Selasa, 22 Juni 2010
'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
21.56 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
JAKARTA, — Kuman atau mikroorganisme penyebab penyakit, seperti bakteri dan virus, telah ada sebelum dimulainya peradaban manusia. Penyakit infeksi sekarang adalah hasil evolusi dari zaman prasejarah yang disebabkan oleh kuman yang sama.
Demikian disampaikan Spesialis Mikrobiologi Klinik, Prof Dr Djoko Widodo, Senin (21/6/2010) di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta.
Djoko Widodo kemudian menerangkan bahwa di dunia kini ada beberapa penyakit infeksi yang menjadi perhatian, yakni malaria, AIDS, dengue, avian influenza (flu burung), dan tuberkulosis. "Pada dasarnya, antimikroba adalah solusi atas permasalahan penyakit infeksi ini. Tetapi, mikroba tetap menjadi penyebab kematian kedua di seluruh dunia, terutama negara berkembang," katanya.
Indonesia termasuk salah satu negara yang kini tengah menghadapi hal tersebut di masa depan dalam bidang penyakit infeksi. "Ada tiga hal yang menyebabkan penyakit infeksi akibat mikroba semakin berkembang, yakni resistensi antibiotik ganda, bioterorisme, dan pemanasan global," ungkapnya.
Terkait kasus resistensi antibiotik ganda, ia menjelaskan bahwa hal ini sudah alami terjadi sejak ditemukannya penisilin sebagai antimikroba pada tahun 1943. "Ketika penggunaannya mulai berlebihan, maka resistensi mikroba atau bakteri akan semakin cepat," ungkapnya.
Menurut Djoko, resistensi itu dapat disebarkan dari bakteri ke bakteri lain walaupun berbeda jenisnya. Djoko menerangkan, resistensi itu juga yang menyebabkan adanya kekebalan ganda yang menimbulkan penyakit infeksi serius.
Pemanasan global turut berperan pada peningkatan penyakit infeksi, seperti malaria, dengue, dan penyakit virus lainnya. Setiap peningkatan satu derajat celsius akan meningkatkan 50 juta kasus infeksi dengue. "Teror penyakit infeksi sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi," katanya.
"Perlu adanya diagnosis yang cepat untuk menentukan terapi yang tepat," jelas Djoko. Selain itu, ia memandang perlu peningkatan pengetahuan di bidang genome agar mikro-organisme seperti bakteri dan virus dapat segera teridentifikasi yang bermanfaat bagi diagnosis penyakit.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Demikian disampaikan Spesialis Mikrobiologi Klinik, Prof Dr Djoko Widodo, Senin (21/6/2010) di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta.
Djoko Widodo kemudian menerangkan bahwa di dunia kini ada beberapa penyakit infeksi yang menjadi perhatian, yakni malaria, AIDS, dengue, avian influenza (flu burung), dan tuberkulosis. "Pada dasarnya, antimikroba adalah solusi atas permasalahan penyakit infeksi ini. Tetapi, mikroba tetap menjadi penyebab kematian kedua di seluruh dunia, terutama negara berkembang," katanya.
Indonesia termasuk salah satu negara yang kini tengah menghadapi hal tersebut di masa depan dalam bidang penyakit infeksi. "Ada tiga hal yang menyebabkan penyakit infeksi akibat mikroba semakin berkembang, yakni resistensi antibiotik ganda, bioterorisme, dan pemanasan global," ungkapnya.
Terkait kasus resistensi antibiotik ganda, ia menjelaskan bahwa hal ini sudah alami terjadi sejak ditemukannya penisilin sebagai antimikroba pada tahun 1943. "Ketika penggunaannya mulai berlebihan, maka resistensi mikroba atau bakteri akan semakin cepat," ungkapnya.
Menurut Djoko, resistensi itu dapat disebarkan dari bakteri ke bakteri lain walaupun berbeda jenisnya. Djoko menerangkan, resistensi itu juga yang menyebabkan adanya kekebalan ganda yang menimbulkan penyakit infeksi serius.
Pemanasan global turut berperan pada peningkatan penyakit infeksi, seperti malaria, dengue, dan penyakit virus lainnya. Setiap peningkatan satu derajat celsius akan meningkatkan 50 juta kasus infeksi dengue. "Teror penyakit infeksi sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi," katanya.
"Perlu adanya diagnosis yang cepat untuk menentukan terapi yang tepat," jelas Djoko. Selain itu, ia memandang perlu peningkatan pengetahuan di bidang genome agar mikro-organisme seperti bakteri dan virus dapat segera teridentifikasi yang bermanfaat bagi diagnosis penyakit.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar