciuman dengan orang yang dicintai bisa melepaskan hormon stres dan menenangkan jiwa. Tapi jika kondisi badan tak sehat, berciuman bisa berubah menjadi bencana.
Saat berciuman, kadang terjadi pertukaran saliva (air liur) antar kedua orang tersebut. Hal ini ternyata bisa menimbulkan infeksi mono atau dikenal dengan kissing disease.
Infeksi mononucleosis (mono) sering disebut dengan kissing disease, hal ini dikarenakan virus yang menyebabkan infeksi ini menular melalui air liur saat ciuman.
Ada juga beberapa kondisi lain yang bisa menjadi faktor penyebaran yaitu melalui batuk, bersin atau berbagi peralatan makan dan minum bersama. Penyebab dari infeksi ini adalah virus Epstein-Barr.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, Jumat (25/6/2010) ada beberapa gejala umum yang terjadi jika menginfeksi remaja yaitu demam, sakit tenggorokan, kelelahan dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Namun jika terjadi pada anak-anak biasanya tidak menunjukkan gejala atau gejala yang timbul sangat ringan. Orang-orang yang telah terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala selama 4-8 minggu setelah terpapar.
Virus ini akan melewati air liur dan masuk ke dalam sel epitel bagian luar mulut dan tenggorokan, kondisi ini memungkinkan virus untuk berkembang biak dan menginfeksi sel-sel darah putih yang disebut dengan sel B.
Infeksi virus pada sel B menyebabkan penyebaran virus di seluruh getah bening, sistem kelenjar dan limpa (dikenal dengan sistem lymphoreticular).
Virus Epstein-Barr ini bisa menyebabkan beberapa penyakit yang lebih serius pada orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti orang dengan HIV/AIDS atau orang yang mengonsumsi obat untuk menekan kekebalan setelah transplantasi organ.
Ada beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan dari infeksi virus Epstein-Barr ini, yaitu:
Pembesaran limpa
Salah satu komplikasi yang signifikan dari kissing disease ini adalah pembesaran limpa. Pada beberapa kasus yang ekstrem bisa menyebabkan limpa pecah atau timbul nyeri yang tiba-tiba di sisi kiri atas perut.
Gangguan pada hati
Masalah pada hati yang bisa terjadi adalah hepatitis, yaitu peradangan hati ringan. Serta penyakit kuning (jaudice), yaitu kulit yang menguning dan bagian putih mata juga berubah menjadi kuning.
Komplikasi lain yang jarang terjadi
Kissing disease ini juga bisa mengakibatkan komplikasi lain yang jarang terjadi atau kurang umum, yaitu anemia, trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), peradangan jantung, komplikasi yang melibatkan sistem saraf (meningitis, encephalitis dan Guillain-Barre syndrome) atau pembengkakan amandel yang membuat pernapasan terhambat.
Karena banyak orang sehat yang membawa virus Epstein-Barr di dalam air liurnya tanpa menunjukkan gejala, maka hampir tidak mungkin untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Sumber:
Detik Health
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Saat berciuman, kadang terjadi pertukaran saliva (air liur) antar kedua orang tersebut. Hal ini ternyata bisa menimbulkan infeksi mono atau dikenal dengan kissing disease.
Infeksi mononucleosis (mono) sering disebut dengan kissing disease, hal ini dikarenakan virus yang menyebabkan infeksi ini menular melalui air liur saat ciuman.
Ada juga beberapa kondisi lain yang bisa menjadi faktor penyebaran yaitu melalui batuk, bersin atau berbagi peralatan makan dan minum bersama. Penyebab dari infeksi ini adalah virus Epstein-Barr.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, Jumat (25/6/2010) ada beberapa gejala umum yang terjadi jika menginfeksi remaja yaitu demam, sakit tenggorokan, kelelahan dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Namun jika terjadi pada anak-anak biasanya tidak menunjukkan gejala atau gejala yang timbul sangat ringan. Orang-orang yang telah terinfeksi biasanya tidak menunjukkan gejala selama 4-8 minggu setelah terpapar.
Virus ini akan melewati air liur dan masuk ke dalam sel epitel bagian luar mulut dan tenggorokan, kondisi ini memungkinkan virus untuk berkembang biak dan menginfeksi sel-sel darah putih yang disebut dengan sel B.
Infeksi virus pada sel B menyebabkan penyebaran virus di seluruh getah bening, sistem kelenjar dan limpa (dikenal dengan sistem lymphoreticular).
Virus Epstein-Barr ini bisa menyebabkan beberapa penyakit yang lebih serius pada orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti orang dengan HIV/AIDS atau orang yang mengonsumsi obat untuk menekan kekebalan setelah transplantasi organ.
Ada beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan dari infeksi virus Epstein-Barr ini, yaitu:
Pembesaran limpa
Salah satu komplikasi yang signifikan dari kissing disease ini adalah pembesaran limpa. Pada beberapa kasus yang ekstrem bisa menyebabkan limpa pecah atau timbul nyeri yang tiba-tiba di sisi kiri atas perut.
Gangguan pada hati
Masalah pada hati yang bisa terjadi adalah hepatitis, yaitu peradangan hati ringan. Serta penyakit kuning (jaudice), yaitu kulit yang menguning dan bagian putih mata juga berubah menjadi kuning.
Komplikasi lain yang jarang terjadi
Kissing disease ini juga bisa mengakibatkan komplikasi lain yang jarang terjadi atau kurang umum, yaitu anemia, trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), peradangan jantung, komplikasi yang melibatkan sistem saraf (meningitis, encephalitis dan Guillain-Barre syndrome) atau pembengkakan amandel yang membuat pernapasan terhambat.
Karena banyak orang sehat yang membawa virus Epstein-Barr di dalam air liurnya tanpa menunjukkan gejala, maka hampir tidak mungkin untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
Sumber:
Detik Health
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar