Rabu, 02 Juni 2010
Anti Karbohidrat Tidak Bikin Langsing
10.42 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
DIET rendah karbohidrat merupakan salah satu diet favorit di kalangan orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Akan tetapi, menurut pakar, diet ini tidak efektif dalam jangka panjang.
Pakar nutrisi sepakat bahwa sebagian besar orang keranjingan karbohidrat. Dan jika menghilangkan karbohidrat dari diet, Anda justru akan semakin keranjingan. Berikut beberapa alasan lain yang membuat Anda sebaiknya menghindari pola hidup rendah karbohidrat.
Diet rendah karbohidrat buat Anda sedih dan stres
Sering membentak suami dan anak atau sopir Anda? Diet Anda yang kekurangan karbohidrat bisa menjadi pemicunya. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine, peneliti dari Australia mengikuti 106 pelaku diet selama setahun. Lima puluh persen partisipan makan diet kaya karbohidrat. Sedang sisanya mengikuti diet rendah karbohidrat.
Setelah setahun, partisipan yang makan karbohidrat merasa lebih gembira, lebih tenang dan lebih fokus dibandingkan kelompok yang membatasi asupan karbohidrat (yang melaporkan merasa stres). Apa penyebabnya? Karbohidrat, terang pemimpin studi Grant Brinkworth, PhD, meningkatkan zat kimia otak yang berfungsi mengurangi stres dan mengatur mood."Sedang makanan tinggi lemak dan protein justru menurunkan jumlah zat kimia tersebut," terang Brinkworth, seperti dikutip situs health.com.
Diet rendah karbohidrat buat Anda lebih gemuk, bukan lebih kurus
Stres dan depresi yang dirasakan pelaku diet rendah karbohidrat justru merusak rencana mereka untuk tetap langsing. Hal ini karena stres meningkatkan kadar hormon cortisol. Hormon ini, terang Elissa Epel, PhD, dari University of California, San Francisco Department of Psychiatry, menambah selera makan dan memicu makan berlebih.
Diet rendah karbohidrat tidak berkelanjutan
Jangankan menerapkan sepanjang hidup, mengurangi asupan karbohidrat selama enam minggu atau enam bulan saja merupakan tantangan hebat. Studi-studi menunjukkan, orang-orang cenderung lebih sulit mempertahankan diet rendah karbohidrat dibandingkan diet tinggi karbohidrat.
Studi dari Harvard yang melibatkan 322 pelaku diet menemukan, hanya 78 persen dari pelaku diet rendah karbohidrat yang bisa patuh dalam jangka panjang (hingga dua tahun). Sedang hampir 90 persen dari pelaku diet tinggi karbohidrat masih terus bertahan, bahkan setelah dua tahun.
Diet rendah karbohidrat buat perut kembang
Orang cenderung mengira bahwa perut gendut dipicu oleh karbohidrat. Padahal, menurut National Institute of Digestive Diseases, perut kembang merupakan salah satu gejala kunci konstipasi. Dan konstipasi merupakan efek samping paling umum dari diet rendah karbohidrat.
Dalam sebuah studi, sekitar 68 persen partisipan dalam diet rendah karbohidrat mengeluhkan konstipasi. Jumlah ini lebih besar dibandingkan populasi yang tidak diet (30 persen) dana pelaku diet yang makan banyak karbohidrat (35 persen).
Diet rendah karbohidrat buat Anda merasa kekurangan
Diet rendah karbohidrat seringkali gagal karena pelaku diet mulai keranjingan karbohidrat. Dalam sebuah studi dari University of Toronto, peneliti mempelajari perkembangan 89 partisipan perempuan. Lima puluh persen partisipan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah terbatas, sedang sisanya tidak.
Setelah tiga hari, kedua kelompok diminta menjalani tes sarapan. Mereka diminta makan apa pun yang mereka inginkan. Perempuan dari kelompok karbohidrat terbatas memuaskan diri dengan karbohidrat kaya kalori dan lemak, sedang partisipan dari kelompok kedua tetap mengikuti diet mereka. Intinya, membatasi asupan karbohidrat justru akan memciu makan berlebih saat Anda dihadapkan pada karbohidrat.
Sumber
MediaIndonesia.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar