Selasa, 22 Juni 2010

Penyakit Menular Seksual Meningkat?


Saya dokter muda yang sedang menunggu ujian nasional kompetensi dokter umum Indonesia. Saya lahir di Sumatera, tetapi saya ingin berdinas di bagian lain Indonesia, kalau mungkin di Maluku atau Papua. Saya ingin mengenal Tanah Air kita yang luas ini.

Saya menulis surat ini ke dokter karena sudah lama saya merasakan bahwa penyakit menular seksual merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan pada remaja. Selama saya bekerja di klinik penyakit kulit dan kelamin, saya sering bertemu dengan pasien yang usianya tak jauh dengan saya dan mereka menderita infeksi menular seksual. Penyakit menular seksual seperti kencing nanah, sifilis, kutil kelamin atau jengger ayam dapat dengan mudah ditemukan.

Saya tak menyangka penampilan pasien remaja tersebut yang tampaknya bersih tetapi ternyata menderita penyakit menular seksual. Mereka juga tak terlalu khawatir dengan penyakit tersebut karena menurut mereka banyak teman sebaya mereka yang juga menderita penyakit yang sama. Saya heran penyakit sifilis yang menurut kepustakaan sudah jarang ditemukan di Indonesia, pada klinik tersebut cukup sering ditemukan.

Tampaknya sekarang terjadi paradoks. Informasi semakin mudah diakses, obat baru, termasuk antibiotik, semakin banyak tetapi penyakit menular seksual di negeri kita justru meningkat. Apakah yang menyebabkan keadaan ini. Padahal, remaja kita sudah akrab dengan internet sehingga akan mudah mencari informasi mengenai penyakit menular seksual, termasuk upaya mencegahnya.

Apa yang dapat dilakukan sehingga penyakit menular seksual, terutama di kalangan remaja, dapat diturunkan. Saya khawatir kesehatan reproduksi remaja yang tidak sehat akan dapat menimbulkan ketidaksuburan bahkan juga menimbulkan kecacatan pada anak yang dilahirkan. Khusus untuk tugas saya nanti, menjadi dokter di daerah, apa yang dapat saya lakukan dalam memberantas penyakit menular seksual. Apakah saya perlu melakukan penyuluhan ke sekolah? Mohon pendapat dokter.

M di J

Saya juga berharap Anda akan lulus ujian kompetensi dokter umum. Ujian ini dilakukan agar lulusan pendidikan kedokteran kita mempunyai kompetensi yang disyaratkan sebagai kompetensi dokter umum. Dengan demikian, Anda tak akan mendapat kesulitan bertugas sebagai dokter umum dan sebaliknya masyarakat terlindung karena dokter mendampingi mereka memang sudah menguasai kompetensi yang diharapkan.

Memang benar menurut data Kementerian Kesehatan angka kejadian penyakit menular seksual masih memprihatinkan. Anda benar, penyakit sifilis yang semula sudah hampir dapat dikendalikan sekarang meningkat kembali. Begitu juga penyakit gonorrhoe (kencing nanah), klamidia, kutil kelamin (genital wart) ataupun verruca vulgaris.

Survei mengenai penyakit menular seksual sering dilakukan pada pekerja seks komersial sehingga angka kekerapan yang sering disajikan adalah angka kekerapan pada kelompok tersebut. Namun, sebenarnya angka kekerapan pada masyarakat juga tinggi seperti yang Anda alami sendiri sewaktu bekerja di klinik atau rumah sakit.

Perilaku sehat Sudah tentu upaya pencegahan jauh lebih efektif daripada upaya pengobatan. Pemahaman mengenai kesehatan reproduksi pada remaja perlu ditingkatkan. Meski sudah banyak informasi yang dapat diakses, acapkali pengetahuan remaja lebih dipengaruhi oleh informasi dari teman sebaya atau mitos yang beredar. Informasi tersebut tak selamanya benar. Kita tahu mitos adalah pendapat yang tidak benar tetapi beredar di masyarakat.

Pendidikan di keluarga, sekolah dapat membangun pribadi remaja yang siap mandiri, ingin maju dan peduli pada kesehatan. Namun juga harus diperhitungkan faktor pengaruh teman sebaya dan lingkungan. Selain itu, antara pemahaman dan pengamalan tak selalu berjalan sejajar. Mereka yang sudah tahu bahaya penyakit menular seksual masih saja melakukan hubungan seks yang berisiko.

Upaya pencegahan harus dimulai dengan meningkatkan kepedulian tentang hidup sehat, termasuk kesehatan reproduksi. Pada akhirnya remaja harus memilih antara perilaku sehat dan perilaku berisiko. Pengawasan orang tua tetap bermanfaat, tetapi semakin dewasa anak semakin kurang pengaruh pengawasan orang tua. Oleh karena itu, perlu ditanamkan kesadaran untuk menjaga diri, termasuk kesehatan sejak kecil.

Dokter daerah

Saya gembira bahwa Anda memilih untuk bekerja di daerah. Menjadi dokter di daerah merupakan tugas mulia. Anda dapat mendampingi saudara-saudara kita dalam memelihara kesehatan mereka. Namun, jangan lupa bertugas di daerah juga merupakan proses pematangan diri dan proses semakin mengenal dan mencintai Tanah Air kita.

Jika Anda mau bekerja sungguh-sungguh, baik dalam melakukan upaya penyuluhan, pencegahan, terapi, maupun pemulihan, saya percaya Anda akan berhasil. Jangan lupa jadilah sahabat masyarakat. Meski pendidikan Anda mungkin lebih tinggi dari rata-rata masyarakat di daerah, janganlah segan untuk mendengarkan nasihat dan usulan dari masyarakat tempat Anda bekerja. Pada prinsipnya mereka telah hidup lama di daerah tersebut sehingga jauh mengenal lingkungan dibandingkan dengan Anda.

Khusus untuk mencegah penyakit menular seksual, dokter harus bekerja sama dengan para pejabat, ulama, guru, dan tokoh masyarakat. Sediakan waktu untuk mengamati, memahami, dan mendengar sebelum Anda merencanakan program pencegahan. Pedoman nasional atau daerah tentu saja juga amat berfaedah dalam melaksanakan program pencegahan. Semoga Anda menikmati pilihan menjadi dokter.

dr Samsuridjal Djauzi



Sumber
Kompas

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive