Kamis, 03 Juni 2010
Jangan Sepelekan Peristiwa Tersedak
09.33 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
JAKARTA, Sebagian dari Anda pasti pernah tersedak. Saat tengah santap siang, misalnya, makanan yang Anda kunyah tiba-tiba memasuki saluran yang salah sehingga menyumbat saluran pernafasan.
Kalau sudah begini, biasanya Anda akan kesulitan berbicara susah bernafas, dan wajah berubah jadi biru atau keunguan. Meski bukan penyakit, sebaiknya Anda jangan mengabaikan tanda-tanda itu. Sebab bila tak segera diatasi, peristiwa ini bisa berakibat fatal.
"Karena menutup saluran nafas, korbannya akan mengalami rasa sesak luar biasa," ujar Suhanto, pakar kesehatan dari Rumah Sakit Mediros.
Tersedak menyebabkan tersumbatnya saluran pernafasan di sekitar tenggorokan (laring) atau saluran pernafasan (trakea). Aliran udara menuju paru-paru pun menjadi terhambat sehingga aliran darah yang menuju otak dan organ tubuh lain terputus.
Gangguan pencernaan Dalam banyak kasus, tersedak biasanya dipicu gangguan saluran pencernaan, baik saluran pencernaan bagian atas maupun bagian bawah. Gangguan itu bisa berupa gangguan rongga mulut, usus, dan lambung. "Ini bisa terjadi pada anak balita hingga orang dewasa," timpal Mulyadi, pakar kesehatan dari Minik Medizone.
Pada balita. tersedak timbal karena pembesaran kelenjar tonsil atau amandel. Dalam kondisi seperti itu, tubuh biasanya mengeluarkan reaksi. Misalnya, dengan mengeluarkan benda asing, seperti makanan atau minuman dari saluran pencernaan bagian atas.
"Itu terjadi jika tonsil kanan dan kiri yang membesar hampir menutup saluran masuk makanan ke dalam tubuh," paparnya.
Sementara pada orang dewasa, tersedak terjadi karena radang faring. Yakni, melemahnya fungsi otot dalam memindahkan makanan ke lambung. "Akibatnya makanan bisa masuk saluran nafas dan menimbulkan infeksi paru," jelas Suhanto.
Selain gangguan pencernaan, tersedak juga dipicu penyakit gastro esophageal reflux (gerd). Yakni, naiknya isi lambung ke saluran pencernaan bagian atas atau esofagus. Penderita gangguan ini biasanya merasakan terbakar pada dada bagian atas dan sekitar kerongkongan.
"Lalu tubuh memberikan refleks, salah satunya, ya, tersedak. Kalau dibiarkan bisa bisa memicu kanker kerongkongan," papar Mulyadi.
Tersedak juga terjadi karena kelainan otot volunteer, seperti otot pipi atau lidah, dalam proses menelan. Akibatnya, penderita kesulitan memindahkan makanan ke sekeliling mulut untuk dikunyah dan ditelan.
Kelainan otot volunteer biasanya dialami para pengidap penyakit gangguan syaraf seperti stroke. Sebab, saraf orang ini sudah tak mampu lagi memberikan rangsangan kepada otot, termasuk otot menelan. "Sehingga rangsangan refleks menelannya tidak ada," ujar Suhanto.
Melihat dampaknya yang serius, Suhanto menyarankan Anda yang sering tersedak memeriksakan diri ke rumah sakit. "Sehingga diketahui penyebabnya secara klinis. Dan, itu akan menjadi dasar pengobatan selanjutnya," ucapnya.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Kalau sudah begini, biasanya Anda akan kesulitan berbicara susah bernafas, dan wajah berubah jadi biru atau keunguan. Meski bukan penyakit, sebaiknya Anda jangan mengabaikan tanda-tanda itu. Sebab bila tak segera diatasi, peristiwa ini bisa berakibat fatal.
"Karena menutup saluran nafas, korbannya akan mengalami rasa sesak luar biasa," ujar Suhanto, pakar kesehatan dari Rumah Sakit Mediros.
Tersedak menyebabkan tersumbatnya saluran pernafasan di sekitar tenggorokan (laring) atau saluran pernafasan (trakea). Aliran udara menuju paru-paru pun menjadi terhambat sehingga aliran darah yang menuju otak dan organ tubuh lain terputus.
Gangguan pencernaan Dalam banyak kasus, tersedak biasanya dipicu gangguan saluran pencernaan, baik saluran pencernaan bagian atas maupun bagian bawah. Gangguan itu bisa berupa gangguan rongga mulut, usus, dan lambung. "Ini bisa terjadi pada anak balita hingga orang dewasa," timpal Mulyadi, pakar kesehatan dari Minik Medizone.
Pada balita. tersedak timbal karena pembesaran kelenjar tonsil atau amandel. Dalam kondisi seperti itu, tubuh biasanya mengeluarkan reaksi. Misalnya, dengan mengeluarkan benda asing, seperti makanan atau minuman dari saluran pencernaan bagian atas.
"Itu terjadi jika tonsil kanan dan kiri yang membesar hampir menutup saluran masuk makanan ke dalam tubuh," paparnya.
Sementara pada orang dewasa, tersedak terjadi karena radang faring. Yakni, melemahnya fungsi otot dalam memindahkan makanan ke lambung. "Akibatnya makanan bisa masuk saluran nafas dan menimbulkan infeksi paru," jelas Suhanto.
Selain gangguan pencernaan, tersedak juga dipicu penyakit gastro esophageal reflux (gerd). Yakni, naiknya isi lambung ke saluran pencernaan bagian atas atau esofagus. Penderita gangguan ini biasanya merasakan terbakar pada dada bagian atas dan sekitar kerongkongan.
"Lalu tubuh memberikan refleks, salah satunya, ya, tersedak. Kalau dibiarkan bisa bisa memicu kanker kerongkongan," papar Mulyadi.
Tersedak juga terjadi karena kelainan otot volunteer, seperti otot pipi atau lidah, dalam proses menelan. Akibatnya, penderita kesulitan memindahkan makanan ke sekeliling mulut untuk dikunyah dan ditelan.
Kelainan otot volunteer biasanya dialami para pengidap penyakit gangguan syaraf seperti stroke. Sebab, saraf orang ini sudah tak mampu lagi memberikan rangsangan kepada otot, termasuk otot menelan. "Sehingga rangsangan refleks menelannya tidak ada," ujar Suhanto.
Melihat dampaknya yang serius, Suhanto menyarankan Anda yang sering tersedak memeriksakan diri ke rumah sakit. "Sehingga diketahui penyebabnya secara klinis. Dan, itu akan menjadi dasar pengobatan selanjutnya," ucapnya.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar