Sabtu, 05 Juni 2010
Asma Dapat Turunkan Prestasi Belajar
06.17 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Jakarta, Asma yang tidak terkontrol pada anak dapat menurunkan prestasi belajar di sekolah. Pemahaman orangtua dan guru akan sangat membantu anak menghadapi penyakit itu.
Demikian terungkap dalam seminar bertajuk �hPeran Guru dalam Pengendalian Asma pada Anak di Sekolah�h yang diselenggarakan Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia �hSuddhaprana�h dan Pusat Asma Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis (3/6).
Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Bambang Supriyatno mengatakan, satu dari enam anak SD menderita asma. Angka kejadian asma sekolah dasar (6–12) secara nasional 10 persen, sedangkan di Jakarta angka kejadian lebih tinggi, yakni 16 persen. Prevalensi asma di Indonesia 2–5 persen penduduk segala usia. Jumlah anak yang menderita asma diperkirakan terus bertambah seiring dengan perburukan lingkungan, seperti bertambah buruknya polusi udara.
Serangan asma lebih berat pada malam dan dini hari. Jika serangan berat biasanya anak batuk dan sesak, terutama saat mengeluarkan napas. Anak sulit atau, bahkan, tidak bisa tidur. Akibatnya, pada pagi dan siang hari anak mengantuk, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi di sekolah. �hKalau asma tidak dikendalikan dan sering terjadi serangan, prestasi belajar anak merosot,�h ujarnya.
Serangan asma pada anak dapat tercetus oleh faktor lingkungan rumah (debu, asap rokok, kapuk, bulu binatang), makanan (es, permen, makanan kecil gurih mengandung vetsin, cokelat, kacang tanah, dan gorengan), serta faktor lain, seperti infeksi saluran napas akut, aktivitas fisik berlebihan, kelelahan, dan perubahan cuaca.
Dia mengatakan, guru di sekolah diharapkan mengenali anak-anak yang menderita asma di sekolah sehingga dapat menghilangkan faktor pencetus sedapat mungkin, menyediakan pertolongan pertama, dan tidak mengucilkan anak. �hAnak dengan asma dapat berprestasi dan beraktivitas fisik sepanjang asmanya terkontrol,�h ujarnya.
Dokter spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM, Darmawan B Setyanto, mengatakan, anak kerap tidak terdiagnosis asmanya. Diagnosis kadang meleset menjadi tuberkulosis atau radang paru. Apalagi, asma pada anak tidak selalu dengan gejala sesak dan napas berbunyi ngik-ngik (mengi). Sering kali gejala yang menonjol hanya batuk. Namun, batuk pada asma membandel. (INE)
Sumber
Kompas
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Demikian terungkap dalam seminar bertajuk �hPeran Guru dalam Pengendalian Asma pada Anak di Sekolah�h yang diselenggarakan Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia �hSuddhaprana�h dan Pusat Asma Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis (3/6).
Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Bambang Supriyatno mengatakan, satu dari enam anak SD menderita asma. Angka kejadian asma sekolah dasar (6–12) secara nasional 10 persen, sedangkan di Jakarta angka kejadian lebih tinggi, yakni 16 persen. Prevalensi asma di Indonesia 2–5 persen penduduk segala usia. Jumlah anak yang menderita asma diperkirakan terus bertambah seiring dengan perburukan lingkungan, seperti bertambah buruknya polusi udara.
Serangan asma lebih berat pada malam dan dini hari. Jika serangan berat biasanya anak batuk dan sesak, terutama saat mengeluarkan napas. Anak sulit atau, bahkan, tidak bisa tidur. Akibatnya, pada pagi dan siang hari anak mengantuk, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi di sekolah. �hKalau asma tidak dikendalikan dan sering terjadi serangan, prestasi belajar anak merosot,�h ujarnya.
Serangan asma pada anak dapat tercetus oleh faktor lingkungan rumah (debu, asap rokok, kapuk, bulu binatang), makanan (es, permen, makanan kecil gurih mengandung vetsin, cokelat, kacang tanah, dan gorengan), serta faktor lain, seperti infeksi saluran napas akut, aktivitas fisik berlebihan, kelelahan, dan perubahan cuaca.
Dia mengatakan, guru di sekolah diharapkan mengenali anak-anak yang menderita asma di sekolah sehingga dapat menghilangkan faktor pencetus sedapat mungkin, menyediakan pertolongan pertama, dan tidak mengucilkan anak. �hAnak dengan asma dapat berprestasi dan beraktivitas fisik sepanjang asmanya terkontrol,�h ujarnya.
Dokter spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM, Darmawan B Setyanto, mengatakan, anak kerap tidak terdiagnosis asmanya. Diagnosis kadang meleset menjadi tuberkulosis atau radang paru. Apalagi, asma pada anak tidak selalu dengan gejala sesak dan napas berbunyi ngik-ngik (mengi). Sering kali gejala yang menonjol hanya batuk. Namun, batuk pada asma membandel. (INE)
Sumber
Kompas
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar