Minggu, 06 Juni 2010

Terapi Seks Atasi Disfungsi Ereksi


ANDA stres dan mengalami gangguan ereksi? Cobalah mengikuti terapi seks. Terapi seks merupakan bentuk konseling jangka pendek, umumnya melibatkan lima hingga 20 sesi dengan seorang terapis seks. Setiap sesi biasanya berlangsung selama satu jam setiap minggu atau setiap dua minggu.

Selama mengikuti sesi, terapis akan meminta pasien mengerjakan tugas berikut di rumah:

1. Membaca buku mengenai seksualitas
2. Latihan menyentuh yang didisain untuk menghilangkan tekanan untuk tampil baik selama berhubungan intim.
3. Mempraktikkan keterampilan komunikasi seksual yang lebih baik.

Terapi seks bisa membantu mengatasi disfungsi ereksi (DE), khususnya jika Anda bisa mengalami ereksi normal selama tidur, memiliki hasil pemeriksaan fisik dan tes darah normal serta secara umum berada dalam kondisi sehat. Selain itu, terapi ini juga bisa membantu disfungsi ereksi yang disebabkan oleh stres, misalnya akibat mencemaskan pekerjaan, mencemaskan keuangan, konflik dengan pasangan, serta komunikasi seksual yang buruk. Dalam kasus seperti ini, terapi seks bisa menjadi pilihan terbaik.

Efektivitas
Terapi seks paling efektif jika pasangan Anda juga bersedia ambil bagian dalam proses terapi. Studi-studi, seperti dikutip situs webmd.com, telah menunjukkan bahwa laki-laki penderita DE terkait stres bisa mengatasi gangguan sebanyak 50 hingga 70 persen saat pasangan mereka terlibat dalam terapi. Namun saat menjalani konseling sendiri, hasilnya lebih rendah.

Terapi ini cenderung tidak efektif jika Anda hanya mengikuti satu atau dua kali sesi terapi dan selanjutnya berhenti.

Kadang-kadang, beberapa sesi konseling seksual bisa membantu lelaki yang akan menjalani pengobatan medis atau operasi terkait masalah disfungsi ereksi. Terapis bisa memandu pasangan untuk memperbaiki komunikasi seksual dan keterampilan bercinta mereka. Selain itu, lelaki yang tidak ditemani pasangan juga bisa mendapatkan manfaat dari konseling. Mereka bisa mendapatkan ilmu mengenai cara menjelaskan injeksi penis, atau vacuum constriction device (keduanya pengobatan DE) kepada pasangan.

Anda tertarik? Cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rujukan terapis yang tepat.


Sumber
MediaIndonesia.com


Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive