Selasa, 15 Juni 2010

Diabetes Picu Alzheimer

Mungkin Anda sudah tahu kalau diabetes juga merusak jantung, mata, dan Ginjal Anda. Tetapi, Anda sebaiknya lebih berhati-hati lagi dalam mengntrol diabetes. Berdasarkan studi terbaru, diabetes semakin membahayakan. Diabetes juga meningkatkan risiko penyakit alzheimer dan mempercepat terjadinya demensia.

Para pakar sudah lama menduga kalau diabetes merusak pembuluh darah yang mensuplai otak. Tetapi, hasil terbaru menemukan hal yang mengejutkan. Kerusakan bisa terjadi bahkan sebelum seseorang positif terdiagnosa diabetes. Tetapi, mulai pada saat tubuh secara perlahan-lahan mulai kehilangan kemampuan untuk meregulasi gula darah.

"Sekarang ini, kita tidak bisa berbuat banyak dalam mengatasi patologi penyakit alzheimer, plak-plak yang menyumbat otak pasien," ujar dr. Yaakov Stern, spesialis alzheimer dari Columbia University Medical Center.

Tetapi, lanjut dia, penyakit ini bisa diperlambat jika Anda bisa mengontrol kondisi pembuluh darah. "Jangan cemas walaupun Anda mengidap diabetes," tegas dr. Ralph Nixon dari New York University.

Walaupun diabetes menjadi salah satu faktor risiko, lanjut dia, tetapi faktor keturunan masih merupakan penyebab utama demensia."Diabetes tidak berarti Anda akan mengalami alzheimer, dan tentu saja banyak penderita alzheimer yang tidak mengidap diabetes sama sekali," terang dia.

Tetapi, studi terbaru menekankan adanya hubungan antara diabetes dan alzheimer. Para peneliti sedang mencaritahu apakah diabetes meningkatkan risiko alzheimer hanya dengan memperparah perubahan otak yang menyebabkan alzheimer atau menambah lapisan luka ekstra terhadap otak yang memang sudah sekarat.

Studi juga menemukan bahwa fungsi otak akan menurun secara perlahan-lahan seiring dengan meningkatnya gula darah akibat diabetes jenis 2. Kerusakan sudah mulai terjadi jauh sebelum orang-orang mengalami masalah ingatan atau memori.

Diabetes jenis 2 terjadi akibat resistensi insulin. Hal ini karena tubuh secara perlahan mulai kehilangan sensitifitas terhadap hormon insulin yang berperan dalam proses pengubahan gula darah menjadi energi."Dampak yang sama juga terjadi di otak dan ini bisa menjelaskan hubungannya dengan demensia," terang dr. Suzanne Craft dari the Veterans Affairs Puget Sound Health Care System.

Insulin, terang dia, mempengaruhi memori dengan berbagai cara. Tubuh yang mengalami resisitensi insulin, pada akhirnya akan mempengaruhi aktivitas sel-sel otak yang berkaitan dengan insulin. Menurut dia, peradangan otak dan kerusakan sel akibat oksidasi stres juga memegang peran penting.

"Tetapi yang paling berpengaruh adalah disfungsi kontrol glukosa yang terjadi diam-diam, bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba setelah diabetes didiagnosa."

Walaupun para peneliti masih sibuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini bisa menjadi panduan Anda dalam bertindak. Jika Anda mengidap diabetes, ikutilah saran dokter dan lakukan pemeriksaan dan kontrol gula darah secara rutin. Cobalah untuk menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi yang bisa merusak suplai darah ke otak, yang tentunya akan merusak memori.

"Dan jika Anda masih sehat, berusahalah menghindari alzheimer dengan melakukan diet sehat dan olahraga rutin. Cara ini akan mencegah diabetes dan penyakit jantung."


Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive