Selasa, 22 Juni 2010
Ruangan Padat, Pekerja Sakit
21.59 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Pernahkah Anda merasa sakit kepala, mata perih, batuk kering, susah konsentrasi, badan pegal, serta berbagai gejala mirip flu lainnya? Dan, herannya, gejala itu muncul saat sedang berada di kantor? Rentetan gejala itu bisa jadi merupakan indikator bahwa ruangan kerja Anda tak sehat.
Jika hal itu dibiarkan, keluhan akan semakin sering dan akhirnya menyebabkan sakit sehingga butuh pengobatan.
Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Budi Haryanto menjelaskan, salah satu masalah kesehatan di tempat bekerja yang banyak dikeluhkan ialah sick building syndrome.
Sick building syndrome merupakan gangguan kesehatan atau gejala-gejala tidak jelas yang diderita seseorang ketika berada di dalam suatu ruangan kerja tertutup dan berpendingin ruangan.
Keluhan berupa satu atau lebih gejala, seperti hidung tersumbat, sakit kepala, mata perih, batuk kering, badan terasa pegal, susah konsentrasi, tenggorokan kering, dan mual. Keluhan akan hilang dengan sendirinya ketika yang bersangkutan 15 menit berada di udara terbuka. Tetapi, muncul lagi sejam kemudian setelah kembali ke ruangan semula.
Penyebab sick building syndrome terutama material terakumulasi yang ada di dalam ruangan tertutup (tanpa ventilasi udara). Pernapasan dan kualitas udara berpengaruh besar. Partikel berukuran 10 mikron dapat terisap. Partikel berukuran 2,5 mikron bisa masuk ke paru.
Material itu berupa bakteri, kuman, virus, jamur, kapang, dan tungau (kutu) yang awalnya terbawa oleh orang-orang. Penyebaran bakteri, jamur, dan virus umumnya melalui sistem ventilasi. Pencemar lainnya berupa senyawa kimia dari bahan-bahan seperti karpet, mebel, pembersih, pengharum ruangan, printer, mesin fotokopi, senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic compound), dan debu.
Pencemar kimia sifatnya lebih berbahaya dan perlu waktu pajanan yang lama untuk terakumulasi dalam tubuh. Akumulasi itu menyebabkan kefatalan, seperti gangguan ginjal, kanker umum, dan meninggal dalam usia kerja.
Kepadatan orang dalam ruangan memengaruhi perkembangbiakan dalam ruangan atau pada manusia, terutama bila terlalu berdesakan.
”Semakin banyak orang dalam satu ruangan, semakin mudah terjadi akumulasi sumber pencemar dan penularan penyakit. Orang berlalu-lalang dan menyebarkan segala pencemar yang dibawanya ke dalam ruangan bersama,” ujarnya.
Oleh karena itu, ruangan bersama butuh perhatian dan kontrol kebersihan lebih besar dibandingkan dengan ruangan perseorangan. Penularan penyakit juga lebih mudah di ruangan padat.
Dokter ahli paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Prof Hadiarto Mangunnegoro, mencontohkan, jika ada orang yang positif tuberkulosis dan melepaskan kuman ke udara, kuman itu mampu hidup berjam-jam di udara sehingga rawan terhirup orang lain. ”Flu burung dan influenza A-H1N1 dengan mudah menular pula lewat udara. Orang-orang di kantor yang sebelumnya mempunyai penyakit menahun, seperti diabetes dan asma, rentan terhadap serangan berbagai penyakit lainnya selama di kantor,” ujarnya.
Hadiarto menambahkan, suhu juga berpengaruh terhadap kesehatan. Orang-orang yang bekerja di bagian teknologi informasi rentan penyakit saluran pernapasan karena ruang kerjanya biasanya amat dingin.
Standar Baku Mutu Kepmenkes No 261/Menkes/SK/II/1998 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja menyatakan, suhu yang dianggap nyaman untuk suasana bekerja 18-26 derajat celsius, sedangkan kelembaban ideal 40-60 persen.
Cegah SBS
Budi mengatakan, ada dua cara mencegah sick building syndrome, yaitu dari sisi sumber pencemar dan manusianya.
Dari sisi sumber pencemar, berbagai sumber pencemar perlu dijauhkan dari kontak terus- menerus dengan pekerja. Printer dan mesin fotokopi ditempatkan di ruang terpisah. Bahan-bahan pembersih ruangan dipilih yang tidak beracun. Pengaturan material dan bahan yang dapat menampung debu harus baik dan mudah dibersihkan secara rutin. ”Kalau memungkinkan, ada ventilasi udara agar bisa memasukkan udara luar guna pergantian udara. Jika sulit, dapat dipasang alat penjernih udara ruangan,” ujarnya.
Di sisi lain, penguatan daya tahan tubuh menjadi penting untuk mengurangi pajanan dari pencemar biologis. Olahraga teratur dan mengonsumsi makanan sehat agar tetap bugar sangat penting.
”Mengingat konsumsi vitamin yang mengandung antioksidan para pekerja kantoran di Jakarta hanya sekitar 60 persen dari kebutuhan harian, konsumsi vitamin juga diperlukan. Terutama, jika nutrisi sulit dipenuhi dari konsumsi makanan sehari-hari,” ujarnya.
Keluhan terkait ruangan bekerja bisa sangat luas. Faktor lain seperti kebisingan, mebel yang tidak ergonomis, dan pencahayaan juga potensial menyebabkan gangguan kesehatan pekerja, baik fisik, psikologis, maupun emosional.
Ruangan yang terlalu padat, misalnya, memicu stres yang bisa kembali menimbulkan gangguan fisik, antara lain sakit kepala, borok perut, radang usus, penyakit dalam perut, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, asma bronkial, dan eksema.
Hadiarto mengatakan, pengelola kantor harus menyadari betapa kinerja seseorang amat terkait dengan kesehatan dan kualitas hidupnya. ”Saya semakin sering menerima pasien-pasien dengan penyakit yang mereka dapatkan dari tempat bekerjanya,” ujarnya. (International Journal of Epidemiology)
Oleh Indira Permanasari
Sumber
kompas
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar