Rabu, 02 Juni 2010
Perokok Hanya Orang Egois
07.30 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
JAKARTA, Beberapa lelaki itu tampak asik mengisap sebatang rokok di depan ruang rehabilitasi jantung Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Senin (31/5/2010), meskipun di depan mata mereka terpampang papan besar bertuliskan kalimat "Kawasan Bebas Rokok". Mereka seolah tidak peduli bahaya asap rokok mereka bagi kesehatan diri sendiri, apalagi bagi orang lain.
"Perokok hanya orang egois, orang lemah yang enggak bisa mengendalikan dirinya sendiri," ujar seorang mantan perokok berat, Nurdin Sirait (60), yang ditemui seusai rehabilitasi jantung di RS Harapan Kita, Jakarta, Senin.
Nurdin yang dulunya perokok berat mulai berhenti merokok sejak tahun 2000. Kala itu, penyakit jantung yang dideritanya memaksa Nurdin membulatkan tekad untuk tidak merokok. "Kata dokter, 'kalau kamu masih mau ngelihat anak kamu wisuda, berhenti merokok!'" paparnya.
Berawal dari situ, Nurdin bertekad untuk tidak merokok. Menurutnya, yang terpenting adalah komitmen diri sendiri untuk berhenti. "Buktinya kalau kita ada kemauan keras, kita bisa mengendalikan diri. Totally commited. Orang bisa kalau ada kemauan. Harus berhenti. Saya mencoba mengurangi, tidak bisa, tapi harus berhenti," tutur Nurdin.
Memang, kata Nurdin, berhenti merokok itu sulit sekali dilakukan. Untung saja, lingkungan sekitar Nurdin turut membantunya berhenti merokok. "Tetap pribadi, yang utama, kedua lingkungan dan lingkungan keluarga. Karena kalau bapak berwibawa di rumah, tidak bisa diatur apa-apa, jadi susah. Tapi, kalau di kantor, bisa. Di luar, public opinion, orang tegur," katanya.
Sekarang Nurdin bebas dari merokok, dan dia tidak menyesali keputusannya untuk berhenti merokok. "Pasti jauh lebih sehatlah ya, jauh lebih sehat secara bernapas," katanya.
Sebelumnya, Nurdin mengaku dapat menghabiskan minimal 2,5 bungkus rokok per hari. Kebiasaan merokoknya itulah yang menjadi salah satu penyebab penyempitan pembuluh darah yang dideritanya hingga dia harus menjalani operasi pada 2006 dan mengikuti latihan rehabilitasi jantung setiap tiga hari seminggu. "Pesan saya, hentikan merokok, mulailah hidup sehat. Saya setuju rokok itu racun berbahaya," pungkasnya.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar