Selasa, 29 Juni 2010

Mimpi Buruk? Temukan Alasannya


PERNAHKAH Anda bangun pagi dengan pikiran yang masih dibayang-bayangi mimpi Anda selama tidur? Atau, pernahkah Anda terbangun di tengah malam karena mimpi buruk? Dari mana sebenarnya datangnya mimpi-mimpi ini? Menurut para peneliti, mimpi-mimpi buruk biasa, merupakan cara otak membantu kita dalam meregulasi emosi-emosi negatif. Sedang mimpi yang mengerikan (nightmare) menggambarkan adanya kesalahan kecil dalam proses regulasi tersebut.

Para peneliti dan orang-orang pada umumnya telah lama berusaha mencari jawaban mengenai fungsi mimpi sebenarnya. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian di bidang psikologi dan aktivitas otak yang berkaitan dengan mimpi, telah menunjukkan kunci-kunci mengapa tidur kita seringkali dipenuhi dengan bayangan-bayangan yang aneh bahkan kadang-kadang menakutkan.

Berdasarkan tulisan Drs. Ross Levin dan Tore Nielsen dalam journal Current Directions in Psychological Science, rangkaian mimpi-mimpi buruk merupakan bagian dari metode otak dalam mengolah emosi-emosi. Pada faktanya, terang mereka, pengaturan emosi mungkin merupakan fungsi utama dari tidur REM, tahapan tidur dimana sebagian besar mimpi kita muncul.

Berbeda dengan mimpi-mimpi pada umumnya, mimpi yang mengerikan (nightmare), secara teknis, merupakan mimpi buruk yang bisa membangunkan kita dari tidur. Hal ini bisa terjadi saat proses regulasi emosi berjalan salah. Mimpi buruk bukanlah hal yang tidak wajar. Studi-studi menunjukkan, sebagian besar mimpi kita bukanlah mimpi yang menyenangkan.

Mimpi-mimpi atau tahapan REM berfungsi untuk mengolah memori-memori yang menakutkan. Dengan begitu sistem tidak kewalahan. Sebagian dari ingatan kita akan dimasukkan ke dalam satu ruangan dan menyatu. Hal ini menempatkan mimpi-mimpi ini dalam satu konteks baru dan menyebarkan ketakutan yang ada.

Studi-studi menunjukkan, dalam tahapan tidur REM, aktivitas di bagian tertentu otak, termasuk sistem limbic yang terlibat dalam proses pengaturan emosi, serta memori, naik dan turun secara drastis.

Dalam mimpi yang mengerikan, pemimpi terbangun, mengganggu proses emosi. Dengan terbangun, menurut Levin, seorang psychologist dari Yeshiva University di New York, orang yang bermimpi tersebut merasa lebih baik. Tapi, lanjut dia, hal tersebut bisa memaksa hadirnya perasaan bahwa ancaman dalam mimpi itu benar-benar nyata.

Sebagian besar orang pernah mengalami mimpi yang mengerikan, khususnya saat mengalami stres berat. Berdasarkan hasil penelitian, 85% orang dewasa pernah mengalami mimpi yang mengerikan paling tidak sekali dalam setahun."Mimpi yang mengerikan ini hanya akan jadi masalah jika masih mengganggu aktivitas orang tersebut di siang hari," terang Levin, seperti dikutip situs foxnews.

Menurut Levin, mereka yang cenderung cemas jika menghadapi situasi yang penuh tekanan, memiliki risiko lebih tinggi mengalami mimpi yang mengerikan. Mimpi-mimpi ini mungkin membuat mereka lebih stres setelah bangun. Akibatnya, mereka akan mengalami lebih banyak lagi mimpi yang mengerikan.

Berita bagusnya, terang Levin, pemahaman yang semakin luas mengenai mimpi buruk ini, telah membuahkan terapi-terapi yang terbukti efektif.



Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



1 komentar:

Barkah mengatakan...

peljari p j yang mengganggu ksehatan,


Universitas Islam Indonesia
Medicine

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive