Kamis, 03 Juni 2010
Tepukan di Punggung Atasi Tersedak
09.34 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
JAKARTA, Seringkali, jika tersedak makanan, banyak orang akan langsung menyarankan agar kita segera meminum air sebanyak-banyaknya. Katanya, gelontoran air di kerongkongan bisa memperlancar makanan yang tersangkut. Fungsi air ini hampir sama seperti oli di mesin, yakni melicinkan makanan supaya turun ke lambung.
Logika ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Sebab tersedak tidak hanya disebabkan kekurangan cairan saja. Tersedak bisa juga dikarenakan adanya gangguan pada saluran pernafasan atau bahkan saraf yang mempengaruhi fungsi otot.
"Jadi sebenarnya tidak baik juga kalau langsung dikasih minum banyak-banyak," kata Mulyadi, pakar kesehatan dari Klinik Medizone, Jakarta.
Ia kemudian menjelaskan, gelontoran air ini malah kadang bisa membuat makanan masuk ke saluran pernapasan. Jika itu terjadi, akibatnya bisa lebih fatal, napas Anda bisa terhalang.
Suhanto, pakar kesehatan dari Rumahsakit Mediros Jakarta menyarankan, jika tersedak, segeralah menyuruh orang di samping Anda untuk menepuk punggung Anda. Proses tepukan ini bisa merespon tubuh untuk mengeluarkan benda penyebab tersedak itu.
Tetapi ingat, tepukannya juga harus diukur kekuatannya. Seandainya yang tersedak anak Anda yang masih menyusui atau di bawah enam bulan, tepukannya harus pelan-pelan. Nah, setelah benda penyebab tersedak keluar, Anda harus melakukan relaksasi dengan menarik nafas panjang. "Setelah rileks baru bisa Anda minum secukupnya. lanjutnya.
Namun, Anda juga harus memperhatikan, air minum yang Anda konsumsi jangan dalam kondisi dingin atau dicampur dengan es batu. Sebab, air minum dingin justru akan menimbulkan kontraksi baru. "Kalau dikasih air dingin malah bisa tersedak lagi. tambahnya.
Agar terhindar dari tersedak, Mulyadi memberi saran agar kita mengunyah makanan sesuai anjuran medis, yakni sebanyak 32 kali. "Kunyahan ini bisa membuat makanan lebih halus sehingga lebih mudah ditelan," tuturnya.
Selain itu, jangan terlalu banyak bicara saat menyantap makanan. "Soalnya bicara sambil makan juga bisa membuat tersedak," cetusnya.
Suhanto melanjutkan, Anda yang sering tersedak bisa mengganti asupan makanan padat menjadi yang lebih lembut. "Minum juga harus berimbang jumlahnya dengan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh," pesannya.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Logika ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Sebab tersedak tidak hanya disebabkan kekurangan cairan saja. Tersedak bisa juga dikarenakan adanya gangguan pada saluran pernafasan atau bahkan saraf yang mempengaruhi fungsi otot.
"Jadi sebenarnya tidak baik juga kalau langsung dikasih minum banyak-banyak," kata Mulyadi, pakar kesehatan dari Klinik Medizone, Jakarta.
Ia kemudian menjelaskan, gelontoran air ini malah kadang bisa membuat makanan masuk ke saluran pernapasan. Jika itu terjadi, akibatnya bisa lebih fatal, napas Anda bisa terhalang.
Suhanto, pakar kesehatan dari Rumahsakit Mediros Jakarta menyarankan, jika tersedak, segeralah menyuruh orang di samping Anda untuk menepuk punggung Anda. Proses tepukan ini bisa merespon tubuh untuk mengeluarkan benda penyebab tersedak itu.
Tetapi ingat, tepukannya juga harus diukur kekuatannya. Seandainya yang tersedak anak Anda yang masih menyusui atau di bawah enam bulan, tepukannya harus pelan-pelan. Nah, setelah benda penyebab tersedak keluar, Anda harus melakukan relaksasi dengan menarik nafas panjang. "Setelah rileks baru bisa Anda minum secukupnya. lanjutnya.
Namun, Anda juga harus memperhatikan, air minum yang Anda konsumsi jangan dalam kondisi dingin atau dicampur dengan es batu. Sebab, air minum dingin justru akan menimbulkan kontraksi baru. "Kalau dikasih air dingin malah bisa tersedak lagi. tambahnya.
Agar terhindar dari tersedak, Mulyadi memberi saran agar kita mengunyah makanan sesuai anjuran medis, yakni sebanyak 32 kali. "Kunyahan ini bisa membuat makanan lebih halus sehingga lebih mudah ditelan," tuturnya.
Selain itu, jangan terlalu banyak bicara saat menyantap makanan. "Soalnya bicara sambil makan juga bisa membuat tersedak," cetusnya.
Suhanto melanjutkan, Anda yang sering tersedak bisa mengganti asupan makanan padat menjadi yang lebih lembut. "Minum juga harus berimbang jumlahnya dengan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh," pesannya.
Sumber
KOMPAS.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Juni
(353)
- Sembilan Makanan Pembuat Tidur Pulas
- Snack Sehat Perjalanan Mudik
- Batasi Makanan dan Tetap Sehat Saat Puasa
- Puasa Kuras Sistem Pencernaan
- Pare, Buah Pahit Banyak Manfaat
- Pare Bantu Turunkan Gula Darah
- Jus Jeruk Kikis Email Gigi
- Menggosok Gigi Hindarkan Sakit Jantung dan Stroke
- Biasakan Gosok Gigi sejak Dini
- Banyak Anak Gigi Tanggal
- Orang Gemuk Punyai Lubang Gigi Lebih Banyak
- Makin Berat di Usia 50 Gandakan Risiko Diabetes
- Aborsi Akibatkan Kanker Payudara
- Botox Picu Kerutan Ekstra
- Botox Lumpuhkan Ekspresi Emosi
- Jari-jari Kecil Tanda Indera Peraba Kuat
- Indera Peraba Pengaruhi Pikiran
- Nonton Televisi Perbesar Risiko Jantung
- Cinta Jauhkan Remaja jadi Pemabuk
- Diabetes Gandakan Risiko Serangan Jantung
- Jaringan Otak Pengaruhi Kepribadian
- Diabetes Turunkan Daya Otak
- Rahasia Otak Perempuan
- Melatih Otak Dengan Jelajah Internet
- Otak tidak Bergantung pada Penglihatan?
- Sistem Tubuh Perempuan Berisiko Serang Sprema
- Simetri Tubuh Gambarkan Tingkat Kecerdasan
- Pegang Ponsel Terlalu Lama Picu Stres Saraf
- Stres Picu Psoriasis
- Jengkel Picu Serangan Jantung
- Pasangan Picu Stres Lebih Besar Ketimbang Atasan
- Mimpi Buruk? Temukan Alasannya
- Mimpi Buruk Berpengaruh pada Kesehatan
- Kenali Jenis Kolesterol yang Anda Konsumsi
- Lima Makanan Penurun Kolesterol Jahat
- Serat Larut Oatmeal Turunkan Kolesterol
- Diet Rendah Kolesterol
- Pilihan Makanan Rendah Kolesterol
- Mata Malas - Gangguan Pada Mata si Kecil
- Bagi Yang Suka Ciuman Wajib Baca: Infeksi Akibat B...
- Daftar Tulang-tulang yang Penting untuk Tubuh
- Mengapa Siklus Menstruasi Tidak Teratur?
- Insomnia Sebabkan Kematian?
- Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi
- Cara Tepat Memakai Sunblock
- Hobi Mengunyah Es Tanda Anemia?
- Hepatitis C, Bolehkah Punya Anak?
- Olahraga Sebagai Obat Depresi
- Pria Tak Setia Saat Pasangannya Sakit?
- Bercinta Tiap Hari, Normalkah?
- Bedah Jantung Barnard
- Terapi Sel Punca Kembalikan Penglihatan
- RS Publik, Tugas Mulia, Beban Segunung
- Menjamin Akses Pelayanan Kesehatan Warga
- Enam Anak Balita Kecanduan Rokok
- Warna Mobil Rentan Kecelakaan
- Efek Dahsyat Sentuhan
- Kikis Lemak di Perut dengan Avokad
- Kemesraan Luntur Akibat Mendengkur
- Minyak Goreng Rendah Lemak Dari Limbah Ikan
- Benarkah Pria Lebih Pilih Gadget dari Wanita
- Rp 550 Miliar untuk Penanganan Penyakit
- Mimisan Tak Hanya pada Anak
- Mimisan tak Selalu Ringan
- Aroma Ini Bisa Bikin Langsing
- Olahraga Lawan Kecanduan Alkohol
- Salah Pilih Tambalan Gigi Bikin Alergi
- Mengatasi Gigi Berlubang
- Sebaiknya Periksa Gigi Tiap Enam Bulan
- Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
- Cantik dengan Riasan Natural
- Kuku Sehat, Kuku Kuat
- Apakah Kekasih Anda Sudah 'Dewasa'
- Empat Hal Paling Diidam-idamkan Wanita
- Serangga, Camilan Favorit Salma Hayek
- Dua Kali Gagal Menikah, Apa yang Salah?
- Benarkah Pasangan Egois Lebih 'Hot' Bercinta
- Ruangan Padat, Pekerja Sakit
- Kuman yang Resistan Terus Bertambah
- Mengapa Wanita Lebih Sensitif pada Stres
- 'Global Warming' Perparah Penyakit Infeksi
- Koreksi Postur Bebaskan Nyeri
- Supel, Buat Diri Makin Menarik
- Bayi Caesar Rentan Alergi
- Hindari Ngemil Saat Nonton Piala Dunia
- Seberapa Perlu Foreplay
- Telepon Genggam Pemeriksa Kesehatan
- Sok Paling Kuasa Vs Realitas
- Penyakit Menular Seksual Meningkat?
- Gejala 'Menopause' pada Pria
- Mata Menggoda di Balik Kacamata
- Sehat dengan Makanan Organik
- Ciuman Ibu Lindungi Bayi dari Infeksi
- Yang 'Haram' Dipikirkan Saat Bercinta
- Teh dan Kopi Kurangi Resiko Penyakit Jantung
- Jangan 'Menabung' Stres
- Hidup Penuh Tawa Bikin Awet Muda
- Evaluasi Lensa Kontak Tiap 6 Bulan
- Perawat Tak Kalah dengan Dokter
- Berapa Lama Wanita Berdandan
-
▼
Juni
(353)
0 komentar:
Posting Komentar