Rabu, 02 Juni 2010

Basal Insulin Mampu Kontrol Kadar Gula Darah


MENAMBAH insulin ke dalam pengobatan standar diabetes terbukti bisa mengontrol kadar gula darah dengan cara yang lebih baik pada pengidap diabetes tipe 2.

Hal ini dibuktikan oleh para peneliti dari University of Oxford. Selain itu, peneliti juga menemukan kalau dosis dan waktu pemberian insulin turut membedakan hasil. Insulin dosis jangka panjang dengan pemberian sekali sehari, merupakan pendekatan terbaik bagi pasien yang menggunakan terapi insulin.

Menjaga kadar gula darah tetap terkontrol bisa mengurangi risiko komplikasi pada diabetes tipe 2. Akan tetapi, terang peneliti, diabetes merupakan penyakit progresif, yang mengganggu produksi insulin. Sebagai akibatnya, banyak pasien diabetes yang menggunakan obat untuk mengontrol kadar gula darah perlu meningkatkan dosis secara teratur dan sebagian besar pasien akhirnya akan menggunakan insulin.

"Setiap penanganan yang menjaga agar gula darah tetap terkontrol akan meminimalkan risiko komplikasi, tapi pada akhirnya insulin mungkin satu-satunya cara yang efektif untuk mencapai hal ini," tutur peneliti Dr. Rury Holman, seperti dikutip situs healthday."Sebagian besar pasien akan memerlukan insulin dalam jangka panjang."

Perbandingan

Dalam studi ini, tim Holman membandingkan efektivitas tiga bentuk terapi insulin yang berbeda pada pasien pengidap diabetes tipe 2. Tiga terapi yang dimaksud adalah basal insulin untuk jangka panjang, prandial atau mealtime insulin untuk dosis jangka pendek, dan campuran dari insulin jangka panjang dan jangka pendek (biphasic dose).

Para peneliti melibatkan 708 pasien sebagai partisipan dan secara acak memberikan suntikan biphasic insulin 2 kali sehari, mealtime insulin 3 kali sehari dan basal insulin sekali sehari. Semua pasien ini, terang peneliti, memiliki kontrol gula darah yang buruk meskipun sudah menggunakan 2 obat oral diabetes (metformin dan sulfonylurea).

Setelah 3 tahun masa percobaan ditemukan, 43% pasien yang menggunakan basal insulin dan 45% pasien yang menerima mealtime insulin, memiliki kontrol gula darah yang baik, dibandingkan dengan hanya 32% pada pasien yang menggunakan bisphasic insulin.

Selain itu, mereka yang menggunakan basal insulin juga mengalami lebih sedikit kejadian kadar gula darah rendah (efek samping serius dari terapi insulin) dibandingkan dengan mereka yang menerima biphasic atau mealtime insulin. Di samping itu, pasien yang menggunakan basal insulin juga mengalami penambahan berat badan yang lebih sedikit dibandingkan pengguna dua jenis terapi insulin lainnya.

"Penemuan ini menyediakan bukti jelas dalam mendukung pasien pengidap dibetes tipe 2 untuk mulai menggunakan terapi basal insulin sekali sehari dan sesudah itu menambahkan mealtime insulin jika target glisemik tidak tercapai," terang Holman.


Sumber
MediaIndonesia.com


Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive