Rabu, 02 Juni 2010

Mengenal Karbohidrat


SAAT diet, mungkin seringkali Anda berusaha menghindari karbohidrat. Hal ini karena karbohidrat terkesan telah dinobatkan sebagai makanan yang bisa merusak diet, penyebab perut tidak rata, serta penyebab obesitas. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Tidak semua karbohidrat bagus atau tidak semua karbohidrat buruk. Beberapa jenis karbohidrat bagus bagi kesehatan, sedangkan yang lain jika dikonsumsi dengan frekuensi dan kuantitas tinggi, bisa meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung koroner.

Jangan salah paham dengan pernyataan yang menitikberatkan dampak negatif karbohidrat. Bagaimanapun, karbohidrat merupakan bagian dari diet sehat. Tubuh kita memerlukan karbohidrat sebagai bahan bakar untuk menjalankan aktivitas dan fungsi organ tubuh dengan benar. Untuk mendapatkan sumber karbohidrat yang sehat, Anda bisa mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, serta whole grain. Makanan ini kaya akan vitamin dan mineral esensial, serat, serta fitonutrisi yang sangat diperlukan tubuh.

Apa itu karbohidrat?

Karbohidrat bisa ditemukan dalam berbagai variasi makanan seperti roti, kedelai, susu, jagung, kentang, kue-kue, spagheti, minuman ringan, serta pie. Karbohidrat juga bisa ditemukan dalam berbagai bentuk. Yang umum ditemui dalam bentuk gula, serat, dan tepung.

Komponen paling dasar dari semua karbohidrat adalah molekul gula, gabungan sederhana dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Tepung dan serat biasanya tersusun dari rantai molekul-molekul gula. Bahkan ada yang mengandung ratusan gula. Beberapa dari rangkaian itu lurus, tapi ada juga yang bercabang-cabang.

Karbohidrat juga bisa dibagi menjadi dua kelompok. Karbohidrat sederhana seperti gula, misalnya gula buah (fruktosa), gula jagung atau gula anggur (glukosa), dan gula meja (sukrosa). Selanjutnya, ada juga karbohidrat kompleks yang meliputi segala sesuatu yang terdiri dari 3 atau lebih gula. Karbohidrat kompleks ini diyakini sebagai karbohidrat yang paling sehat untuk dikonsumsi dibandingkan dengan karbohidrat sederhana. Akan tetapi, gambarannyatidak sesederhana itu.

Sistem pencernaan memperlakukan semua jenis karbohidrat dengan cara yang sama. Karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula tunggal, karena hanya dengan ukuran ini gula bisa masuk ke aliran darah. Sistem pencernaan juga mengubah hampir sebagian besar karbohidrat menjadi glukosa yang dikenal juga dengan gula darah. Hal ini karena sel-sel didisain untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi universal.

Tetapi, serat tidak termasuk dalam proses ini. Serat terbentuk sedemikian rupa sehingga tidak bisa dipecah menjadi molekul-molekul gula. Jadi, serat akan melewati tubuh tanpa dicerna.

Serat juga bisa dibagi menjadi dua jenis, serat yang larut dan yang tidak larut dalam air. Walaupun kedua jenis ini tidak bisa berperan sebagai sumber makanan bagi tubuh, tapi akan menjaga tubuh agar tetap sehat dengan berbagai cara.

Serat yang larut akan mengikat substansi lemak di dalam usus dan membawanya keluar menjadi sampah. Dengan begitu bisa menurunkan kadar kolesterol jahat LDL. Selain itu, serat ini juga membantu mengatur penggunaan gula darah dalam tubuh. Sedangkan, serat yang tidak larut akan membantu mendorong makanan melalui saluran pencernaan dan mencegah konstipasi.


Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive