Sabtu, 05 Juni 2010

Jika rambut tak lagi akur dipermak


Memang, rambut indah mampu mendongkrak percaya diri. Maka, jangan heran bila kaum wanita rela betah berlama-lama di salon langganan guna memermak rambut mengikuti perkembangan zaman. Rebounding alias pelurusan rambut, keriting rambut, blow dry hingga mewarnai rambut ibarat jadi agenda sehari-hari kebanyakan wanita masa kini.

Masalah baru datang lantaran setelah menjalani berbagai pewarnaan dan proses pelurusan, rambut seolah ngambek.Boro-boro tampil cantik selayaknya mahkota, rambut malah makin sulit diatur, terlihat kusam, bercabang bahkan rontok. “Sebenarnya tidak ada yang salah dengan tindakan pewarnaan, pelurusan atau pengeritingan, asalkan setelah itu rambut diberi nutrisi yang cukup,” tutur dr Andreas Widiansyah SpKK, ahli kulit dan kelamin RS dr Oen Solo. Maklumlah, setelah terpapar berbagai zat kimia selama proses pewarnaan, pengeritingan maupun pelurusan, rambut memang butuh suntikan nutrisi tambahan untuk memulihkan diri.

Lantas bagaimana bila pasca pewarnaan, rambut masih saja bermasalah, seperti yang dialami Endang, 26. “Setelah pewarnaan rambut saya jadi lebih kering, patah-patah dan rontok, padahal saya sudah mengikuti berbagai saran salon langganan untuk rutin melakukan perawatan pasca pewarnaan. Mulai dari memberi tonik, masker rambut hingga menggunakan shampo khusus, tapi tidak ada perubahan,” keluh karyawati swasta ini dalam perbincangan dengan Espos di salah satu pusat perbelanjaan di Solo.

Kenali karakter rambut
Menurut Andreas, satu hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pewarnaan, pelurusan atau pengeritingan rambut adalah kenali karakter rambut Anda. Rambut, seperti juga manusia memiliki siklus hidup dan karakter yang perlu dipahami. Ada kalanya rambut terlihat prima, tumbuh sehat dan berkilau. Namun, di lain waktu, ada pula masa saat rambut beregenerasi dan mengalami fase rontok yang cukup banyak.

“Setiap dua hingga lima tahun sekali, tiap orang pasti akan mengalami fase kerontokan rambut. Saat itu, rambut yang telah tumbuh selama dua atau lima tahun terakhir akan rontok dan mengalami regenerasi. Proses ini akan berlangsung antara 12 hingga 16 pekan. Jadi ini sebenarnya fase yang wajar,” terang dr Andreas lagi.

Perhatikan! Fase ini boleh dibilang sebagai masa rawan rambut. Kalau Anda nekat melakukan pelurusan, pewarnaan atau pengeritingan pada masa ini bersiaplah untuk mengalami kerusakan rambut di kemudian hari. Kerontokan rambut bakal makin parah, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, berbagai tindakan permak rambut tersebut bisa menghambat tumbuhnya rambut baru.

Tindakan kosmetik rambut seperti pewarnaan, pelurusan atau pengeritingan juga pantang dilakukan pada rambut atau kulit kepala bermasalah. Logikanya sangat sederhana, rambut atau kulit kepala yang bermasalah diibaratkan sebagai orang sakit yang seharusnya diobati. Penambahan zat kimia saat rambut dan kulit kepala sedang bermasalah hanya akan memperparah kondisi. Akibatnya, rambut jadi makin kering, kusam, mudah patah dan rontok.

“Itu sebabnya sangat penting mengenali karakter rambut sebelum melakukan tindakan kosmetik rambut. Kalau rambut terlalu kering atau kulit kepala sensitif misalnya, sebaiknya tidak dilakukan pewarnaan dulu,” timpal dokter yang juga berpraktik di AA Skin Care, Jalan Kebangkitan Nasional 45A ini.

Selama proses perwarnaan rambut, kutikula rambut dibuka agar zat warna bisa meresap sempurna. Dengan penanganan yang baik, kutikula semestinya menutup kembali saat proses pewarnaan selesai dilakukan.


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive